Jocelyn Ainuza Hartono, perempuan berusia 21 tahun tidak menyangka perjalanan liburan yang ia sudah rencanakan dengan matang malah menjadi begitu rumit. Semua menjadi berantakan bersama dengan hidupnya ikut berantakan, sebuah peristiwa yang mengubah...
Authentic love doesn't ask you to abandon yourself, it's asks you to be true to you.
#love
______________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini sudah terhitung enam hari kita disini, kita mengisi hari dengan jalan-jalan, shopping, sampai hanya rebahan saja di dalam kamar.
Sebenarnya kita tidak cuma di San Francisco saja, tapi juga ke Hollywood, Las Vegas, dan New York.
Hari ini kita putuskan untuk berdiam diri di kamar kita masing-masing dengan kesibukan yang berbeda.
Seperti sekarang aku tengah melihat data penjualan dari online shop milik ku yang tengah meningkat. Usaha ku ini menjual berbagai jenis pakaian anak muda dengan brand milik ku pribadi.
Usaha ini sudah ku mulai sejak tahun kedua sma, karena kegabutan ku di tengah kesendirian jadi aku memilih untuk mencoba membuka usaha. Memang pada waktu itu belum gampang seperti sekarang, aku harus mempromosikan produk ku ini ke setiap orang.
Cukup melelahkan sebenarnya, tapi semua itu sudah terbayarkan sekarang dengan semakin besarnya permintaan dan tahun kemarin pun aku sudah bisa membuka offline store di daerah di jakarta dan Surabaya.
Dulu yang hanya memperkerjakan dua orang, sekarang bisa menjadi puluhan orang. Andai mama dan papa masih ada, mungkin mereka bangga punya anak seperti aku.
Sedangkan untuk perusahaan milik papa, aku mengurusnya dibantu dengan salah satu orang kepercayaan papa sendiri dan juga pengacaranya. Dengan bantuan mereka keadaan perusahaan sekarang bisa menjadi lebih baik juga.
Kenapa kita hari ini hanya diam saja, sebenarnya kita punya rencana hari ini tetapi karena rasa capek jadi kita undur semua rencana itu untuk besok.
Kita juga disini masih bekerja, mengontrol semua urusan kerjaan di waktu senggang seperti sekarang.
Tiba-tiba ponselku berdering dan kulihat ada video call grub dari Sara, kemudian ku angkat dan terpampang wajah kita berempat disana.
" Ke club' Yo bebs, gabut nih gue " seru Sara dengan wajah melasnya
Ku senderkan handphone ke sebuah buku dan sembari makan roti, " ini masih jam berapa juga " jawabku
Sara berdecak, " ya nanti malem ogep, yakali sekarang yang ada masih tutup tu club"
Aku tertawa, " tau gue "
" Loo lagi kebanyakan mikir nih, makanya ngajak party " kata Jena yang terlihat sedang rebahan.
" Ya nih, pusing mikirin kerjaan " kata Sara
" Yaudah yoo nanti, siapa tahu dapet cowok ganteng gitu disana " ucap Chelsea dengan cekikikan
Dengan memutar bola mata dengan malas " Laki mulu pikiran lu ya " kataku
Wajah Chelsea memelas, " ya harap maklum udah lama kurang belaian ya begini "
