10

202 10 0
                                    

Beomgyu tidak bisa membendung amarahnya setelah melihat perempuannya terluka, dan itu dikarenakan Ayah kandungnya sendiri.

"Aku harus ngelakuin apalagi sih biar Papa ngebebasin aku?!" Semua orang di rumah ini terkejut mendengar bentakan pertama dari Beomgyu. Selama ini mereka hanya melihat Beomgyu hanya berdiam diri mengahdapi sang Ayah.

"Udah cukup aku biarin Wonyoung tunangan sama anak temen Papa, dan sekarang Kak Jisu mau Papa serahin juga sama temen kerja Papa!" Ya, yang menyulut emosi Beomgyu untuk melakukan hal bejat tadi karena pesan dari sang Ayah. Jisu, Kakaknya akan ditunangkan oleh teman bisnis Ayahnya serta Wonyoung akan bertunangan dengan Sunghoon, sekaligus anak teman bisnis Ayahnya.

"Apa hubungannya urusan Kakak mu dengan hal gila yang baru kamu lakukan, hah!" Kazuha yang mendengar itu merasa menjadi sebuah hama di tengah-tengah keluarga itu.

"Kamu masih sekolah Beomgyu, Papa sudah bilang jika kamu lahir itu adalah investasi untuk perusahaan kita!" Perempuan itu tertegun mendengar kalimat itu, bagaimana orang tua berkata demikian?

"Ck, 3 bulan lagi juga udah lulus. Untuk investasi itu Papa saja yang urus jangan bawa-bawa Beomgyu kedalamnya!" Beomgyu berbalik hendak menggendong Kazuha.

"Nikahi dia jika kau tidak mau membuat keluarga kita malu! Hal bejat itu bisa menghancurkan perusahaan!" Beomgyu menatap sang Ayah marah, bukan ini yang ia harapkan. Yang ia harapkan adalah pernikahan sang Kakak dibatalkan.

"Kak Jisu?" Beomgyu bertanya dingin.

"Kakak mu akan tetap menikah, Choi Beomgyu!" Beomgyu mengepalkan tangannya, ia menatap sendu Kakaknya. Ia tidak bisa menjaga sang Kakak.

"Pa, mereka masih bersekolah. Bagaimana mereka menikah?" Dahee bertanya dengan khawatir kepada sang suami.

"Dia harus mempertanggung jawabkan apa yang telah ia tabur!" Beomgyu tanpa memperdulikan apa yang dilontarkan sang Ayah menggandeng tangan Kazuha menuju kamarnya.

Saat sampai dikamar, Beomgyu terduduk lemah di pinggir tempat tidurnya. Kazuha yang melihat itu mendekat. Ia tidak tau jika beban sebesar itu ditanggung oleh Beomgyu sendirian.

"Gyu?" Kazuha mendudukkan dirinya disebelah Beomgyu.

Ia melihat wajah lelah laki-laki itu sangat jelas, Beomgyu tanpa beban memeluk Kazuha. Ia bersandar pada bahu mungil itu.

"Gue udah gk sanggup, Zua." Panggilan Beomgyu untuk Kazuha membuat hatinya tersentuh.

"Use me, kamu milik aku dan aku milik kamu." Beomgyu melepas pelukan itu dan menatap Kazuha yang tersenyum hangat.

"Can I?" Kazuha mengangguk ringan.

Sebuah ciuman mendarat di dahi Kazuha, sepertinya Tuhan mempermainkan takdirnya. Ia dijatuhkan oleh temannya sendiri tapi disembuhkan oleh perempuan lain. Apakah ini akhir dari cinta Wonyoung di hatinya?

***

Sinar matahari memasuki kamar bernuansa abu-abu tua yang diisi dengan dua insan yang tengah tertidur di atas tempat tidur besar itu.

Tok tok

Suara ketukan pintu itu membuat salah satu dari dua insan itu terbangun, Kazuha mendapati jika ia sedang tidak di kamar sederhana miliknya.

Tanpa buang-buang waktu, Kazuha turun dari tempat nya dan segera membuka pintu kamar. Ia memandang perempuan yang hampir berusia dengan Ayah Beomgyu, dia Ibu Beomgyu.

"T-tante?" Kazuha takut untuk memanggil Nyonya Choi, takut bila ia akan dimarahi mengingat tamparan keras dari Ayah Beomgyu.

"Hm, jangan panggil Tante." Kazuha sudah menebak jika ia akan ditolak oleh keluarga ini.

I BEG YOU | CHOI BEOMGYU & KAZUHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang