°Empat Tujuh

996 115 4
                                    

Empat













Puluh












Tujuh














Haechan kembali drop, bukan karena kanker otak yang sudah lama menggerogoti tubuhnya, tapi karena jantung nya.

Satu kenyataan lagi yang mereka dapat, 'hancur'

Hanya itu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan mereka, bukan hanya ayah atau ibu Haechan, tapi semua.

Semua orang yang sekarang memenuhi koridor depan ruang rawat Haechan, di dalam dokter masih berusaha berkutat dengan peralatan medis untuk menyelamatkan Haechan.

Sebisa mungkin, sebisa yang mereka lakukan, apapun mereka akan melakukan apapun untuk menyelamatkan Haechan.

Jaemin yang terus menggigiti kuku nya, cemas bukan main! Tadi dreamis sedang melakukan siaran vlive, dan mereka masih ada di ruang latihan di perusahaan.

Dan Jeno mendapatkan telfon dari bodyguard Haechan mengatakan bahwa Haechan pingsan di kamarnya lalu dilarikan kerumah sakit, lagi.

Jeno, bahkan langsung melepaskan genggaman ponsel nya. Mereka masih dalam keadaan live dan mendengar kabar seperti itu,  tentu fokus mereka terpecah.

Jaemin dan Chenle yang segera bergegas setelah mendengar kabar, Jeno, Renjun, Ji-Sung, yang masih mencerna ucapan bodyguard Haechan.

Bahkan Jaemin melajukan mobil pribadi nya dengan kecepatan penuh, Chenle tidak berkomentar dan lebih memilih diam dengan pemikiran nya sendiri.

"Sayang, kita doakan Haechan i ya! Semoga Haechan segera membaik." Ayah Lee masih berusaha menguatkan istrinya yang sedari tadi menangis.

Siapa yang akan kuat jika anak nya harus kembali berurusan dengan alat biadab itu, apalagi Haechan sudah sangat kesakitan dengan semua peralatan setan itu.

Jujur, ibunya lebih hancur lagi dari yang pertama ia mengetahui anaknya mengalami penurunan kesehatan.

"Jika Tuhan mau menukar nyawa Haechan i, maka aku dengan ikhlas akan melakukan nya yeobo! Biarkan aku saja yang pergi hiks,,,," isakannya  terdengar begitu memilukan.

"Sssst,, jangan bicara seperti itu, aku yakin Haechan pasti sembuh oke."

"Bagaimana dia mau sembuh, jika dia menolak untuk di operasi yeobo." Kenyataan apalagi ini.
perkataan ibu Lee menyayat hati mereka,
Jadi Haechan sendiri yang menolak untuk mengobati jantung nya, tapi kenapa.?

Semua member pun langsung terdiam, mereka tidak mengerti kenapa Haechan dengan mudahnya menyerah.

Yang mereka tidak tau, Haechan sudah amat lelah menghadapi hidupnya yang selalu bersisian dengan maut.

Kemanapun,dimanapun, kapanpun.

Haechan tidak bisa bernafas lega, dia selalu was-was dengan keadaan nya yang kadang tiba-tiba drop,kadang nampak baik.

Sungguh hidup seperti itu siapa yang mau, dia hanya merasa memaksa kan dirinya untuk bertahan.

Iya, hanya terkesan memaksa hidup lebih lama.

Tidak mematahkan fakta, bahwa hidup nya bergantung dengan obat-obatan dan alat-alat medis yang sering kali menempeli tubuh ringkih nya.

"Haechan ah,,," gumam Jaemin lirih. Perasaan Jaemin kini kembali dengan titik lemah nya, titik dimana dulu ada Haechan yang menemani nya tapi sekarang, orang itu yang membuat nya berada dalam titik ini jadi apa yang harus ia lakukan, Jaemin tidak tau apa yang harus ia perbuat Jaemin tidak mengerti.

Chenle hanya menunduk, inikah yang dimaksud Haechan waktu itu, inikah yang harus Chenle percayai.

Dia hanya bisa meneteskan air matanya yang sesekali ia usap dengan kasar. Sangat menyakitkan melihat Hyung nya berjuang seorang diri di dalam ruangan dingin dengan jarum yang kembali menghiasi lengan kurusnya.

"Kumohon, untuk sekali saja bertahan lah Hyung." Akhirnya pertahanan nya tidak lagi bisa ia pendam.

Luruh dengan deras nya, Mark langsung memeluk Chenle,tau jika adiknya membutuhkan kekuatan.

Dia harus tetap bisa berdiri dengan kaki nya saat adik²nya yang lain membutuhkan sokongan.

Dia adalah member tertua di dream, jadi sudah jadi tanggung jawabnya untuk memberikan kekuatan pada member yang lebih muda dari nya saat mereka sama-sama terluka.

Sedangkan Hyung ilichil tidak bisa berkata, nafas mereka seperti tercekat, Jaehyun meremat ujung bajunya kuat, dia tidak membayangkan akan secepat ini jantung Haechan menyerang nya.

"Ya Tuhan,komohon,,,"














Dah ah,

Sad Mulu 🤧

Mamak, kangen Echan 🥺
31-01-2023

Tentang Lee Haechan [Lengkap]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang