"If we desire respect for the law, we must first make the law respectable."
- Louis D. Brandeis
_______________
Seminggu kemudian
Aku terbangun karena suara alarm di nakas, aku sedikit mengerang di bantal sebelum meraih alarm di nakas sampingku kulihat jam yang memperlihatkan pukul 09.00 pagi.
Kulihat ke James di sampingku yang masih tertidur dengan satu tangan menutupi dahinya, sementara tangan yang lain berada di bawah selimut. Aku meluangkan waktu untuk melihat wajah tidurnya yang lucu dan tersenyum lalu beranjak dari tempat tidur.
" Yah, kau terlihat seksi dengan perut besarmu beb " James berkata dengan suara serak dan aku berbalik melihatnya, matanya yang masih sayu menatap mataku.
" Pagi momy " katanya menyeringai
" Pagi juga dad " jawabku
Ku gelung rambutku sembarang, lalu lanjut berjalan ke kamar mandi. Dia puluh menit berlalu aku keluar dengan kaos oversize dan short pant. Kulihat ke arah ranjang yang ternyata si James masih rebahan disana.
" Kamu latihan jam berapa?" Aku duduk di kasur
" Jam 10 " jawabnya
" Yaudah bangun terus mandi ini udah mau jam setengah sepuluh " ku goyangkan tubuhnya
" Nanti aja " erangnya
" Gak ada nanti-nanti, ayo bangun sekarang " ku goyangkan lagi lalu sedikit memukul bahunya karena cuma dengan cara ini dia baru mau bangun.
Perlahan dia bangun dan duduk dengan tangan mengusap wajahnya sendiri yang masih tampak lelah sebab kemarin malam timnya jadwal melawan miami heat dan nanti malam mereka akan bertanding melawan mavericks dallas.
" Buruan mandi, aku mau ke dapur " di mengangguk patuh lalu kucium pipinya dan berjalan keluar menuju dapur.
Sampainya di dapur kubuka kulkas dan mengambil beberapa bahan yang aku butuhkan untuk membuat sandwich. Kemudian ku letakkan semua di meja dan mulai membuat sarapan.
Tidak lama sudah selesai, sandwich sudah ku taruh di piring dan menuangkan susu ke dalam gelasnya. Gak lupa juga dengan susu ibu hamil untukku.
Ku taruh piring yang berisi sandwich dan gelas susu ke meja makan, bersamaan dengan James yang berjalan keluar dari kamar dengan wajahnya yang sudah lebih segar dan duduk di kursi makan, kita pun mulai memakan sarapan.
Selesai sarapan dia berpamitan berangkat latihan dengan tangan mengambil tas ransel miliknya.
" Baby jangan nakal ya sama momy " dia berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan perutku lalu mengelusnya.
" Ya dady " aku menirukan suara anak kecil membuat kita tertawa.
" Aku berangkat ya " pamitnya memelukku lalu mengecup bibirku singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
ENSEMBLE
ChickLitJocelyn Ainuza Hartono, perempuan berusia 21 tahun tidak menyangka perjalanan liburan yang ia sudah rencanakan dengan matang malah menjadi begitu rumit. Semua menjadi berantakan bersama dengan hidupnya ikut berantakan, sebuah peristiwa yang mengubah...