16. will you...

2.8K 258 22
                                    

Kaina mengeryit bingung. Baru saja sampai depan pintu dengan Jergion setia menatapnya dalam. Lelaki itu belum mau mempersilahkan si cantik masuk ke dalam rumah. Kaina sendiri juga tidak bisa main pergi begitu saja karena lengannya digenggam erat oleh Jergion yang mana tenaga lelaki itu jauh lebih besar dibandingkan tenaganya.

"Mau gak?"

Mengerjap tak mengerti maksud dari pertanyaan yang barusan Jergion lontarkan. Otaknya masih bekerja dengan baik, namun tidak juga mengerti apa yang Jergion katakan.

"Apaan?"

"Kok tiba-tiba lupa?"

"Ya apaan? Beneran gak paham loh ini. Tiba-tiba banget ditanya mau gak kaya gitu, maksudnya apa?"

Jergion terkekeh. Kaina mulai frustasi. Kesabaran gadis itu mungkin mulai menipis karena terlalu sering bergaul dengan Rania.

"Iya deh ulang. Mau gak pacaran sama aku? Ini ungkapan kedua aku ke kamu setelah yang di rumah tadi."

Kaina terpaku. Benar ini ungkapan yang kedua kalinya dari Jergion. Wajah Kaina memanas, beruntung keadaan sudah gelap karena malam, sehingga rona merah di seluruh wajahnya tidak terlihat begitu jelas.

Mencoba bersikap tenang untuk tidak berteriak, walau percuma karena ada sedikit pekikan tertahan terdengar kecil di telinga. Demi apapun sebenarnya Kaina merasa sangat senang sekarang.

"Kamu bohong ya?"

Tidak mendapat jawaban apapun selain tatapan serius Jergion berikan untuk Kaina.

"Kamu- kamu serius?"

"Lebih dari serius. Bukan tanpa alasan selama ini aku deketin kamu. Mungkin ini kedengeran cheesy, but I'm serious with you. Aku serius cinta sama kamu dari awal kita ketemu. Awalnya aku cuma penasaran sama sosok Kaina yang katanya selalu jadi perbincangan hangat di sekolah, tapi lama kelamaan rasa penasaran aku berubah jadi rasa suka dimana waktu itu aku gak sengaja liat kamu dipermalukan di gramedia. Lalu sekarang, rasa suka aku udah jauh lebih besar dan tanpa sadar aku mulai cinta sama kamu."

Setelah mengungkapkan entah kenapa Jergion jadi merasa tegang dan takut. Tegang karena menunggu reaksi Kaina yang saat ini masih diam memandanginya sesekali menunduk. Takut kalau Kaina malah ilfil dan malah menjauhinya. Takut juga sebenarnya kalau Kaina nanti malah menolak cintanya.

Semua yang Jergion katakan itu bukan main-main. Dirinya benar-benar sudah jatuh cinta kepada Kaina.

"So Kaina, will you be my girlfriend?"

Kaina menahan bulir air matanya yang dengan perlahan mulai keluar. Dirinya benar-benar tersentuh mendengar ungkapan sederhana dari Jergion yang terlihat begitu tulus. Kalimat cinta yang katanya itu terdengar cheesy namun menurutnya itu sangatlah romantis. Kaina sangat menyukainya. Bukankah sudah pernah dibilang kalau Kaina juga mulai cinta kepada Jergion?

Tanpa menunggu lama lagi, Kaina mengangguk tipis membuat Jergion menggelengkan kepalanya menganggap dirinya salah melihat. Namun tidak saat Kaina berucap dan langsung membuatnya begitu bahagia.

"Yes, i will."

"Kamu seriuskan? Aku gak lagi mimpi kan ini? Gak salah denger juga kan ini?"

Kaina terkekeh.
"Iya serius, aku mau jadi pacar kamu. Makasih ya? Makasih udah mau yakinin aku selama ini kalau gak semua lelaki itu berengsek. Kamu berhasil buktiin kalau kamu lelaki yang baik. Makasih udah buat aku kembali percaya cinta. I do love you Jergion Antareja."

"Harusnya aku yang bilang makasih. Makasih udah mau terima cinta aku. Makasih udah mau berjuang lawan perasaan takut kamu itu. Makasih udah mempersilahkan aku masuk ke hati kamu yang indah itu. Makasih juga udah jadi perempuan hebat. Kamu keren gak menyerah gitu aja. I do love you too, Kaina Gracia Laurence."

Tidak lupa, Jergion membubuhi satu ciuman berarti tepat di kening Kaina dengan waktu cukup lama. Kaina menerimanya dengan tenang dan bahagia. Memejamkan mata meresapi perasaan membuncah dalam hatinya. Merasakan debaran hebat di sana, juga rasa nyaman menyeruak hebatnya ketika mendapati ciuman di keningnya.

"Maaf ya sayang, aku nembaknya gak romantis gini. Aku main nembak aja tanpa persiapin hadiah untuk kamu."

"It's oke, aku gak masalah. Menurut aku, ini udah jauh lebih dari cukup. Aku gak butuh boneka, aku juga gak butuh bunga. Yang aku butuh itu pembuktian cinta kamu untuk aku itu udah cukup banget."

Sekali lagi Jergion membubuhkan ciuman di kening Kaina. Tubuh si gadis di peluk dengan erat. Menghirup wangi manis yang menguar lembut dari tubuh Kaina. Enak banget wanginya bikin Jergion nyaman.

Cukup lama berpelukan saling memberi ketulusan dan rasa nyaman masing-masing. Di lepasnya pelukan itu. Jergion kembali menatap dalam wajah Kaina di depannya.

"Yaudah, udah malem ini, masuk gih sana. Jangan lupa cuci muka, minum air, minta perlindungan dari tuhan sebelum bobo. Jangan mimpi, nanti bobonya gak akan nyenyak. Kalo mimpi juga gak papa si, asalkan itu mimpi indah sama aku."

Kaina ikut terkekeh. Mengangguk kecil mengiyakan perkataan Jergion.

"Kamu juga ya? Pulangnya juga hati-hati. Fokus bawa motornya jangan ngebut. Udah malem bahaya soalnya."ucapnya menaruh telapak tangan di atas telapak tangan Jergion yang mengelus pipinya lembut.

"Iya cantik. Udah sana masuk. Kamu masuk, aku pulang."

"Iya-iya, good nite Jergion."

"Good nite cantik. Nanti aku kabarin lagi. Gak usah ditungguin. Kalo ngantuk tidur aja, bales besok pagi juga gak papa."

"Iya-iya. Aku masuk dulu ya, inget kamu harus hati-hati!"

Jergion terkekeh. Entah sudah berada kali dirinya terkekeh karena kegemasan Kaina.
"Iya-iya sayang."

Ya begitulah. Pada akhirnya Kaina memilih untuk menyerah pada perasaannya. Melupakan seluruh ego nya yang menyamaratakan laki-laki. Kaina jatuh. Jatuh kedalam pesona Jergion dan memilih untuk mencintai lelaki itu sepenuhnya.

Ini bukan akhir dari segalanya. Hubungan keduanya baru saja dimulai. Masih banyak rintangan yang menghadang. Keduanya harus berjuang bersama demi mencapai kesetiaan bukan? Berjuang bersama melewati rintangan satu demi satu hingga bahagia dan kebebasan menghampiri keduanya.

Selamat atas hubungan kalian. Kalian berdua hebat dengan jalannya masing-masing. Kaina hebat sudah berhasil melawan semua rasa takut dari traumanya. Begitupun dengan Jergion yang hebat berhasil membantu Kaina melawan rasa traumanya. Kalian berdua berhak bahagia.

Aku ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya untuk Jergion dan Kaina yang sudah bersedia menceritakan kisahnya. Dan aku ucapkan kepada para pembaca yang sudah sedia meluangkan waktunya demi membaca kisah Jergion-Kaina. Sampai bertemu di kisah JerNa selanjutnya 👋🏻

...
End
...

{Muak resmi tamat}

Lemon banyak-banyak terimakasih untuk kalian yang udah dukung cerita ini dari awal sampai akhir❤️

Ini emang akhir cerita singkat story 'MUAK', jangan khawatir kalian masih bisa baca kisah JerNa di lain waktu. Lemon akan balik lagi bawa JerNa di kehidupan mereka yang baru😆 so stay tuned yaa👋🏻❤️❤️❤️

[END] Muak | NoMin GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang