Mungkin bodoh bukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan bagaimana Jimin tergila-gila.
"Kenapa kau merapikan buku si bodoh Jeongguk hm?"
Jimin tak hanya bertanya, dia juga berkeluh pada sang Omega pujaan hatinya itu secara gamblang. Dia cemburu, bukankah ini sangat jelas?
Namun, Suga masih sependiam biasanya. Masih begitu cantik seperti dewi bulan yang dia dengar dalam legenda kaum mereka.
"Karena kau tidak mungkin membantu Jeongguk memungut buku-bukunya." Ucapan Yoongi mau tak mau membuat Jimin menghela napas lelah, jadi sekarang dirinya yang menjadi penjahat. Oke, baiklah.
Argumen itu memang benar.
"Biarkan aku membantumu memungut buku-buku sialan itu." Tangan Jimin terulur pasrah, meraih buku demi buku agar tangan halus Suga tidak lelah memunguti satu persatu buku tebal Jeongguk yang dia bawa hanya untuk dijadikan sandaran tidur di sela-sela kelas.
Memang mencintai seorang Min Suga itu semudah kau suka pada manis gula, begitu kau merasakannya kau tahu bahwa kau memang telah kecanduan dan tidak bisa lepas dari rasa manisnya. Tapi, tolong jangan lupa jika rasa manis itu bukannya tidak berbahaya, kau bisa terserang diabetes jika terlalu banyak mengkonsumsinya!
[][][]
Bukan Jeongguk jika dia berdiam diri begitu saja saat ditinggal oleh pujaan hatinya. Yah, itu sama sekali bukan style Jeon Jeongguk sang alpha pemberani yang pantang menyerah dan sayang kepada kedua orang tua. Dari ciuman panas mereka yang singkat dan cara Taehyung menatapnya penuh amarah Jeongguk paham jika dia tidak melakukannya dengan cara yang benar, oh baiklah. Lain kali Jeongguk tidak akan mengecewakan Taehyung, dia akan melakukannya dengan benar. Tapi tolong izinkan Jeongguk membuntuti vampire cantik itu agar dia tidak tertabrak anjing gila yang berkeliaran di sekitar universitas. Mereka itu jauh lebih gila daripada Jeongguk, apalagi melihat pantat sintal serta bibir merah Taehyung yang merekah indah habis dia cium itu! Oh shit! Jika mereka berani melirik Taehyung-nya barang satu detik saja akan Jeongguk colok kedua mata mereka.
Hampir sepanjang lorong Jeongguk menatap tajam para lelaki mata keranjang yang coba melirik Taehyung. Mulai dari memelototi mereka, lalu memposisikan dua jarinya tepat pada mata, lalu mempraktekkan gerakan menggorok lehernya dengan senyum yang teramat sangat rupawan.
Lalu bagaimana dengan Taehyung?
Oh, dia dengan sangat aman berjalan menuruni tangga menuju lantai satu─masih sibuk menatap ponselnya dengan wajah cemberut yang lucu sekali. Sial, Jeongguk jadi ingin menculiknya!
"Hei, Gguk!"
"Apa yang kau lakukan Jeon?"
"Gguk, kau harus ikut pertandingan minggu depan oke."
"Gguk!"
Hah, brengsek. Siapa orang-orang tidak berbudi yang menyapanya ini hah? Apa mereka tidak tahu dia sedang dalam misi penting untuk menopang kelangsungan harkat dan martabatnya sebagai calon suami dari seorang vampire cantik bernama Kim Taehyung hah?
"Sialan! Kalian mau aku memukul rahang kalian atau mau kutinju diperut sampai tidak bisa lagi menyapaku hah?"
Jeongguk berbalik dengan kesal, menatap semua werewolf yang kini tengah meneguk ludah. Dan berlari pergi meninggalkan Jeongguk begitu tahu wajah marahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD [PDF] ✅
FanfictionKeduanya adalah sang pemangsa, keduanya adalah musuh bebuyutan, namun... lain cerita jika pada akhir keduanya malah mempermainkan takdir yang tak seharusnya mereka pangkas untuk bersama. [KookV -ABO -Omegaverse -AU -vampire -yaoi]