2.Awal Masuk Sekolah

180 134 24
                                    

Utamakan Vote terlebih dahulu reader's

H

A

P

P

Y

Reading

Aku menyukai pertemuan kita. Aku menyukai bagaimana dirimu saat begitu hangat padaku yang begitu rapuh.

~
Nazalleya Alova Quennaya

~Nazalleya Alova Quennaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari ini, tepat di mana Nazell menginjakkan kakinya di sekolah sebagai murid kelas 11. Setelah libur yang cukup panjang akhirnya murid-murid kembali bersekolah lagi.

Liburan yang panjang telah usai dan sekarang digantikan oleh kesibukan materi-materi yang diberikan oleh para guru. Tentunya materi yang akan cukup menguras tenaga, pikiran, dan juga energi.

Nazell berangkat pagi-pagi sekali karena dia tidak ingin terlambat untuk hari yang cerah ini, gadis itu bahkan melewatkan sarapan hanya karena tidak ingin terlambat. Nazell memang siswi yang disiplin. Datang tepat waktu sudah menjadi kebiasaan gadis itu.

Nazell bersekolah di SMA LENTERA BANGSA. Salah satu SMA favorit di kota Bandung. Sekolah yang berisikan murid-murid pintar dan terpilih.

Nazell dan Althan satu sekolah, tapi hanya berbeda kelas. Nazell di kelas 11 IPA 2, sedangkan Althan di kelas 11 IPS 3.

Keduanya sudah mengenal sejak awal kelas 1 SMP dan Althan memilih sekolah ini karena dia ingin terus dekat dengan Nazell.

Althan ingin senantiasa menjaga Nazell, dan memantau apapun kegiatan Nazell.

***

Pukul 06:40 Nazell tiba di sekolah. Nazell berjalan kaki dari rumah untuk sampai di sekolah yang terletak lumayan jauh dari rumahnya. Namun, gadis itu tidak pernah mengeluh lelah. Bagi Nazell selagi dirinya bisa maka ia akan melakukannya.

Nazell tidak ingin merepotkan Althan untuk menjemputnya. Padahal bisa saja Althan datang pagi-pagi untuk menjemput Nazell, tapi gadis itu selalu menolak dengan ingin berjalan kaki saja, supaya lebih sehat.

Setelah sampai di sekolah, Nazell segera bergegas pergi ke kelasnya. Berjalan dengan melihat-lihat sekitar sekolah, dan tidak lupa bibirnya menyunggingkan senyuman. Seolah itu sudah menjadi ciri khasnya.

Tapi saat di koridor sekolah, Nazell tidak sengaja melihat kedua sahabatnya, Alea dan Zeva.

Dua gadis perlawanan sifat itu adalah sahabatnya. Sahabat yang selama ini sudah mengenal Nazell dengan baik.

PESAN TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang