15

206 10 7
                                    

Malam itu menjadi malam yang haru untuk keduanya, baru kali ini Kazuha melihat Beomgyu menangis seperti ini. Dalam hatinya ia ingin membalas pelukan itu namun rasa egonya menguasai pikiran.

"Gue engga butuh apapun, gue cuma butuh lo Zua."

Pelukan itu melonggar, Beomgyu memutar tubuh Kazuha. Ia merapikan rambut panjang itu dengan wajah penuh air mata.

"Ternyata sesakit itu dikhianati sama temen sendiri, dan lo hampir celaka gara-gara gue lagi." Beomgyu menempelkan dahinya dengan milik Kazuha.

"Apa gue pantes buat lo Zua?"

"Tanpa gue sadari, gue kangen sama kalimat hangat lo dan semuanya dari lo." Kazuha melepaskan genggaman tangannya dan mencoba memeluk Beomgyu.

"A-aku juga kangen Gyu..." Beomgyu terkejut dengan respon Kazuha.

Ia menjauhkan wajah mereka, Beomgyu menatap binar Kazuha yang tersenyum hangat.

"Maaf dan makasih!" Kazuha membawa tubuh Beomgyu kepelukan hangatnya.

"Jangan ninggalin gue lagi, semua yang ada pada lo cuma punya gue. Sekalipun Tuhan yang minta lo tetep punya gue!" Beomgyu kembali terisak. Kebahagiaanya kembali hidup, dia akan belajar apapun dari Kazuha.

"Lo engga tau gimana hidup gue tanpa kehadiran lo, semua hampa Zua." Sang perempuan menepuk hangat pundak laki-lakinya.

"Gyu, bisa kita mulai dari awal?" Beomgyu menghapus air matanya dan menatap manik indah sang kekasih.

"Kita engga harus terikat dengan pernikahan kan saat ini?" Jika dipikir-pikir mereka masih belum mengenal satu sama lain.

"Untuk apa?" Beomgyu menatap bingung akan lontaran Kazuha.

"Memulai dari awal engga seburuk itu Gyu, kita bisa memupuk benih kasih sayang di masa-masa itu." Kazuha menakup wajah Beomgyu namun tangannya ditepis.

"Kata awal itu engga perlu ada Zua, lo kayak gini beneran sayang apa engga sih!"

"Gyu bukan itu maksud aku!" Kazuha mencoba meraih tangan Beomgyu namun sekali lagi ditepis.

"Lo jangan egois, gue udah ngerendahin harga diri gue buat lo! Tapi apa yang gue dapatkan?" Perempuan itu tersengat hatinya akan ucapan Beomgyu.

"Gyu? Please dengerin aku, hm?" Tanpa minat Beomgyu keluar dari ruang inap Kazuha dan membanting pintu dengan keras.

Tersisalah tangisan dalam diam dari Kazuha, apakah salah ia egois sekali saja. Ia hanya ingin mengetahui sifat dari Beomgyu sebelum ada ikatan pernikahan sah, ia takut jika hubungan pernikahannya akan gagal tanpa mengetahui pasangannya.

***

Seminggu sudah kejadian pertikaian Kazuha dan Beomgyu terjadi, kini Kazuha sudah diperbolehkan rawat jalan sehingga ia kini ada di kediaman keluarga Choi.

"Kazuha?" Pemilik nama menoleh dan mendapati Ibu dari pujaan hatinya membawa nampan berisi buah.

"Gyu belum pulang?" Kazuha menggeleng lemah, setelah Kazuha pulang dari RS Beomgyu selalu pulang larut dan dalam kondisi mabuk.

"Anak itu gimana sih, calon nya masih sakit malah keluyuran. Nanti Mama tegur!" Baru saja dibicarakan sang pemilik nama muncul dengan wajah penuh lebam.

"Beomgyu! Kamu kenapa?!" Sang Ibu panik melihat wajah tampan anaknya terluka, jika sang Ayah sampai tahu lukanya akan berkali lipat.

"Udah Ma, engga perlu khawatir. Luka kecil kok." Sang Ibu menatap kearah Kazuha untuk meminta bantuan, Kazuha yang dipandang pun mengangguk.

I BEG YOU | CHOI BEOMGYU & KAZUHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang