15. rumah Jergion

2.3K 271 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa Jer?"tanya Kaina melirik Jergion yang sepertinya begitu fokus mengetik sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa Jer?"tanya Kaina melirik Jergion yang sepertinya begitu fokus mengetik sesuatu. Beruntung saat ini keadaan jalan sedang macet karena lampu merah.

Jergion menoleh. Tersenyum dan memperlihatkan isi pesan ke arah Kaina.
"Karina. Biasa tuh anak rewel."

"Disuruh pulang cepet ya? Gue ada baca sedikit text nya, sorry"

Jergion terkekeh.
"Gak usah minta maaf. Kan gua sendiri yang nunjukin text nya ke lo, Na?"

Benar juga. Ada apa si sama Kaina? Dirinya masih merasa bersalah sebenarnya dengan Jergion.

Diam beberapa detik sampai lampu merah berubah menjadi kuning, dan beberapa kendaraan mulai melaju pelan termasuk mobil yang keduanya tumpangi.

"Buru-buru pulang gak Na?"

"Nggak juga. Kenapa emang?"

"Ke rumah gua dulu mau? Gua kenalin ke mama gua nanti."

Jergion sadar sepenuhnya kok saat mengatakannya. Dan Jergion cukup peka untuk mengerti arti tatapan Kaina saat ini.

"Tapi- emangnya boleh?"

"Boleh. Gua yang ngajak lo, kan? Kalo lo keberatan, gak papa gua gak masalah. Lain kali bisa lo main ke rumah gua. Mama gua juga orangnya welcome kok, asalkan gak aneh-aneh aja."

"Yaudah."

Jergion mengkerutkan keningnya tipis.
"Yaudah- apa?"

"Iya, yaudah mau."

Mendengar itu Jergion tidak bisa menahan senyuman lebarnya. Lengannya yang dipakai menyetir itu terulur demi menggenggam sebelah lengan bagian kanan milik Kaina. Gadis itu awalnya terkejut dan hendak melepasnya, sebelum Jergion berucap 'gak papa'.

....
MUAK
...

Baru memasuki rumah, Jergion dan Kaina sudah disambut oleh teriakan Karina yang mengomel. Karina marah ke Jergion karena pulang terlambat tanpa sadar kehadiran orang lain dibalik tubuh Jergion, masih dalam keadaan saling menggenggam.

[END] Muak | NoMin GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang