six

2.2K 292 17
                                    

...
MUAK
...

Niat awal Kaina hanya ingin membeli stabilo di gramedia. Namun nasib sial sepertinya sedang berpihak padanya, karena pada saat Kaina tengah memilih, matanya tidak sengaja mendapati kehadiran Vino bersama seorang perempuan dengan pakaian yang-errr sangat terbuka. Ya tuhan mata Kaina ternodai!

Berdecak cukup keras ketika sadar mantan berengseknya itu perlahan mulai menghampirinya sambil tersenyum remeh. Ah sial Kaina tidak sempat menghindar kali ini.

"Ck bener ternyata tebakan gua. Hi? Lama ya gak ketemu? Gua liat-liat lo masih sendiri aja setelah putus dari gua? Oh atau jangan-jangan lo gak bisa move on dari gua?"ucap Vino yang dibarengi oleh kekehan wanita berpakaian mini.

Kaina memutar bola mata malas dan merasa geli mendengar ucapan Vino yang begitu percaya diri.

"Lo paket komplit ya? Semua kejelekan lo borong semua. Jangan terlalu pede, nanti malu sendiri."

"Berengsek nih cewe. Maksud lo apaan sialan?"

"Gak ada maksud lain si, tapi kayanya lo kesinggung ya? Aduh maaf deh kalo gitu. Oh iya sebenernya gue lagi berusaha sadarin orang yang tingkat pede nya terlalu tinggi. Kasian soalnya, kalo jatuh bisanya cuma marah. By the way setelah putus dari gue, selera lo turun ya? Minimal beliin bahan untuk baju cewe lo lah yaa. Oops lupa kan bank berjalannya udah pergi, jadi lo gak bisa manfaatin dia lagi. Huh waktu tenang gue keganggu. Nyebelin!"

Bisa diakui ucapan Kaina cukup kasar. Namun apa pedulinya? Kata-kata itu justru merupakan kata yang masih baik dibandingkan kata-kata yang Vino layangkan untuknya dulu.

"Anjing lo Kaina! Maksud lo apaan set*n?! Berengsek lo jadi cewe anjing! Dasar murahan!"teriak Vino membuat pengunjung lain menoleh terkejut.

Kaina hanya mampu terdiam. Dirinya benar-benar terkejut mendengar bentakan kasar dari Vino. Tanpa sadar, air mata Kaina turun. Wajahnya memerah, namun bibir Kaina tetaplah tersenyum. Kaina tersenyum miris lebih tepatnya.

Entah dari mana, tiba-tiba saja Jergion muncul langsung menatap Kaina khawatir, sebelum melayangkan tatapan marah pada lelaki 'bajingan' di depannya.

Vino yang mendapati kehadiran Jergion itu hanya menatap tak mengerti. Siapa dia? Pikir Vino namun meremehkan.

"Cowo berengsek! Maksud lo apa ngomong gitu?!"bentak Jergion balik pada Vino tanpa melepaskan pelukan Kaina. Ya gadis itu kini menangis sambil memeluk erat tubuh Jergion dengan sedikit bergetar ketakutan.

"Lo siapanya si s*tan ini? Mau belaga jadi pahlawan lo di sini?! Oh atau lo dibayar buat bela dia?"

"Alah banyak bacot lo anjing! Gak ada hati lo maen bentak cewe kaya gitu? Gak cukup lo nyakitin dia sampe trauma? Emang bangsat lo jadi cowo!"

Vino terkekeh. Menganggap remeh pada Jergion yang sudah sangat marah. Jergion paling benci dengan lelaki yang berani dengan perempuan. Menurutnya itu tidaklah patut dihormati. Apa mereka lupa? Tanpa adanya wanita, mereka tidak akan pernah ada di dunia ini.

"Gak ada urusan lo di sini! Mau gua bentak atau gimana juga nih cewe bukan urusan lo sialan!"

"Cewe yang lo bentak ini pacar gua. Mau lo apa bajingan?! Jelas gua gak terima bangsat! Lupa diri lo hah?! Atau emang udah gak ada otak? Mikir tolol! Lo pernah manfaatin dia dulu! Dan lagi-jangan sekali-kali lo bentak cewe manapun! Tanpa mereka, kita semua gak akan pernah ada di dunia ini. Ngerti lo bajingan?!"

[END] Muak | NoMin GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang