eleven

2.1K 270 13
                                    

Di sinilah Jergion berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sinilah Jergion berada. Duduk tepat atas sofa ruang tamu Kaina. Seperti pesan text yang dia kirim, kedatangan Jergion bukan tanpa alasan.

Duduk berdua dengan jarak tempat cukup berjauhan. Canggung rasanya berdua dalam keadaan yang salah satunya sedang merasa salah paham. Keduanya terdiam beberapa saat tanpa ada niat dari salah satunya untuk memecah keheningan.

Keduanya jelas mengundang pertanyaan dari beberapa maid yang lewat begitupun dengan Yoona yang diam-diam terus memperhatikan dua sejoli itu dari arah dapur.

Jergion menghela napas. Tidak bisa diam saja, salah satunya harus ada yang mengawali lebih dulu atau waktu akan terbuang sia-sia.

"Lo mau dengerin penjelasan gua kan Na?"

Kaina menggigit kecil pipi bagian dalamnya. Menoleh demi menatap sepasang obsidian gelap milik Jergion yang terlihat bersalah.

Mengangguk kecil sebagai jawaban, enggan membuka suara walaupun hanya lirihan kecil.

"Sebelumnya gua mau minta maaf udah cuekin lo di uks siang tadi. I swear gua gak ada niatan begitu. Gua sendiri gak sadar cuekin lo begitu–sorry."

Kaina memilih bungkam sebelum beberapa detik setelahnya dia berucap.
"Gak papa, gue gak masalah."

Jergion menghela napas. Dia cukup paham kalau gadis di depannya ini belum baik-baik saja.

Jergion bergerak merubah posisi menghadap Kaina. Lengannya meraih lengan putih milik si cantik untuk dia genggam. Lembut kayak kulit bayi. Jergion nyaman genggamnya.

"Dengerin penjelasan gua. Terserah lo mau percaya atau nggaknya nanti."

Kaina menghela napas. Dirinya harus mendengar penjelasan Jergion lebih dulu. Kata maminya 'jangan mudah menyimpulkan sesuatu dengan sendirinya'.

Jergion tidak sedikitpun mengalihkan pandangan dari kedua manik indah milik Kaina dan begitupun sebaliknya. Merasa tidak ada respon apapun dari si cantik, Jergion memulai penjelasan tanpa di kurangi atau di lebihkan sedikitpun. Jergion menjelaskan apa yang memang dia perbuat yang menjadi dasar kesalah pahaman.

"Jujur gua emang terlalu fokus ke hp. Bukan tanpa alasan gua begitu. Kalo lo anggap gua chat'an sama cewe lain itu salah. Nyatanya gua gak ada chat'an sama siapapun itu. Lo boleh cek hp gua, gua gak masalah yang penting lo gak salah paham lagi."

Kaina masih bungkam. Saat ini perasaan bersalah mulai menghampirinya.
"Maaf, gue sempet ngira lo ada deket sama cewe lain. G-gue gak suka gak tau kenapa."

Jergion tersenyum. Dirinya merasa lega sekaligus senang mendengar pengakuan Kaina soal apa yang gadis itu rasa kepadanya. Bukankah itu tandanya Kaina mula suka pada Jergion?

"Gua yang minta maaf. Sekarang lo gak marah lagikan sama gua?"

Kaina menunduk tidak mau menatap wajah Jergion. Dirinya malu ditatap begitu dalam oleh Jergion.

[END] Muak | NoMin GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang