°Enam belas

1.9K 168 19
                                    

E

N

A

M


B

E

L

A

S

















Sesuai janji Taeyong kepada para member nya kemarin malam,
Kini semua terlihat sudah rapi dan sangat antusias berkumpul di aula hotel yang mereka tempati untuk memprediksi hal-hal apa saja yang bisa terjadi saat mereka benar-benar menemukan Haechan.

Mereka menyusun rencana dengan berhati-hati agar tidak membuat Haechan takut atau yang lain.

Mereka yakin sesuatu yang besar telah terjadi pada salah satu maknae Nct itu.

Dapat dilihat dari cerita Jeno kemarin saat mengatakan bahwa Haechan tidak mengenali mereka, itu saja sudah cukup meyakinkan mereka jika Haechan mengalami suatu kejadian atau peristiwa yang tidak bisa mereka jabarkan.

Dengan segenap hati dan juga semangat yang mereka punya , berjalan beriringan dengan langkah pasti dan yakin kalau kaki jenjang mereka akan membawanya ke tempat dimana orang yang selama ini mereka rindukan berada.

Tidak butuh waktu lama, member Nct sampai di taman dekat hotel yang mereka tempati.

Dimana taman itu adalah tempat Renjun dan Jeno bertemu Haechan dengan tidak sengaja.

"Benar ini tempatnya?" Tanya Taeyong memastikan.

"Eoh, jika dia kembali ke sini aku yakin kita bisa menemukan dia."

"Apa kita berpencar Hyung?" Chenle yang sudah terlihat sangat tidak sabar untuk menunggu mereka.

"Kalau kita berpencar nanti Haechan akan bingung dengan adanya banyak orang yang menemui nya. Kita tetap bersama dan biarkan Jeno dan Renjun memimpin! Jika Haechan ada di sekitar sini kita akan menemui nya bersama." Titah Taeyong.

"Baiklah, sekarang kita jalan perlahan agar tidak membuat orang lain curiga.! Aku tidak mau dicap orang gila." Timpal Johnny.

Mereka benar-benar berjalan secara bersamaan, otomatis banyak atensi orang yang teralihkan pada mereka.

Namun tidak dengan namja yang kini tengah asyik dengan dunia nya sendiri.

Dia membelai tangaki bunga Peony yang ia petik di pinggir taman tadi, membawa nya bersama dengan dirinya.

Duduk di pembatas antara tanaman juga jalan setapak yang tidak terlalu lebar.

Pandangan nya tak pernah lepas dari bunga  yang berada di dalam genggaman nya.

Menghirup aroma wangi yang menyeruak dari kelopak bunga tersebut,

Mata indah nya terpejam menikmati aroma yang menenangkan diri nya.

Seolah tidak memiliki beban, siapa saja yang melihat namja manis itu mereka pasti berpikir jika namja itu tengah berbahagia.

Tidak ada yang tau kalau hatinya kini tengah hancur mendengar penjelasan sang dokter yang selama ini merawat dan membantu dirinya untuk sembuh dan keluar dari penyakit yang ia derita.

Dokter itu mengatakan, tidak mungkin sembuh total, pengobatan nya harus tetap dijalankan.

Ingatan nya yang hilang akibat operasi pengangkatan sebagian otak yang dilakukan nya.

Tidak menambahkan hasil, hanya saja rasa sakit yang dulu sering ia rasakan kini tidak pernah lagi muncul pada tubuhnya.

Ibunya juga berpesan, jika nanti sang ayah tidak mengijinkan nya kembali ke negara dimana ia dilahirkan dan dibesarkan maka dia harus terima dengan lapang dada.

Itu semua untuk kebaikan dirinya.

Jika saat ini dia di ijinkan untuk menangis maka dia akan melakukan nya.

Tapi itu tidak bisa ia lakukan, jika dia menangis maka dada nya akan terasa sesak, dan itu sangat menyakitkan.

"Bunga taukah kau! Kadang aku merasa hidup ku selalu bergantung pada semua orang, aku tidak berguna, aku lemah,aku tidak pantas berpijak pada bumi yang indah dengan banyak nya pemandangan yang menghiasi nya.

Bunga,jika suatu saat nanti aku pergi, hanya satu keinginan ku! Aku ingin semua orang berbahagia aku tidak suka melihat orang menangis, apalagi jika itu karena ku.

Aku tau semua orang akan tiada nanti nya! Tapi apa aku boleh meminta pada Tuhan agar dia sedikit memperpanjang umur ku! Aku ingin mengingat semua kenangan indah yang pernah aku lalui sebelum aku benar-benar menutup mata ku,

Tidak ada keinginan khusus, hanya aku ingin menutup mata ku untuk yang terakhir dalam pelukan seseorang yang sangat berharga bagi ku,

Ntah itu ayah,ibu,atau temanku! Aku hanya ingin tertidur dengan tenang tanpa meninggalkan perasaan sakit pada sesiapapun. Maafkan aku ya bunga, aku malah mencurahkan semua nya padamu! Jangan dengarkan aku ya , aku sudah berjanji pada seseorang untuk tetap baik-baik saja."
Ntah pada siapa dia berjanji, namun disetiap mimpinya dia selalu menemui seseorang yang terlihat samar garis wajah nya, tapi suara orang itu tercetak apik di dalam ingatan nya.

Bodyguard yang menemani nya pun ikut meneteskan air matanya saat mendengar curhatan sang tuan muda yang terlihat rapuh dengan bekas selang infus yang masih terlihat membiru di sekitar pergelangan tangannya.

"Haechan."








































































































































Hussss,,,,,

Nunggu apa?

☺️

Sebenarnya hari ini ngga mau up, karena kemarin udah banyak yang di up.

Tiga part masing-masing untuk satu book.

Baik kan aku,🤭🤭

PD banget ya, berasa kayak ada yang nunggu cerita ini aja. 😅

Tentang Lee Haechan [Lengkap]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang