Untuk sejenak mari kita mengheningkan cipta, sebab hening tidak bisa berlama-lama singgah. Dia punya jadwal lain. Tapi jangan khawatir, ada riuh yang menggantikannya. Datang dengan tatapan tak ramah juga tendangan tanpa kasih sayang.
"Hey, pergilah dari sini!"
Samar Jeongguk mendengar kalimat menyebalkan itu dalam tidurnya, sebentar mengerjabkan kelopak mata hanya untuk melihat wajah Taehyung terkasih berganti dengan wajah kaku menyebalkan yang tak asing baginya─Namjoon. Sial, apa belum cukup perjuangannya bermalam di teras ditemani para nyamuk kurang ajar itu hah? Kini bukannya mendapat ciuman selamat pagi dirinya malah harus berlapang dada di tendang oleh vampire gila ini.
"Tcih," decih Jeongguk terbit, mengerutkan alis Namjoon yang sejak tadi telah berkedut kesal sebab werewolf ini benar-benar tidak punya otak. "Jangan mengoceh Namjoon-ah, aku akan mempertimbangkan pergi jika Taehyung keluar kok. Bagaimana? Deal?" lanjutnya sembari berdiri sejajar dengan sang vampire berdarah dingin.
Geraman Namjoon menyambut senyum cerah Jeongguk yang begitu menyilaukan. Benar-benar muak melihatnya, apakah Namjoon harus membunuh anjing ini saja?
Kekeh Jeongguk bahkan terbit sebelum dia mendengar jawaban dari Namjoon, tentu saja dia sendiri paham kesepakannya tidak akan berbuah manis. Paling-paling Namjoon berencana membunuhnya. Tapi tenang mereka sama-sama kuat. Paling mereka hanya akan berakhir baku hantam lagi seperti sebelum-sebelumnya.
Namun langkah perlahan yang mendekat ke arah keduanya seolah menghentikan waktu bagi Jeongguk, dengan wajah pucat yang begitu indah, rambut merah yang sangat menakjubkan, lalu bibir menawan yang sangat Jeongguk rindukan rasanya. Taehyung datang!
"Hyung─" di waktu yang sangat tepat, sayang sekali terhalang tubuh besar Namjoon bajingan ini. "GOOD MORNING BABY!"
Taehyung otomatis menelan ucapannya, menatap sebal tubuh Jeongguk yang masih memamerkan otot-ototnya. Ah, Jeongguk benar-benar tidak memakai baju. Dia hanya memakai celana training yang untung sekali tidak koyak ketika berubah menjadi serigala besar.
"Apa tidur mu nyenyak Taehyung-ah?"
Pertanyaan semacam ini, apa pantas ditanyakan di situasi macam ini hah?
Tidak!
Apalagi di hadapan Namjoon yang sudah siap mematahkan leher Jeongguk dalam sekali hela napas itu.
Tapi Taehyung tentu tidak akan membiarkan Namjoon melakkan hal konyol lainnya. Untuk apa meladeni werewolf tidak punya otak semacam Jeongguk ini?
Jadi mari menyerah kali ini saja, tahan emosimu. Lakukan dengan benar agar keduanya tak lagi terlibat baku hantam.
Taehyung coba kumpulkan kewarasan, tersenyum kaku walau memang sengaja dia paksakan sebelum menarik Namjoon agar memberikan dia sedikit jalan. Dia akan membuat Jeongguk pergi. Yah, dia pasti bisa melakukannya.
"Jeongguk." Ini adalah kali pertamanya memanggil Jeongguk dengan benar.
"Ya?" sahut Jeongguk patuh seperti seekor anjing yang menunggu sang majikan melemparkan tulang padanya, lihatlah mata besar yang berbinar itu, Taehyung bahkan hanya bisa terdiam sejenak sebab terkesima dengan mata indahnya.
Tak kunjung mendapat jawaban Jeongguk buru-buru mndesak. "Apa Taehyung masih merasa sakit?" tangannya secara otomatis hendak mengusap dahi Taehyung namun dia jelas saja di halangi oleh Namjoon. "Perhatikan tanganmu, sialan!"
"Hyung, berhenti berkelahi."
"Mhm,"
Jeongguk menahan senyumnya, mengalihkan mata ke atap lantas kembali lagi menatap wajah cantik belahan jiwanya. "Jadi Taehyung-ah, um.. apa kau sehat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD [PDF] ✅
FanficKeduanya adalah sang pemangsa, keduanya adalah musuh bebuyutan, namun... lain cerita jika pada akhir keduanya malah mempermainkan takdir yang tak seharusnya mereka pangkas untuk bersama. [KookV -ABO -Omegaverse -AU -vampire -yaoi]