Selalu ada disini

124 14 0
                                    

•••

Nabhan Fatih Wantoro, putra kedua dari pasangan Dewi dan Wantoro. Mereka adalah sahabat dekat dari kedua orangtua Melodi. Nabhan dan Meodi berbeda beberapa tahun, kini Nabhan berusia 22 tahun dan merupakan seorang mahasiswa. Mereka berdua sangat dekat satu sama lain, tak lain karena mereka tumbuh bersama. Hal itu bisa terlihat dari wajah Melodi yang berbinar-binar saat menatap Nabhan kembali setelah sekian lama tidak bertemu.

Sejak kanak-kanak hingga remaja Melodi selalu menghabiskan waktunya bersama dengan Nabhan. Bermain bola, petak umpet, bola bekel tak luput dari permainan asik mereka saat kecil. Bahkan keduanya sudah seperti kakak beradik kandung. Begitulah kedekatan diantara mereka berdua.

Namun sejak Melodi memasuki kelas satu sekolah menengah pertama, Nabhan pindah ke luar negeri. Nabhan ikut bersama kedua orang tuanya yang pada saat itu sedang mengalami masa-masa sulit. Dua tahun berjalan sepi bagi Melodi, namun setidaknya masih ada komunikasi yang terjalin diantara keduanya meski hanya melalui media sosial. Namun setelahnya, mereka berdua benar-benar tidak saling terhubung. Bahkan untuk sekedar menanyakan kabar.

Empat tahun berjalan sepi bagi Melodi, tetapi tidaklah sesepi itu karena kehadiran dua sahabat karibnya. Dengan tingkah mereka, dengan bagaimana apa adanya mereka. Membuat Melodi menganggap mereka pun adalah keluarga bagi dirinya. Tak ayal, kedua sahabat Melodi mengetahui tentang teman kecilnya, Nabhan. Entah apa reaksi kedua sahabatnya mengetahui Nabhan kini sudah kembali pulang.

Kembali pada Melodi yang kini tengah memandang Nabhan yang sedang menikmati kentang goreng pesanannya sambil terus tersenyum, "Makan Melodi! Kalau kamu ngeliatin wajah abang terus kamu gak bakal kenyang," ucap Nabhan yang sadar akan tingkah Melodi.Tanpa berkata-kata Melodi menuruti apa yang Nabhan perintahkan.

"Gimana keadaan Mereka?" Tanya Nabhan setelah beberapa saat.Melodi yang paham dengan makna kalimat yang baru saja Nabhan ucapkan, yaitu mengenai keluarganya, segera saja ia menjawab dengan tenang.

"Semuanya baik, aman sentosa," jawab Melodi sambil kembali tersenyum.Nabhan ikut tersenyum melihatnya,"Kamu sekarang hobi banget senyam-senyum." ujar Nabhan sambil terkekeh.

"Harus dong, senyum itu ibadah Bang."Tolong jelaskan pada Melodi bagaimana dirinya tidak tersenyum setelah bertahun-tahun merindukan sosok dihadapannya ini. Menahan segala hal yang kini berkecamuk di dalam relung hatinya. Disetiap malam Melodi selalu menunggu kabar yang barangkali datang tentang sosok di depannya kini, menunggu dengan segudang harapan yang memenuhi setiap relung di hatinya. Dengan semua hal itu, kini menjadi nyata bagaikan mimpi di siang hari.

Jika ditanya perihal kecewa, jawabannya adalah tidak. Melodi mengerti dan paham bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai dengan kehendak yang kita inginkan. Manusia terkadang terlalu egois untuk selalu menuntut tentang keinginan diatas segala kemungkinan. Namun terbiasa dengan rasa pahit dari adanya realita di kehidupan ini membuat Melodi paham dan tidak menuntut akan banyak hal. Hanya saja dia tidak ingin membohongi dirinya sendiri,bahwa rasa sesak itu selalu singgah di dalam hatinya.

Nabhan hanya terkekeh pelan mendengar jawaban Melodi lantas mengelus surai halus Melodi dengan sayang,"Abang—" ujar Melodi tetapi terpotong oleh tatapan tajam Nabhan yang menyuruh Melodi untuk diam dan menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Melodi lantas mengangguk dan menghabiskan makanannya sesegera mungkin. Ada banyak hal yang ingin dia ceritakan kepada Nabhan. Setelah melihat makanan yang Melodi pesan sudah habis, Nabhan lantas menyerahkan sebotol air putih di hadapan Melodi.

"Makasih, Bang."

Nabhan tersenyum, "sama-sama. Jadi apa yang mau kamu tanyain ke abang?"Nabhan bertanya sambil menatap sosok Melodi dengan lekat. Nabhan paham bahwa gadis dihadapannya menyimpan banyak pertanyaan yang ingin ia sampaikan. Nabhan sungguh merasa amat bersalah dengan Melodi. Banyak hal yang telah dia lewatkan. Bahkan sebenarnya, Nabhan sudah menunggu sejak lama hingga kedatangan Melodi, Nabhan terlalu takut melihat kekecewaan yang Melodi tampilkan.

MELODI Yang MemilukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang