10 Naif.

11K 688 127
                                    

Udah follow Indiyalsa_

"Sebenarnya aku belum benar-benar baik baik saja,namun hanya berpura-pura tidak ada apa apa. Naif sekali bukan?"
-Gladis-

---

"Enak hm?"

Niel mengangguk antusias dengan mulut penuh dengan makanan. Membuat senyuman terbit di bibir merah Gladis.

"Gemes banget, gak kayak bapaknya yang garang." Gemas Gladis lalu kembali menyuapkan makanan pada Niel.

"Sayur nya lagi ya?biar cepet tinggi."

Niel memakan nya dengan lahap,padahal anak itu paling anti sama yang namanya sayur apapun bentuk dan jenisnya.

Anak itu hanya doyan makanan yang berbau ayam, dan seafood. Bahkan untuk daging pun anak itu pilih pilih.
Namun sekarang lihatlah,siapa saja yang kenal Niel pasti akan melongo melihat anak itu makan seperti anak yang kelaparan.

Karena saking gemasnya, Gladis bahkan merekam nya.

"Gemes banget sih anak orang hm." Gladis menyeka sudut bibir Niel.

"Sekarang minum air putihnya ya?"

"Iel yeh mimi?"

Gladis terkekeh mendengar pertanyaan Niel. "Minum air putih ya,kan habis makan."

Niel mengangguk paham,Gladis menatap wajah tampan Niel,yang setiap kali menatap nya seakan ia tengah menatap wajah Zico.

Adik kamu ganteng banget....

"Doktel..."

"Ah,iya boy, kenapa hm?"

"Daddy anya?"

"Daddy?"

Niel mengangguk lucu. Gladis menggeleng,ia juga tidak tau kemana gerangan seorang Zico.

Zico?

Gladis menghela nafas panjang, bagaimana kini ia bisa terjebak dalam hal ini.
Orang yang sebenarnya tidak ingin ia temui lagi,dan orang yang ia coba lupakan hampir sepuluh tahun ini,kenapa malah muncul kembali bersama seorang anak?

Apakah ia kesal?

Ya,bisa di bilang ia sedikit kesal. Tapi, bukankah dulu ia pernah bilang jika setelah putus mereka akan kembali menjadi teman?

Bullshit,nyatanya itu sesuatu hal yang bisa di bilang tidak akan mungkin terjadi.

Tidak ada pertemanan antara mantan kekasih tanpa ada rasa lain. Entah itu rasa masih menyayangi, atau rasa benci.

***

Suara musik Dj menggelegar mengisi seluruh Club.
Gladis,wanita itu duduk menyilangkan kaki nya dengan segelas Martini Koktail di tangan nya. Menatap sekumpulan manusia yang sedang berjoget di dance floor seperti tanpa beban.

Mendesah lelah,Gladis mendongakkan kepalanya yang sedikit pening. Ia tak mabuk,hanya saja memang ia sedangkan banyak pikiran.

Malam ini ia hanya sendirian,tanpa kedua sahabatnya. Ia sendiri memang tidak bilang jika ia akan kemari.

Ting..

Gladis menatap ponselnya,ada sebuah notifikasi pesan di sana.

✉️Mama.
-Jangan lupa besok
makan malam sama Rehan.

Gladis kembali menghela nafas,lalu mengangkat tangan nya dan menatap cincin yang melingkar di jarinya.
Apa benar ia akan menikah dengan Rehan?

Sumpah demi apapun,kepala nya semakin pening sekarang. Ia pun beranjak, berjalan ke arah dance floor dan mulai menggerakkan tubuh nya.

HAI DOKTER CANTIK.!!! 21+ [END🔞] ZICO & GLADISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang