°Dua

5.7K 309 10
                                    

Hai hai hai....
Balik lagi nih...

Jum'at berkah ya hari ini.

Semoga semuanya tetap semangat 💪 ayeeee...

Banyakin vote nya yah,,,
Biar aku semangat nulisnya,,,

Happy reading...

Maaf kalo ada typo 🙏.

Cusss..




















"Haechan ~ah,,,"

Haechan menoleh kebelakang dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui manajer nunna nya ada di RS ia biasa memeriksakan perkembangan kesehatan nya.

"Nu_nunna,,,"

"Kenapa, kau kaget lihat nunna disini?"

Haechan mengangguk, dia memang terkejut dengan kehadiran nunna itu.

"Nunna ngapain disini?"

"Harusnya aku yang tanya, ngapain kamu keluar dari ruangan dr, sepesialis."

Deg

Jantung Haechan berdegup kencang, ia gugup dan juga bingung, harus menjawab apa pada nunna nya ini.

"Eh, itu,,,, em,,,"

"Nunna tau Haechan, nunna tau."

Manajer nunna mengajak nya untuk berbicara ditempat lain, akan bahaya kalau Haechan terlalu lama diluar.

Setelah mereka bicara di cafe yang tidak jauh dari RS yang tadi Haechan singgahi, nunna memaksa untuk mengantarkan Haechan ke dorm,
Tapi sebelum mereka sampai Haechan meminta untuk mampir membeli makanan pesanan Ji-Sung.

"Terima kasih nunna,"

"Sama-sama, banyak istirahat ya jangan sering bergadang oke."

Haechan mengangguk, setelah itu keluar dari mobil dan memasuki dorm.

"Hyuuuung,,,"

"Pelan-pelan jie!"

"Hehe, bagaimana urusan Hyung,? Sudah selesai?"

"Sudah,nih makanan mu. Panggil yang lain juga ya!"

"Makasih Hyung,"

"Iya."
Haechan langsung masuk ke kamar nya, jujur hatinya semakin gundah, dia tidak tau harus berbuat apa sekarang. Semakin banyak orang yang mulai mengetahui penyakitnya, dia takut keadaan nya akan menghambat grup nya.

"Heeeeeh,,, aku mandi saja agar lebih segar."
Haechan beranjak,dia membersihkan diri lalu kembali merebahkan tubuhnya, mengotak-atik ponsel nya ntah apa yang ia mainkan.

Tok tok
Pintu kamar nya diketuk dari luar.
Haechan membuka pintu nya,

"Ada apa jaem?"

"Boleh masuk."
Haechan mempersilahkan Jaemin masuk ke kamar nya. Lalu ia kembali menutup pintu dan menyusul Jaemin duduk di ujung ranjang nya.

"Chan,, kau ada masalah?"

Tentu saja Haechan bingung dengan pertanyaan salah satu temannya ini.

"Memangnya kenapa? Aku baik-baik saja."

"Kau terlihat pucat Chan, dan kurasa berat badan mu turun karena kulihat sekarang kau semakin kurus."

"Ak_aku,, baik kok."
Haechan sangat gugup, meskipun dia tidak bisa memberi tau Jaemin sekarang, dia yakin Jaemin akan tau suatu hari nanti.

"Yakin,"

"Eung, yakin."

"Baiklah, kalau ada apa-apa bilang ya."
Haechan mengangguk, dia memang selalu mendebat Jaemin tapi apa yang Jaemin katakan dia selalu menurut.

"Istirahat gih, udah malem."
Haechan kembali mengangguk, dia merebahkan tubuhnya Jaemin menyelimuti nya dengan tersenyum lembut, mata Haechan tiba-tiba memanas dia tersentuh dengan perlakuan Jaemin padanya.

Apalagi selama ini mereka sangat berarti bagi hidup Haechan.

"Hei,,, kenapa malah nangis hem,,"

"Terima kasih jaem, terima kasih buat kalian semua."

"Ngomong apa sih,"

"Rasanya semakin berat untuk ninggalin kalian." Batin Haechan semakin sakit saat member memperhatikan dirinya seperti ini.

"Jangan mikir yang berat-berat ya, kamu udah capek sama dua unit jangan dibikin makin capek kasian, beri otaknya istirahat juga."

Haechan terkekeh, inilah Jaemin dia selalu mengomeli Haechan jika anak itu terus saja susah dibilangin.

Cup
Jaemin mencium kening Haechan, dia merasa ada yang Haechan sembunyikan tapi jika Haechan nya tidak mau bicara dia bisa apa.

"Aku temenin sampai tidur, kalau udah nanti aku yang tutup pintu nya."

"Oke,"
Haechan benar-benar memejamkan matanya, dia ingin istirahat seperti yang dikatakan nunna manajer tadi padanya.














Nggak boleh panjang-panjang, biar awet 🤣🤣🤣🤣

09-12-2022

Tentang Lee Haechan [Lengkap]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang