°Dua tiga

1.5K 157 2
                                    

Dua

Puluh

Tiga


















Jeno tidak ada henti-hentinya menceritakan apa saja, tentang kesukaan Haechan, kelakuan Haechan yang kadang bikin orang elus dada,manja nya Haechan, sayangnya Haechan pada member, semua yang Jeno tau.

Selama perjalanan pun Jeno tidak pernah berhenti untuk menggenggam tangan Haechan, memeluk nya sesekali, tertawa bersama Haechan.

Bahkan bodyguard Haechan juga ikut merasakan kebahagiaan yang Jeno rasakan.

Sesayang itu mereka pada tuan mudanya ini.

Bersyukur, karena ternyata keputusan nya membantu tuan muda nya untuk kembali ke Korea tidak sia-sia.

"Haechan ah, nanti menginap di dorm ya.! Tidur bersama ku? Kita main sepuasnya."

Haechan nampak menimbang ucapan Jeno, tapi apa itu tidak akan merepotkan.

Lalu Haechan menatap sang bodyguard yang ada di depan, lewat kaca spion Haechan bisa melihat kalau bodyguard nya mengangguki ucapan Jeno.

Itu berarti tak apa, jika dirinya ingin menginap.

Itung-itung untuk membantu ingatan nya kembali.

"Baiklah,"
Jeno tentu sangat bahagia mendengar jawaban dari Haechan.

Dia tersenyum hingga mata sipitnya membentuk bulan sabit.

Indah.

Sampai di perusahaan, Haechan langsung di giring Jeno untuk segera ke ruang latihan.

Bukan apa, tapi begitu banyak yang menyapa Haechan, Jeno takut anaknya kurang nyaman.

Ya meskipun Haechan menjawab sapaan itu seadanya, tapi kan disini Haechan tidak tau siapa mereka, lagi Haechan sudah lama tidak bertemu dengan mereka jadi dia sedikit bingung kan.

"Kau masuk dulu ya."
Ucap Jeno dengan nada yang tidak bisa lagi ia sembunyikan kalau dirinya benar-benar bahagia.

Haechan mengetok pintu terlebih dulu.

Lalu menyembulkan kepalanya, menengok ada siapa saja yang didalam.

Ternyata benar kata Jeno, semua member sedang berkumpul.

Tok

Tok

Tok

"Annyeong,,,"
Sapa Haechan saat ada yang memperhatikan dirinya.

Dan dia mencoba mengingat siapa itu,

Ah,,, ternyata Jaemin dan Yangyang. Mereka duduk bersebelahan hingga bisa melihat Haechan dengan sempurna.

Yang lain memunggungi pintu jadi tidak menyadari kedatangan Haechan.

Saat Haechan menyapa baru semuanya menoleh, terkejut. Pasti, tapi jujur mereka sangat bahagia sekarang.

"Haechan ah,,," pekik Renjun senang.

Dia langsung berdiri dan berlari ke arah Haechan.

Begitu dekat Renjun menubrukkan tubuh mungilnya memeluk Haechan erat.

Rasanya seperti mimpi, tapi saat pelukannya di balas dia menangis.

Menangis karena bahagia, Haechan benar-benar menepati janjinya untuk kembali ke Korea.

"Kenapa menangis eoh,"
Tanya Haechan, pelukannya sedikit ia kendurkan untuk mengusap pipi basah Renjun.

"Aku bahagia hiks,,, aku pikir kau tidak akan kembali hiks,,,"

"Hei,,, sudah, aku jadi ikut sedih nanti."

Tangan lentik Haechan mengusap punggung Renjun dengan lembut.
Usapan pelan yang menenangkan.

Taeyong maju, dia juga memeluk maknae ilichil itu, rindu iya Taeyong sangat merindukan bocah nakal itu.

Setelah itu di susul Johnny, teman sekamar Haechan jika di ilichil.

Begitu seterusnya, mungkin Haechan akan lelah, tapi dia juga terlihat bahagia.

Terakhir, Jaemin
Dia tidak langsung memeluk Haechan, justru memarahi nya dulu.

Setelah itu menangis kencang, sampai membuat para Hyungdeul dan yang lain gemas akan sikap Jaemin.

"Bodoh, kenapa tidak menelfon ku, kenapa malah Jeno! Kau tidak sayang padaku ya."
Omelnya pada Haechan.

Cemburu, karena Haechan lebih memilih meminta Jeno yang menjemput nya di banding dirinya.

"Maaf, hanya namanya yang aku pikirkan."

Tuhkan Jaemin makin ngambek.

"Tuhkan bener," ujarnya penuh drama.

"Bener apanya sih Na?" Tanya Johnny bingung.

"Haechan cuma sayang Jeno, hiks Haechan pabbo."

"Ya, kan sudah minta maaf."
Ucap Chenle membela Hyung nya yang terlihat bingung dengan kelakuan ajaib Jaemin.

"Pokoknya nanti tidur bersama ku, tidak boleh menolak."
Haechan ingin protes, tapi keduluan Jeno.

"Eh, ngga bisa dong, tadi udah bikin perjanjian kalau Haechan nginep harus tidur bareng aku."

"Tuhkan, tidur aja milih sama Jeno."
Haechan semakin tidak mengerti, dia sampai pusing begini menghadapi Jaemin.

"Udah-udah, nggak usah berantem! Tidur bertiga kan bisa." Ujar taeyong melerai.

Haechan menghela nafasnya lelah, dan hari ini berakhir dengan perdebatan antara Jeno dan Jaemin yang sama-sama keras kepala dan tidak mau mengalah.

Kan tadi sudah di bilang bisa tidur bertiga.
Ya tapi begitu lah, kalau tidak rame bukan dreams namanya.  Berasa ada yang kurang kalau belum ribut dulu.

































Hufffffft,,,,,,



Votmen nya 🥱
Rada capek🥺

Congrats dream untuk album terbaiknya.

Semoga semangat kalian tidak pernah luntur untuk menghibur kami ,,,, ilove you all.....

08-01-2023

Tentang Lee Haechan [Lengkap]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang