•••
Sore hari di akhir pekan memanglah hari yang cukup menyenangkan untuk menikmati waktu, entah menghabiskan waktu untuk merehatkan diri, berlibur untuk mengisi energi baru ataupun melakukan sebuah hobi untuk menghibur diri. Hal itu juga terjadi kepada dua kakak beradik yang tengah menghabiskan waktu di teras rumah sore itu.
Keduanya sangat fokus dengan kegiatannya masing-masing. Seorang gadis manis yang tengah berkuat dengan lukisan di hadapannya. Matanya sangat tajam,seolah-olah gambar dihadapannya adalah benda yang sangat berharga yang tidak boleh hancur. Matanya yang bulat dengan bulu mata yang beberapa kali mengerjap sangat indah. Dialah Melodi, sang kakak dari gadis kecil Miya.
Dan di sampingnya seorang gadis kecil, yang memiliki wajah sangat mirip dengan gadis manis di sampingnya. Yang membedakan hanya pada senyum keduanya, gadis kecil ini mempunyai lesung pipi di wajah sebelah kanan. Yang menambah kesan manis dan cantik pada waktu yang bersamaan. Gadis ini tengah berkuat dengan boneka barbie di tangannya, menyisiri helaian rambut pirang boneka tak bernyawa itu.
"Kakak gambal apa itu?" Ucap Miya sambil memandangi sebuah kertas di depan Melodi, "Kakak gambal mama, papa, adek, telus kakak." Ucap Melodi ke arah manusia yang dia gambar di lukisannya tersebut.
"Aku juga mau gambal kaya kakak, kemarin adek gambal telus katanya jidan gambal adek jelek," Ucap Miya cemberut,tak ayal bahwa memang ia pun suka untuk melukis ataupun menggambar. Namun hasilnya memang tak sebagus hasil gambar sang kakak.
"Nanti jidan nya kakak pukul, gambal adek bagus kok," Ucap Melodi sambil mengelus surai panjang Miya dengan sayang. "Halus, kakak halus pukul jidan yang kelas," ucap Miya sambil memasang wajah sangarnya yang justru membuat wajahnya lucu bukan seram.
"Evelything untuk adek kakak,"
"Hihihi, adek sayang kakak," Miya lantas memeluk Melodi dengan eratnya.
"Aduh aduh, anak-anak mamah lagi pada ngapain nih. Seru banget kayaknya."
"Kakak lagi gambal mamah!" Ucap Melodi semangat sambil menatap sang mamah dengan senyumannya yang hangat,
"Adek lagi main belbi mamah!"
"Asik dong, mamah boleh ikutan gak nih?"
"Sini mamah main sama adek, mamah jadi temen belbi nya adek," mamah menghampiri Miya lalu duduk di hadapannya. Mereka berdua pun memainkan peran bersama boneka barbie masing-masing. Melodi, dia ada tapi dia sedang melanjutkan gambarannya yang belum selesai sepenuhnya. Gadis manis itu belum mengetahui dan mengerti terlalu banyak hal.
Tangan kecil itu semula bergerak normal, kini bergerak begitu cepat. Seolah ada hal yang dia kejar. Melodi ingin cepat menyelesaikan gambarnya, untuk ditunjukkan kepada mamah.
Tidak lama jari-jari kecil itu berhenti bergerak, bibirnya terlukis senyum kecil yang cukup memperlihatkan kesan manis di waktu bersamaan," mamah, liat gambal kakak sudah selesai!" Serunya dengan bangga.
"Bagus kak." Ucap sang Mamah tersenyum kecil ke arah Melodi.
"Telimakasih banyak mamah," balas Melodi sangat bahagia," Nanti kalo kakak sudah besal, kakak mau sekola gambal ya mamah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODI Yang Memilukan
Fantasía"Melodi memang bukan anak yang bisa memberikan banyak prestasi kepada mamah dan papah. Tapi bolehkah sedikit saja untuk menorehkan kebahagiaan kecil untuk Melodi. Hanya sedikit,tidak lebih. Setelah itu Melodi janji, Melodi akan terbang tinggi. Hingg...