16. Beach

1.2K 53 0
                                    


"I felt that I was not, never had been and never would be a living part of this overpoweringly solid and deeply meaningful world around me."

*****

Pagi ini suara alarm kembali menemaniku yang aku biarkan saja sampai berhenti sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini suara alarm kembali menemaniku yang aku biarkan saja sampai berhenti sendiri. Tetap dengan posisi tidur aku merubah posisi menjadi menyamping

Aku berjalan ke dapur untuk mengambil beberapa yogurt dengan buah-buahan di dalamnya. Suasana apartemen seperti biasanya sepi cuma ada aku aja disini, James ? Dia sedang ada tour lagi minggu ini ke beberapa wilayah lain.

Ya beginilah hidup, sering ditinggal suami kerja. Untung saya mandiri ya kawan-kawan dan yang penting transferan aman ya bunda.

" Kak Lily, Chloe yang cantik datang " suara lantang yang jelas milik Chloe menggema di dalam apartemen saat gadis itu masuk dan berjalan ke arahku.

Tiba-tiba saja langsung memelukku, membuatku tersedak saat minum.

" hukk hukkk hukkk, astaga Chloe pelan napa meluknya " kataku sembari menepuk punggungnya yang kemudian melepaskan pelukannya.

"Maaf kak "

" aku kangen banget tau sama kakak, di rumah sepi" Chloe memelukku lagi namun tidak terlalu erat seperti tadi.

" padahal baru ketemu juga minggu kemaren "

" no no, seminggu itu lama ya kakakku yang cantik " bantah chloe

Aku terkekeh, " bisa gitu ya, kamu tu harusnya kangen sama kakakmu yang jarang pulang "

" gak tuh, udah biasa mah dia pergi lama dari jaman masih high school. Malah enak kalo dia gak di rumah, gak ada yang gangguin bin jail " tambahnya

Aku menggeleng mendengar jawaban si chloe, " segitunya sama kakakmu, gitu-gitu yang ngasih uang jajan James juga kan " mendengar perkataanku chloe terkikik.

" bener banget, eh atau kakak nih yang sebenarnya kangen sama si james " godanya membuatku terkaget dan pipi ku terasa aneh.

"Iya kan "

Aku mengadahkan kepala ku ke atas, " iyain aja"

"Gak usah malu kak, calon ponakan aku gimana kak?" Matanya menatap perutku

"Mau elus elus?" Tawarku

" emang boleh kak?" Matanya tampak berbinar.

" boleh lah, sini tanganmu" ku pegang tangannya dan meletakkannya di atas perutku.

Tangannya mengusap-usap perutku dan tiba-tiba aku merasakan respon dari dalam dengan tendangan.

Wajahnya sedikit kaget mungkin karena pertama kali merasakan, " wah kak dia nendang, makin gak sabar nunggu dia lahir "

ENSEMBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang