Prolog

267 145 44
                                    

Utamakan Vote terlebih dahulu reader's

H

A

P

P

Y

Reading

"Tuhan menciptakan aku hanya untuk terluka, rusak, dan kecewa. Hal itu terus terulang hingga Aku lelah dan pada akhirnya menyerah."

-Nazalleya Alova Quennaaya-

***

"Sejak awal, memang tak ada yang namanya bahagia. Semua itu hanyalah ilusi semata yang kuciptakan sendiri."

-Nazalleya Alova Quennaaya-

***

"Sekuat-kuatnya seseorang bertahan, pada akhirnya akan ada titik di mana ia benar-benar merasa lelah. Ketika hidup terus-menerus kembali mematahkannya.

-Nazalleya Alova Quennaaya-

***

Tuhan, tolong jangan ambil Althan dari Nazell. Tolong untuk kali ini saja Nazell ingin Althan. hanya Althan, untuk sekarang dan selamanya.

Nazell terlalu fokus meminta Althan agar tetap di sisinya. Sampai dia lupa bahwa dirinya juga bisa pergi Kapan saja.

***

"gara-gara kamu Viona harus mengalami amnesia! Dia kehilangan ingatannya dan bahkan jantungnya juga rusak. Ini semua salah kamu, NAZALLEYA! Dari awal kehadiran kamu hanya mempersulit hidup saya."

***

"ANAK PEMBAWA SIAL! APA TIDAK CUKUP UANG YANG SAYA BERIKAN SAMPAI KAMU MENJUAL DIRI! SAYA KERJA KERAS DEMI KAMU DAN KAKAK KAMU AGAR KALIAN BISA HIDUP ENAK! TAPI INI BALASAN KAMU SAMA SAYA?!

"TIDAK TAHU DIRI, KELUAR DARI RUMAH SAYA SEKARANG JUGA!"

***

Althan melepaskan pelukan mereka. Dia menatap Nazell dalam-dalam, lalu mengusap air mata di pipi wanita itu "2 tahun Zell," Althan menekan dadanya yang sangat sesak,

"2 tahun aku mati-matian menjaga kamu, dan sekarang? dengan gampangnya, kamu menghancurkan itu semua dalam semalam?"

***

"Kamu nggak mau milih?" Tanya Althan lagi.

"Nggak ada yang harus aku pilih" Nazell mendekat lalu menggenggam tangan Althan.

"Kamu dan bayi ini, sama-sama penting buat aku, Al"

***

"Aku mohon... Kalau kamu nggak mau kemoterapi, itu bisa membahayakan nyawa kamu Zell" pintar Rafka memelas. Dia menatap perempuan yang akan menjadi ibu dari calon anaknya dengan perasaan tidak karuan.

"Aku nggak peduli. Hidup ku emang udah nggak bisa diselamatkan berbeda dengan anak ini, Raf. Masa depan dia masih panjang. Aku ngerti dan aku tau rasanya hidup nggak diinginkan dalam keluarga" Tandas Nazell kemudian memalingkan wajahnya dari Rafka, Dia menggigit bibirnya agar tidak mengeluarkan isakannya yang lebih keras lagi.

***

"Bunda nggak usah khawatir, aku akan mendonorkan mataku untuk kak Viona. Hidup kak Viona masih panjang, sedangkan aku, nggak. Aku mau melihat kakak bahagia bersama Ayah dan Bunda, tanpa aku. Itukan yang selama ini kalian mau?

***

"Ayah mau aku pergi, kan? Aku akan pergi Ayah, pergi jauh seperti yang Ayah minta. Tapi jika suatu saat Ayah sadar, itu semua udah terlambat. Ayah, Bunda dan kak Viona harus bahagia terus tanpa aku."

"Nazell pamit Yah, Nazell selalu sayang Ayah."

***

" Al, aku pergi..., Aku berharap, aku nggak akan bangun lagi...."Ucap Nazell lalu menutup rapat kedua matanya, kemudian gadis itu benar-benar menenggelamkan seluruh tubuhnya masuk kedalam air.

***

Althan memandang teduh wajah kekasihnya yang kini telah memejamkan mata. "Zell, kamu pernah bilang kalau kamu mau bareng aku terus,kan? Sekarang kamu bangun, dan tepati janji kamu itu,yah?. Aku janji deh, kalau kamu bangun, nanti kita main hujan-hujanan bareng, oke?. Aku juga janji bakalan beliin kamu bunga Daisy yang banyak. Kamu denger aku kan, Zell?, Kalau kamu denger aku, berarti kamu harus bangun." Suara cowok itu terdengar semakin parau.

🐦🐦🐦🐦

Kemungkinan konflik akan sedikit berat ya.
Yang nggak suka konflik berat silahkan di skip. Aku nggak maksa kalian buat baca cerita ini. Tapi yang mau baca aku ucapin makasih banget🤗

PESAN TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang