© THIRTEENTH ©

277 67 9
                                    


Untuk satu dari sekian banyak hal. Jika semesta berkehendak maka keduanya pasti akan saling memperhatikan meski dalam jarak memisahkan. Mungkin ini memang insting nya sebagai serigala, Jeongguk bahkan bisa tahu jika pujaan hatinya akan keluar dari balik pintu kaca kantor polisi. Bibirnya yang bergerak melantunkan entah kata apa tak pelak membuat Jeongguk menelan ludah. Dia bisa membayangkan seberapa merah bibir itu jika Jeongguk kecup dan kulum dengan penuh cinta saat ini juga. Tapi...

Dia sekarang dijadikan tawanan! Tolong ya, atas dasar apa Jimin menahannya? Salah apa Jeongguk padanya? Hah, Jimin memang sudah gila!

"Kenapa tidak jalan?" tanya Jimin sinis, masih tampak kesal. Posisinya ada di kursi belakang, sedangkan Suga di sebelah Jeongguk yang bertugas sebagai supir. Kenapa? Oh, jelas supaya si idiot ini tidak kabur seenak kakinya!

Jeongguk seolah bisu dan tuli, biarkan saja Jimin menggonggong, dia tidak peduli bah! Jeongguk akan menunggu Taehyungnya dulu, masa bodoh apapun yang Jimin lakukan Jeongguk adalah werewolf dengan pendirian teguh dan pantang menyerah!


[][][]


Seperti yang Namjoon katakan, Josh menjemputnya tepat limat menit. Taehyung pun menerima telepon dari supir pribadi keluarga Kim segera setelah waktu lima menit itu habis. Ada tatapan kesal saat bunyi dering teleponnya terdengar, diiringi senyum Namjoon yang mengatakan seolah-olah Taehyung memang harus segera pulang, dia tidak cocok berada di tempat ini.

"Angkat telepon dan segera keluar," uapnya datar. Di hadapan mereka masih ada petugas polisi yang masih menatap layar komputer besar. Decakan tak suka dari Taehyung terbit begitu saja dengan spontan sembari mengangkat telepon dalam genggaman─enggan. Tatapannya masih bertaut pada Namjoon, namun tubuhnya telah bergerak pergi. Dia tidak membantah lagi, setidaknya Namjoon pasti aman. Taehyung yakin ini semua hanya salah paham.

Namjoon sendiri mengawasi saruk langkah Taehyung saampai pemuda itu keluar dari kantor polisi, senyum yang tadi ramah kini hilang seketika berganti dengan wajah dingin yang teramat menakutkan. Dia adalah vampire berdarah dingin, mungkin semua orang melupakan bagaimana masa lalu kelam mereka, namun sejarah dan garis darah mereka tidak akan pernah bisa berbohong.

"Aku akan memberi kalian waktu setengah jam untuk bersiap-siap sebelum pengacaraku datang."

Tegas dan tanpa bantahan, semua yang Namjoon ucapkan selalu seperti itu. Dia tidak pernah menjadi bagian dari domba-domba menyedihkan yang hilang arah, lalu di mangsa dan mati menyedihkan. Dia selalu ada dalam klasemen puncak rantai makanan. Tentu saja kalah tidak akan ada dalam kamusnya.

Manusia-manusia rendahan ini, tcih, mereka pikir mereka maha kuasa heh? Menyedihkan sekali.


[][][]




Seperti kata pepatah, perjalanan seribu mil harus di mulai dengan satu langkah. Seperti itu Jeongguk coba memulai perjalanan cinta mereka. Ya mereka, siapa? Tentu saja dia dengan Taehyung lah, siapa lagi?

Jadi bagaimana keadaannya sekarang?

Oh, Jeongguk masih mencoba mengasah kesabarannya meski punggung kursi kemudi di tendang oleh Jimin. Dia masih menulikan telinga, apapun yang Jimin ucapkan sama sekali tidak Jeongguk dengar.

"Jeon!"

"Woy!

"Jalankan mobilnya, idiot!"

"Jeon Jeongguk!"

Dia sedang fokus melihat Taehyung nya oke!

Jeongguk mendesah kesal, berbalik hanya untuk balas membentaknya. "Diamlah! Aku sedang memastikan Taehyung-ku aman oke!"

RED BLOOD [PDF] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang