13. Althan marah

29 21 0
                                    

Utamakan Vote terlebih dahulu reader's

H

A

P

P

Y

Reading

"Jangan pernah memaksa dirimu sempurna, tapi carilah tempat di mana kekuranganmu diterima"
~
~Nazalleya Alova Quennaya ~

Saat ini Althan sedang dalam perjalanan
menuju rooftop. la akan menemui Nazell dan menemani gadis itu. Belakangan ini jadwalnya memang padat karena latihan basket, dan sekarang pertandingan sudah selesai. Itu artinya Althan bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama Nazell.

Althan menekan handle pintu lalu
membukanya.

Ceklekk...

Ketika pintu rooftop terbuka, ia
dikejutkan oleh pemandangan yang tidak pernah terlintas dibenaknya. Nazell yang tengah berpelukan dengan Rafka? Niat hati ingin menghabiskan waktu dengan gadisnya, tapi apa yang Althan lihat membuat emosinysa memuncak.

"Kalian ngapain?"

Keduanya terlonjak kaget dan langsung
melepaskan pelukan mereka. Nazell
sangat kaget melihat Althan yang sudah
berdiri disana. Sejak kapan? Apa Althan
mendengar semuanya? Apa Althan juga
melihat Nazell berpelukan dengan Rafka?

"A-al... Kamu ngapain?"

Bukannya menjawab, Althan malah
memandang mereka berdua dengan
tatapan menyelidik.

"Kalian ngapain berduaan disini?
Pelukan? Na, kamu pergi ke rooftop buat ketemu Rafka?"

Nazell menggeleng keras. Lalu menjauh
dari Rafka. "Kamu salah paham. Aku
kesini buat nenangin diri bukan ketemu
sama Rafka. Apa yang kamu liat tadi itu
nggak bener." Naya mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Apa yang aku liat, Na?" tanya Althan.

"Kamu yang lagi pelukan sama Rafka?
Kamu punya hubungan sama dia?"

"Al, aku gak punya hubungan apapun
sama Rafka, kamu salah paham. Tadi
Rafka nggak sengaja peluk aku," ucap Nazell dengan nada gemetar. la hanya takut Althan tidak mempercayainya.

"Nggak sengaja?, Mana ada pelukan gak sengaja!,"

"JELAS-JELAS GUE LIAT LO PELUKAN
SAMA RAFKA! TEGA LO MAIN BELAKANG SAMA SAHABAT GUE, NA?!." teriak Althan dengan urat menonjol, menandakan cowok itu benar-benar dikuasai amarah, saat melihat Nazell berduaan dengan Rafka.

Althan seketika mengubah gaya bicaranya menjadi lo-gue. Itu artinya Althan benar-benar marah. Dan Nazell tidak mau hal itu terjadi.

"Al, aku bisa jelasin." Nazell berusaha
menggapai tangan Althan, Namun cowok itu langsung menghempaskan nya.

"LO DIEM!." bentak Althan pada Nazell.

Cowok itu memandang Rafka dengan
marah. Ia tidak menyangka ternyata
Rafka bisa mengkhianatinya sepeti ini.

"DAN LO!," tunjuk nya pada Rafka. "LO
TAU NAZELL ITU PACAR GUE! TERUS
KENAPA LO MASIH DEKETIN DIA! SEGITU NGGAK LAKUNYA LO SAMPAI MEREBUT PACAR SAHABAT SENDIRI?!!."

Rafka hanya diam, tidak ingin
menjelaskan apapun. Karena memang
menurutnya tidak ada yang perlu di
jelaskan.

Rafka tidak merasa bersalah, dia
justru senang melihat Nazell dan Althan
bertengkar. Jika mereka putus itu akan
jauh lebilh baik, jadi Rafka bisa bersama
Nazell.

"NGOMONG BANGSAT! JANGAN DIEM
AJA! KENAPA? LO TAKUT KARNA UDAH
KETAUAN?!." Althan menarik kerah baju Rafka lalu melayangkan pukulan dipipinya.

Bughh

Bughh

Bughh

Althan terus memukuli Rafka sampai
cowok itu terkapar di lantai. Hidungnya
mengeluarkan darah, dan sudut bibirnya juga robek parah.

Bughh

"Al, stop! Kamu bisa bunuh Rafka!"

"Cukup, Al!"

Nazell menarik tangan Althan agar
berhenti memukuli Rafka yang sudah
lemas. Wajah Rafka penuh lebam dan
berdarah-darah.

Althan berbalik menatap Nazell. Selama ini ia tidak mempermasalahkan kedekatan Nazell dan Rafka, karena ia pikir mereka memang murni hanya berteman saja.

Althan terkekeh. "Lo belain dia? lo takut
kalau selingkuhan lo itu kenapa-kenapa?" Althan menekankan kata selingkuhan agar gadis di depannya ini sadar!

"AI, kamu salah paham. Aku gak
selingkuh sama Rafka. Aku cuma cinta
sama kamu, dan kamu tau itu, kan? Aku
gak pernah deket sama cowok manapun, cuma kamu, Al."

Nazell mendekat ke Althan dan menatapnya dekat. "Aku cinta banget sama kamu, jadi nggak mungkin aku khianati kamu."

Nazell mencoba menggenggam tangan
Althan, tapi lagi-lagi Althan langsung
menghempaskannya.

"Cuma gue? OMONG KOSONG!. buktinya lo pelukan sama cowok sialan itu!."

Setelah mengatakan itu Althan melangkah pergi, meninggalkan Nazell dan Rafka.

"AI, kamu harus percaya sama aku. Aku
gak bohong. Aku mohon percaya A-al..."

Nazell terus mengejar Althan, bahkan dia melupakan kondisi Rafka yang terluka.

Geram karna Nazell terus mengikutinya,
Althan mendorong tubuh Nazell agar
berhenti, tapi karena dorongan Althan
yang cukup kencang membuat tubuh
Nazell oleng dan langsung terjatuh dari
tangga.

Ahhh...

Nazell menyentuh kepalanya yang terasa sakit. Dia melihat di tangannya yang terdapat darah. Ternyata keningnya terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Tidak hanya itu dibawah mata dan pipinya juga terdapat beberapa goresan luka.

"Al kepala aku sakit, tolong...sakit.. Al."
Althan hanya melihat Nazell sebentar. Ia ingin menolong gadis itu tapi karena
egonya yang jauh lebih besar akhirnya
dia mengurungkan niatnya.

Kejadian di rooftop tadi terus berputar di kepalanya. Seolah menyuruh Althan untuk tetap mengingatnya.

Althan melangkahkan kakinya
meninggalkan Nazell sendirian disana
yang sedang terluka.

"Kamu udah kecewain aku, Na," batin
Althan terus melangkah pergi. Meski
hatinya berteriak ingin menolong
gadisnya, tapi semua terkalahkan oleh
ego.

"Kamu udah kecewain aku, Na," batin
Althan terus melangkah pergi. Meski
hatinya berteriak ingin menolong
gadisnya, tapi semua terkalahkan oleh
ego.

Nazell menatap sendu kepergian
Althan. Sebesar itukah kesalahannya,
sampai-sampai Althan tidak mau
menolongnya.

"Aku gak selingkuh, Al.." gumam Nazell
sebelum kesadarannya menghilang,
samar-samar dia mendengar suara Alea
yang berteriak memanggil namanya.

Setelah itu semuanya berubah gelap.

~oOo~

Semangat yaw buat kalian 💙 apapun keadaannya jangan pernah berfikir untuk menyerah,okeyy💐 SEMANGATT!!N
~

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT NYA YA⭐💌

See you next chapter selanjutnya

PESAN TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang