"Huh!" Seokjin menggebrak ponselnya ke meja, lupa ia sedang ada di ruang meeting.
Hoseok terlonjak kaget. "Hei hei...ada apaan? Si Nona besar bertingkah lagi?"
"Hah? Nona besar? Oh maksud lu Hyuna? Haha, nggak. Gue lagi kesel sama hal lain." Seokjin cengengesan palsu.
Diaduk-aduknya aglio olio di hadapannya. Sudah dingin. Yang terasa di lidahnya cuma olive oil dan cabai kering.
Selera makannya hilang. Ia memilih merapikan notes dan sketsa untuk bahan meeting nanti. "Makasih ya Seok bersedia meeting dadakan gini, sampai makan siang aja mesti di ruang meeting begini."
"Nggak apa-apa. Kan gue penanggung jawab desain eventnya." Hoseok merapikan kotak makanan siap sajinya. "Lagian kerjaan gue lebih ringan dibanding lu yang ditelponin melulu sama si nona besar."
Seokjin tertawa. Mengucek matanya. Perih.
"Lu nggak tidur? Mata lu merah. Kantong hitamnya juga keliatan banget."
"Oh ya? Belakangan gue insomnia sih."
"Ah, pantes. Emang si Hyuna ini bikin stress ya. Meeting dadakan begini, apa coba maunya?"
Seokjin terkekeh. "Pusing gue. Seenaknya banget dia tuh. Scheduling meeting H-1. Mana minta ruang meeting paling besar. Nggak jelas mau diskusiin apaan."
"Kita nunggu siapa lagi?"
"Yoongi menuju kesini katanya dari meeting di luar. Dia bilang desain logo masih harus dieksplorasi." Seokjin mencoret-coret kertas di dalma folder. "Terus ya nunggu Hyuna."
Hoseok hanya mengangguk-angguk. Seokjin juga diam. Riang meeting kini hening, cuma suara deru AC terdengar.
"Sepatu lu keren." Tiba-tiba Hoseok menyeloroh.
"Thanks. Kado."
"Dari pacar lu ya? Si mantan anak magang itu?"
Seokjin nyaris tersedak. "Kok lu bisa tau sampe ke status mantan anak magangnya?"
Hoseok tertawa. "Sekantor tau. Foto kalian ciuman kan disebar di group chat kantor."
"Oh..." Seokjin cuma bisa tersenyum.
"Tajir juga dia."
"Maksudnya?"
"Itu sneakersnya Visvim limited edition kan? Mahal banget itu, cuma dijual di Jepang."
"O-oh gitu." Seokjin melirik sepatunya. Buat dia, ini sneakers hitam biasa. "Gue nggak paham barang ginian. Dikasih ya gue pake. Lu paham sneakers ya?"
"Iya, gue suka fashion." Hoseok menjawab dengan nada bangga.
Ia hendak melanjutkan kalimatnya. Untungnya saat itu, Yoongi memasuki ruangan dan langsung mencecar Hoseok mengenai flow audiens nanti untuk memastikan peletakan branding.
Tidak lama, Hyuna masuk ruangan. diikuti beberapa belas laki-laki dan perempuan berusia awal 20-an. Mereka semua tampak canggung.
"Seokjin, ini apaan? Mahasiswa-mahasiswa ini pada ngapain disini?" Hoseok berbisik.
"Gue juga nggak paham, Seok." Seokjin balas berbisik.
Ia nggak bohong. Ia bingung sebenarnya ada apa. Ditambah diantara para mahasiswa itu, ada Seoho.
Keduanya langsung membuang muka, pura-pura tidak kenal.
Dengan gaya bossy yang khas, Hyuna langsung membuka meeting. "Kenalkan, ini para junior di almamaterku yang terpilih untuk terlibat di proyek ini sebagai volunteer."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinner Days [COMPLETED]
Romansa⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ Tidak ada bento. Seokjin dan Seoho terlalu sibuk sampai hanya bisa bertemu saat makan malam. Tetap, orang bilang mereka couple goals. Seokjin dan Seoho juga merasa demikian. Bersama satu sama lain, benar-benar han...