°Tujuh belas

1.9K 168 8
                                    

T

U

J

U

H

B

E

L

A

S











"Haechan."
Panggilan itu, suara berat yang masuk ke indera pendengaran namja manis yang masih setia duduk dengan setangkai bunga ditangannya menoleh.

Ia tersenyum ketika iris mata kecoklatan miliknya bersitatap dengan mata tajam dari sang pemanggil,

Namja dengan garis wajah yang tegas nan nyaris sempurna itu tersenyum lembut pada nya.
Dia pun membalas senyuman itu tidak kalah lembut nya.

Lalu menoleh kesamping ia dapati namja yang lebih pendek juga tersenyum kearahnya.

"Kalian!"

Namun senyum Haechan luntur ketika ia melihat banyak orang yang berada di belakang tubuh pria gempal yang ia tau kemarin bernama Jeno.

Tubuh Haechan menegang, dia tidak terbiasa dengan kehadiran banyak orang sekaligus, apalagi dia melihat tatapan mata mereka seolah menyiratkan rasa kerinduan atau bahkan lebih dia tidak mengerti.

Penjaga yang menemani nya langsung terkesiap mengamankan tuan muda nya ketika dia melihat sang tuan muda seperti nampak ketakutan.

"Siapa kalian?"
Pertanyaan terlontar dari mulut sang bodyguard.

"Kami teman Haechan paman."
Jawab Jeno mencoba setenang mungkin agar tidak membuat Haechan panik ataupun takut .

Dari gestur yang dibuat Haechan, Jeno tau kalau namja manis itu merasa tidak nyaman.

"Tidak apa ahjussi! Aku kenal mereka berdua, ahjussi bisa istirahat sebentar atau belilah kopi untuk ahjussi nikmati."

"Tapi tuan muda."

Haechan tersenyum pada bodyguard nya, dia memberikan isyarat bahwa dia akan baik-baik saja.

"Baiklah, tolong jaga tuan muda! Aku akan kembali setelah kalian selesai. Tuan muda telfon aku jika ada apa-apa."

Haechan mengangguk, dia membiarkan bodyguard nya pergi terlebih dulu.

Lalu membalikkan tubuhnya menghadap sekumpulan namja yang dia juga tidak tau siapa mereka, kenapa terlihat begitu banyak.

"Jeno,"
Panggil Haechan dengan lembut.

Jeno yang tersadar langsung mengalihkan pandangan nya pada sosok yang ia rindukan, namun tidak bisa langsung ia sentuh semudah yang ia bayangkan.

"Oh ya, ini teman-teman mu juga."
Haechan nampak ragu, namun dia berusaha untuk tetap tenang.

"Apa kita cari tempat yang lebih nyaman saja untuk berbincang.?"
Tanya Jeno dengan hati-hati.

"Aku tau sedikit tentang tempat di daerah sini, mau ke cafe langganan ku saat aku pergi kesini." Tawar Haechan.

Semua namja itu terlihat mengangguki usulan Haechan.

Mereka berjalan, tidak terlalu jauh tempat nya. Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit dari tempat asal mereka bertemu tadi.

"Ini namanya Taeyong Hyung, dia leader kami dan juga leader mu."

"Leader?"

"Eoh, kau adalah seorang idol Haechan ie." Timpal Renjun.

"Uwah,, jinjja."
Ucapnya tidak percaya.

Tentang Lee Haechan [Lengkap]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang