2. Beondegi Spring Roll

166 7 60
                                    

"Seoho..."

"Ya, Woong?"

"Pawang lu itu, perlu banget ya jagain lu?"

Seoho melirik Seokjin yang duduk di kursi pinggir lapangan basket. Masih memakai blazer dan lebih sibuk dengan laptop di pangkuannya daripada memperhatikan pertandingan basket 3-on-3 dihadapannya.

"Ya namanya juga binatang liar, kudu siap sedia pawangnya." Seoho mendrible bola dengan santai.

"Binatang apa?" Hwanwoong melotot.

"Binatang liar."

"Lu maksudnya? Binatang liar?" Hwanwoong mencelos. "Mabok lu?"

"Belum tau aja kan lu kalo liarnya gue dah keluar. Rawr!!!" Seoho menyeringai memamerkan giginya dan kedua tangannya membentuk cakar di kanan-kiri pipinya.

Hanya untuk menerima rolling eyes dari Hwanwoong. "Selain mabok lu juga butuh ke rumah sakit jiwa gue rasa."

Seoho terbahak. Merebut bola dari tangan Hwanwoong dan melemparkannya ke ring.

"Yay! 3 skor!!!" Ia melompat-lompat kegirangan waktu bola itu berhasil masuk ke ring.

"3 skor apaan? Pertandingannya aja masih istirahat!" Hwanwoong protes keras.

Seokjin melirik, tertarik mendengar tawa Seoho yang makin lama makin keras.

Cuma untuk melihat Seoho tersandung kaki sendiri lalu jatuh berdebam ke permukaan lapangan semen.

Seokjin nyaris langsung berlari ke lapangan karena kaget dan khawatir, tapi teman-teman Seoho sudah membantunya berdiri biarpun sambil mentertawainya habis-habisan.

Seoho sendiri ikut tertawa. Merebut bola, mendriblenya, melompat dan kembali membuat skor.

Kali ini teman-temannya memeluknya dengan antusias. Permainan kembali dimulai. Tidak ada lagi tawa dan candaan. Cuma ada teriakan dan makian.

Maka Seokjin kembali mengubur diri di pekerjaannya.

• • • 🔹🥘🔹• • •

"Kak, udah makan?"

Seokjin kaget Seoho mendadak sudah duduk di sebelahnya. Keringat mengucur di dahi dan lehernya, membasahi kaus tanpa lengannya yang kini lekat menempel ke tubuhnya.

"Ah? Belum. Kerjaan gue belum beres."

Seoho cemberut. "Makan dulu. Aku udah bela-belain bikinin cepet-cepet sebelum basketnya mulai."

Seokjin gelagapan. Buru-buru meraih kotak bento di sebelahnya lalu membukanya.

Isinya vietnamese spring roll, atau apapun yang terlihat seperti itu. Seokjin sudah mencapai titik nggak mempercayai apapun yang Seoho buat adalah apa yang terlihat.

Dalam kreasi Seoho, puding merah bisa jadi rasa paprika dan bukan strawberry. Atau saus kuning di hotdog ternyata puree nanas dan bukan mustard.

Ia menggigit gulungan itu. Mengernyit. Diantara wortel, ketimun dan selada yang segar, ada sesuatu yang renyah tapi waktu tergigit menyemprotkan cairan yang sedikit pahit.

Seokjin sontak memprotes. "Kenapa harus ada beondegi nya sih?"

"Kemaren beli, nggak habis."

"Jadi lu kasih gue?"

"Protein kak. Kamu butuh banyak protein karena belakangan mulai banyak lembur."

"Dari semua protein di dunia lu pilih ulat buat dimasukkin?"

"Ya nggak ada yang lain. Cuma ada beondegi doank. Lagian kan beondegi enak."

"Nggak enak."

"Jahat."

Dinner Days [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang