Prolog

4.4K 123 0
                                    

Hai semuanya selamat datang di cerita aku yang baru.

Hai semuanya selamat datang di cerita aku yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________

Di sini, di bawah langit malam San Francisco yang aku impikan sejak kecil untuk bisa kurasakan yang sekarang mungkin ku sesali kenapa bermimpi seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sini, di bawah langit malam San Francisco yang aku impikan sejak kecil untuk bisa kurasakan yang sekarang mungkin ku sesali kenapa bermimpi seperti itu. Dengan diam aku menatap hingar bingar serta lalu lintas malam hari dari twins peaks.

Semua bayangan tentang malam itu kembali melintas di pikiranku yang membuat tubuhku berkeringat dingin.

" Kenapa harus terjadi sama aku ya
tuhan" ucapku dengan serak. Tenggorokan ku mungkin sudah lelah karena menangis semalaman.

Sebuah hal yang amat aku jaga selama ini, tiba-tiba hilang begitu saja dengan mudahnya. Begitu bodohnya aku ini, bagaimana reaksi mama dan papa di sana ketika tahu anaknya ini sudah tidak suci lagi.

Suara dering handphone milikku yang berada sampingku membuatku melihat siapa si penelpon yang ternyata si Sara, kemudian kuangkat telfon tersebut.

" Heh lo dimana anjir, dicariin dari tadi mana kagak bawa mobil lu" ucap Sara disebrang dengan marah.

aku menghela nafas panjang, " gue di twin peaks bebs, ada apa " jawabku.

" Lo ngapain anjir disono, sendiri pula kagak ajak - ajak gue lagi " omelnya lagi.

" Pengen sendiri gue, tenang gue tahu jalan pulang ke hotel " balasku dengan sesekali merapatkan hoodie yang aku pakai.

" Untung deket tu dari hotel kalo kagak ogah gue cari - cari luu, cepet balik dih ngantuk nih nunggu loo mau tidur gue " ucapnya dengan menguap yang terdengar sampai sini.

" Iya iya dah gue tutup telfonnya byee" ku tutup panggilan tersebut tak sengaja mataku melihat sebuah pesan singkat yang baru saja masuk.

+1-2548*****
kita perlu bicara, dimana kamu sekarang?

Me
twin peaks

Kemudian ku tutup handphone ku dan menatap kembali suasana kota dari tempat ku berada. Kulihat jam tanganku yang menunjukkan pukul 10 malam, suasana semakin bertambah dingin padahal sekarang bukan musim dingin di amerika.

Ku berjalan melewati pembatas jalan dan duduk di atas rerumputan yang tepat di pinggir tebing. Bersandar pada pembatas jalan sembari meratapi nasibku sekarang, mungkin orang bilang aku beruntung bisa kesini tapi mereka akan mencemooh ku ketika tahu apa yang terjadi padaku.

Orang - orang mungkin mengira aku seperti gelandangan dengan keadaan seperti ini dan juga pakaian yang ku kenakan seadanya dengan training hitam dan juga hoodie hitam juga.

Sebuah derungan mobil terdengar mendekat dan berhenti tepat di belakang ku tanpa ku pedulikan pun aku sudah tahu siapa pemilik mobil itu.

" Jocelyn " panggil pria tersebut

Aku yang mendengar panggilan tersebut berdiri dan berbalik arah dan tanpa sadar dia ternyata tepat berdiri di depanku. Dengan berani ku tatap matanya dan berkata " dua hari lagi aku harus pulang ke negaraku, lupakan semuanya termasuk yang ada disini " tunjuk ku ke arah perutku.

Pria ini hanya menatap ku dengan diam namun ku tahu ada gestur marah pada wajahnya. Tanpa menunggu lagi aku pergi untuk kembali ke hotel.

Belum sampai aku berjalan tiba-tiba tanganku di cekal olehnya dan ditarik, tubuhku yang tidak siap otomatis saja langsung mencari pegangan yang malah berpegangan pada tubuh pria ini.

Langsung saja pria ini memelukku dan membisikkan sesuatu ke telinga ku, " bagaimana jika aku bertanggung jawab?" Bisiknya membuat tubuhku langsung merinding dan menatap wajah pria ini.

____________________

Hallo guyss, gimana kabar kalian semuanya sehat kan ?

Selamat datang di cerita baru aku

Jangan lupa vote, comen, and share ya

Terimakasih

ENSEMBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang