Note: Story ini adalah sekuel (lanjutan) dari story Bento Days. Buat yang belum pernah baca Bento Days, mungkin bisa coba diintip dulu ya. Karena bisa jadi ada bagian dari cerita ini yang mengacu kesana. Terima kasih.
• • • 💠💠💠 • • •
Suara lagu Ballad dari penyanyi jazz kesukaan Seokjin memotong mimpinya. Seokjin refleks terbangun. Menggeliat lalu membuka jendelanya.
Di luar, matahari belum terbit, tapi mulai ada semburat merah di langit. Seokjin mengucek matanya, lalu beringsut bangkit.
"Pagi, kak."
"Mmh...pagi." Seokjin menggumam. Menyeret kakinya ke dapur kecilnya lalu membaringkan kepalanya di punggung pemuda yang sedang mengerjakan sesuatu di pantry dapur. "Baru beres jogging?"
"Nggak. Udah dari satu jam yang lalu."
"Lagi bikin apa?"
"Rahasia. Yang ini spesial."
"Sespesial lu?"
Seoho menutup kotak bentonya, lalu berbalik menghadap Seokjin. Dengan lembut disisirnya rambut Seokjin. "Kak Seokjin rambutnya berdiri semua."
Seokjin hanya tersenyum, bertelekan di pantry, memenjara Seoho. "Lu udah sikat gigi belum?"
"Udah. Udah pake mouthwash juga kok."
Seokjin tertawa, langsung melayangkan kecupan ringan ke bibir pink di hadapannya.
Candaan mereka dari masa sebelum menjadi sepasang kekasih itu sudah mulai terasa nggak lucu. Tapi entah kenapa tetap bikin tertawa kalau diulang.
"Lu pernah mikir nggak kalau yang belum sikat gigi itu gue?"
"Oh. I don't care." Seoho melingkarkan tangannya di leher Seokjin, menariknya mendekat. "Kak Seokjin selalu kissable buat aku."
Maka Seokjin memagut semakin kencang. Dan Seoho membalasnya dengan lebih bersemangat. Lidahnya yang hangat menyentuh milik Seokjin yang kering, dan Seokjin mengecap rasa energy drink yang sekarang sangat familiar buatnya biar dia sendiri nggak pernah meminumnya langsung.
"Gue nggak pernah bosen ciumin lu." Seokjin menggumam.
Ia mengharap balasan yang sama gombalnya, tapi jawaban Seoho membuat Seokjin seperti dihantam palu Thor.
"Kak Seokjin inget kan kalau malam nanti kita perayaan 22 hari jadian?"
• • • 🔹🥘🔹• • •
"Akh! Sialan. Waktu istirahat tinggal 15 menit."
"Tapi kan tadi kita sempet beli nasi kepal, Nggi."
"Ya mana kenyang cuma makan nasi kepal lah Jin." Yoongi merengek. "Lagian lu ada-ada aja sih. Umur udah mau 30 masih ngerayain hari jadian kayak anak SMP. Pake lupa lagi?!?!"
"Ya gue juga kagak mau. Ini idenya Seoho."
"Tapi lu iya-iya aja kan?" Yoongi makin sengit.
"Ya gimana lagi?"
"Dasar bucin!"
"Paling nggak gue punya pacar, ye! Nggak kayak lu, jomblo abadi!"
Yoongi mendengus, nggak bisa membalas karena itu kenyataan. Direbutnya kotak bento di meja Seokjin. "Lu dikasih bento sama dia kan? Udah sinilah makan bareng."
"Nggak mau ih. Itu bento spesial buat hari ini." Seokjin merengek.
"Heh Jinseok, waktu makan siang gue juga berharga. Apalagi lu tau kalau gue cuma bisa ngaso dari klien kita yang rese itu pas makan siang. Lu malah bikin gue lari-lari keliling mall buat nyari kado. Lu harus bayar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinner Days [COMPLETED]
Romance⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ Tidak ada bento. Seokjin dan Seoho terlalu sibuk sampai hanya bisa bertemu saat makan malam. Tetap, orang bilang mereka couple goals. Seokjin dan Seoho juga merasa demikian. Bersama satu sama lain, benar-benar han...