HAI DOKTER CANTIK.!!! 21+ [END🔞] ZICO & GLADIS

35 MENCARI

Follow Indiyalsa_

📌Hai Dokter Cantik Tersedia Versi Tamat di Pdf ya. Spesial bulan Ramadan, HDC spesial Diskon lagi😍

Selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankan 🫶

---

Setibanya Zico di Indonesia, pria itu bergegas pergi ke apartemen Gladis. Pria itu memang mengetahui password apartemen Gladis.

Ceklek

Gelap, Zico mencari saklar lampu karena ini memang sudah malam. "Gladis, sayang!!" Panggil nya lalu berjalan ke arah kamar Gladis. Zico membuka pintu nya, namun hanya kehampaan yang ia temukan. Berjalan ke arah lemari dan segera membuka nya, semua barang utuh di sana. Pakaian pakaian Gladis seperti tidak berkurang satu pun dari tempat nya, melirik ke atas lemari yang setau dia ada beberapa koper di atas nya, namun nyatanya koper-koper itu masih tetap berada di sana.

Zico mendudukkan dirinya di pinggir ranjang, mengacak-acak rambutnya lalu menoleh menatap ke arah laci, dengan segera ia membukanya. Ia hanya berharap ada sedikit petunjuk yang bisa ia temukan. Hingga matanya menatap sebuah buku di sana, dengan segera ia membukanya. Hanya catatan catatan yanh tidak berarti baginya, hingga ia melihat sebuah tulisan di sampul buku.

Password kamar Zi (311201)

"Kamar Zi?" Zico segera beranjak keluar kamar dan mendekati sebuah kamar yang ia tau selalu tertutup, dan hanya kamar ini yang memiliki kunci password. Dengan perasaan tak tentu Zico memasukkan pin tadi dan, terbukalah pintu itu.

(Full pdf)

***

"Bagaimana?"

"Dari rekaman cctv di jalan, setelah dari sini malam itu, dokter Gladis pergi ke sebuah rumah di kawasan Cempaka tuan, dan menginap semalam di sana, pagi nya beliau bekerja seperti biasanya. Namun setelah itu kita tidak menemukan di mana dokter Gladis berada."

Brak

Lagi-lagi Zico menggebrak meja, ini sudah tiga hari sejak ia tiba di Indonesia dan sampai sekarang ia masih belum tau di mana keberadaan Gladis. "Kamu di mana sayang!!" Zico benar-benar kacau, tubuhnya tak terawat, bahkan kumis tipisnya sudah tumbuh menghiasi atas bibir nya. Belum lagi jamban nya yang tipis-tipis.

Pria itu menekan kepala nya. Lalu menoleh pada Putra. "Pergi ke alamat terakhir yang Gladis datangi."

"Si-siap tuan!!"

Zico mengepalkan tangannya, membuat darah tembus di perban nya.

Dua puluh menit perjalanan, Zico sampai di kediaman Deril, ya Deril. Putra segera menekan bel hingga seorang maid membukakan pintu untuk mereka.

"Maaf, apa benar ini kediaman Deril Rivaldi?" Tanya Putra sopan.

"Ah, iya benar, silahkan masuk tuan." Putra dan Zico masuk dan duduk setelah di persilahkan.

Dari arah tangga Deril turun, membuat kedua orang itu menatap nya.

"Zico!" Ucap Deril penuh kebencian, dengan malas ia segera duduk berhadapan dengan tamu tak di undang nya.

"Di mana Gladis?" Tanya Zico to the poin.

"Apa urusan anda mencari Gladis?"

Mendengar pertanyaan Deril membuat rahang nya mengeras. "Saya tanya di mana Gladis?" Ulang nya.

Deril menggidikkan bahunya. "Entahlah."

Grep

Zico menarik kerah baju Deril sampai membuat Deril berdiri. "Jangan main-main dengan saya!"