Bab 17: Pahlawan dan Sub-human

582 59 21
                                    

4 Hari Kemudian

Wagner Innaerith Base

Di basis wagner di Innaerith, dapat terlihat di markas para tentara, para budak sub-human yang diselamatkan pasukan Wagner disana sedang mengantri di kantin untuk mengambil makanan disana.

Dapat terlihat wajah berseri-seri mereka ketika mereka akhirnya bisa makan makanan yang sangat layak dan juga lezat setelah mereka hanya makan seadanya dan bahkan ada yang tidak makan sama sekali.

Didalam bangunan kantin, para sub-human ini makan dengan lahap, meskipun beberapa diantara mereka masih bingung dengan menu-menu yang tersedia karena sangat asing bagi mereka seperti misalnya nasi atau kari ayam, namun itu bukan masalah bagi mereka dan mereka terus menyantapnya.

Di salah satu meja, Leya saat ini sedang makan roti cokelat, bisa dilihat wajah nya yang sangat berseri-seri dan dia terlihat sangat senang makan roti cokelat tersebut.

Di sampingnya, Dokter Chanewo melihat bagaimana Leya makan dengan lahap dan juga bersemangat membuatnya tersenyum senang.

" Leya, apa kau menyukainya?"

Leya kemudian mengangguk.

" hmm ... i-ini ... enak ... L-Leya suka ... Roti Cokelat" ucapnya.

Leya kemudian juga memakan ayam goreng dan juga sosis yang ada di piringnya, Leya benar-benar menikmati makanan ini.

Namun, ditengah lahapnya makannya, Leya tiba – tiba terdiam sesaat, dan itu membuat Chaenwo bingung.

" Leya ... ada apa?" tanya nya.

Dan kemudian, isak tangis terdengar dari Leya, dan itu semakin membuat Chaenwo kaget

" L-Leya! .... Kamu kenapa?" tanya nya.

" hiks ...L-Leya ... Leya merindukan K-Kakak ... hiks" ucap Leya.

Leya kemudian teringat akan kakaknya, dia dan kakaknya telah terpisah akibat desa mereka diserang dan mereka dibawa menjadi budak, dan semejak saat itu, dia selalu memikirkan bagaimana kondisi kakaknya disana.

Dia tidak bisa membayangkan penderitaan kakaknya diluar sana, disiksa dan diperbudak, sementara disini, dia beruntung bisa selamat dan bisa makan makanan enak dan mandi air hangat, dan itu membuatnya menyesal dan menjadi sedih.

Chaenwo segera memeluk tubuh Leya.

" ssshh ... jangan khawatir, aku yakin kakak mu baik-baik sana dan kamu bisa bertemu dengannya"

" b-benarkah?"

Chaenwo bahkan tidak yakin apakah dia harus menjawabnya atau tidak ... dia tahu bahwa resiko kakaknya Leya selamat bisa saja sangat kecil, tetapi, dia juga tidak ingin menyakiti hati kecil Leya.

" ya ... aku yakin kau bisa bertemu dengannya, oke ... sekarang, habiskan makanan mu agar kau bisa sehat dan bisa bertemu dengan kakakmu, oke? " ucap Chaenwo, sambil menghapus air mata Leya.

Leya kemudian tersenyum kembali.

" i-iya ... L-Leya pasti bisa ketemu sama kakak!" ucapnya.

Dan kemudian, Leya mulai makan kembali makanannya.

Kemudian

Dan kini, ketika semua sub-human sedang menjalani perawatan dan juga makan, di tempat lain, lebih tepatnya di sebuah lapangan, hampir seluruh prajurit Wagner berkumpul disana, dengan didepan mereka, beberapa peti mati dijajarkan disana, mereka saat ini sedang berkumpul untuk melakukan doa bersama kepada rekan-rekan mereka yang telah gugur dalam operasi ini.

Kemudian, Jendral Lapangan dari pasukan Wagner berpidato disana.

" hari ini ... kami kehilangan teman-teman kami dalam operasi mulia ini, kami kehilangan keluarga, rekan, dan juga saudara kami ... kami boleh bersedih akan kepergian mereka, namun ingatlah teman-teman semua, kami juga harus bangga dengan pengorbanan mereka, banggalah karena mereka adalah pahlawan yang akan dikenang oleh kami, oleh anak cucuk kita, oleh sejarah kami, mereka adalah orang-orang yang berjuang untuk keluarga mereka di belakang mereka ... dan sekali lagi, pasukan Wagner tidak akan mati! Mereka hanya hilang, dalam aksi! Mereka hanya bertugas, dalam keabadian" ucap Jendral lapangan itu.

Military SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang