4

183 18 1
                                    

Bagaimana rasanya jika tiba-tiba seseorang mendekapmu di ruangan yang asing bagimu? Tentu saja takut, apalagi ruangan itu gelap dan pengap. Itulah yang dirasakan Kazuha saat ini.

"T-tunggu... aku mau tanya sesuatu.." suara Kazuha sangat pelan, namun bisa didengar oleh lawan bicaranya.

"Lo mau tanya apa lagi? Mau pamer sama gue?!" Kazuha menutup matanya saat kalimat bentakkan dari Beomgyu memasuki telingannya.

"B-bukan gitu... aku cuma mau tanya, kenapa kamu marah-marah kayak gitu? Apa karena ujian simulasi?" Kazuha tidak berani menatap mata tajam Beomgyu.

"Lo- ah udahlah jangan ganggu gue!" Beomgyu kesal, sangat-sangat kesal. Anak ini bodoh atau bego, pertanyaan dia itu sama saja seperti ingin pamer. Pikir Beomgyu.

"Kamu marah karena aku peringkat 1 sementara?" Dan kalimat itu membuat Beomgyu tersulut emosi lagi.

"Kalo iya kenapa! Lo mau apa sih pakek tanya begituan, enggak ada manfaatnya buat gue!" Beomgyu mencekram dagu Kazuha dengan kasar.

"Kenapa sih lo kudu pindah kesini! Nambah beban gue tau gk!" Beomgyu melepas cengkramannya lalu berjalan keluar dari gudang, meninggalkan Kazuha sendiri disana.

"Jadi aku harus gimana supaya engga jadi beban buat kamu, apa aku harus ngalah? Tapi beasiswa ku bisa di delay..." Kazuha menghembuskan nafasnya. Satu hal yang Kazuha sembunyikan dari semua orang, ia menyukai Beomgyu setelah kejadian di kolam renang out-door terjadi.

Bukan tanpa sebab, saat Kazuha tertidur di UKS seseorang datang ke arahnya. Karena terusik Kazuha mencoba membuka matanya sedikit mungkin hanya untuk melihat siapa yang datang.

Ternyata Choi Beomgyu yang datang, ia membawa jas sekolah yang baru dan satu kotak makan siang yang mungkin ia bawa dari kantin. Hal itu membuat Kazuha setiap hari memperhatikannya dalam diam, hingga tumbuh perasaan yang seharusnya tidak boleh terjadi.

***

Kini keramaian kantin terdengar di telinga Kazuha, jam menunjukkan bahwa sekarang waktu beristirahat. Saat ia dan Yunjin mengantri, banyak murid lain menatapnya dingin.

"Eh Yunjin, aku mau ke kelas saja deh. Lagi engga mood makan." Kazuha ingin menghindari tatapan dingin dari semua orang, karena rasanya tatapan itu seperti menguliti dirinya hidup-hidup.

"Eh kenapa!" Tanpa menjawab Kazuha berlari dari area kantin, menuju ke toilet.

Segera setelah ia tiba di toilet perempuan, pintu salah satu bilik ia kunci. Dengan sisa kekuatan, tangannya yang bergetar mengambil kantong karton disakunya dan menutupkannya ke hidung serta mulut. Hal itu membantunya bernafas dengan lancar.

Dirasa keadaannya kembali normal, Kazuha tiba-tiba menangis. Ia benci saat lemah, benci jika kelemahannya membuatnya menjadi kecil. Tatapan dikantin tadi sangat ia benci, seperti awal dia datang di panti asuhan dulu.

"Jangan takut, kamu pasti kuat!" Kazuha mencoba menyemangati dirinya sendiri. Ia berjalan keluar dari sana menuju kelas.

Langkahnya terhenti, mendapati Heeseung tengah bersandar di depan pintu toilet perempuan dengan memasukkan tangannya kesaku celana.

"Heeseung?" Sang empu mendongakkan kepala menatap perempuan didepannya.

"Kamu engga apa-apa?" Tanya nya dengan nada khawatir.

"Eh?" Kazuha menggeleng dengan ragu, bisa dibilang ia bingung ingin menjawab apa.

"Aku tadi ngeliat kamu lari dari kantin, karena feeling aku engga bagus. Jadi aku ngikutin kamu, beneran engga apa-apa?" Tanya Heeseung memastikan.

I BEG YOU | CHOI BEOMGYU & KAZUHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang