12. Rasa yang diutarakan (Rafka)

48 24 13
                                    

Utamakan Vote terlebih dahulu reader's

H

A

P

P

Y

Reading

"Lebih baik diungkapkan sebelum terlambat."
~
~Rafka Nio Arganta ~

Setelah memberikan minuman yang dia
beli untuk Althan, Nazell pamit pergi ke
rooftop untuk menenangkan pikirannya. Naya butuh sedikit ketenangan di luar rumah. Kalau di rumah sudah pasti tidak akan ada ketenangan baginya, karena Bryan pasti tidak akan membiarkan nya besantai sedikit saja.

Dan di sinilah Nazell sekarang, rooftop.
Salah satu tempat favoritnya. Di tempat
inilah Nazell bisa merasakan ketenangan,Sepi,Sunyi. Rasanya benar-benar tenang. Naya memejamkan mata. Menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahnya. Andai saja setiap hari ia bisa bersantai sepeti ini tanpa takut ada yang memarahi.

Nazell menoleh ke belakang saat pintu
rooftop terbuka. Di sana terlihat Rafka
yang sedang memandangnya tanpa jeda.
Nazell merasa aneh dengan tatapan Rafka. Kenapa perasaannya menjadi tidak enak. la yakin akan ada sesuatu yang terjadi setelah ini.

"Zell, aku pengen ngomong serius," ucap
Rafka bediri di hadapannya.

Nazell tercengang mendengar Rafka
memanggil aku-kamu? Apa-apaan ini?
Tidak seperti biasanya.

"Eh... Rafka lepas." Nazell tersentak saat
Rafka memegang tangannya dengan erat.

"Dengerin dulu, Zell."

"Aku cinta sama kamu." Nazell melebarkan matanya terkejut.

Selama ini Nazell kira perhatian Rafka
padanya hanyalah sebatas teman. Apalagi status Nazell adalah kekasih Althan-sahabat Rafka, jadi Nazell pikir Rafka perduli karena menghormati pertemanannya dengan Althan.

"Aku tau aku salah, Zell, tapi aku gak bisa menghapus perasaan ini. Dengan kamu selalu dekat sama aku, aku merasa punya harapan. Aku pengen bisa sama kamu terus." Rafka menarik napas sejenak, dan kembali melanjutkan.

"Hanya ada kita, Zell, hanya kita berdua."

"Raf, kamu sadar apa yang kamu
omongin sekarang?"

"Aku sepenuhnya sadar, Zell."

"Kamu itu sahabat Althan, bahkan lebih
dari kata sahabat. Kalian bareng-bareng
dari kecil sampai bisa seperti sekarang.
Tentunya kalian juga udah mengalami
banyak hal bersama, kan? Tapi dengan
kamu bilang kayak gini, itu sama aja
mengkhianati Althan "

"Zell, kamu cinta pertama aku. Selama
bertahun-tahun aku gak pernah  mau tau yang namanya cinta bahkan
dekat sama cewek aja aku gak pernah.
Tapi setalah melihat kamu pandangan
aku berubah, Zell."

"Asal kamu tau, aku udah suka sama
kamu dari awal SMP saat masa
pengenalan sekolah. Kamu gadis pertama yang bisa membangkitkan senyumanku,NZell. Ngeliat kamu dari jauh aja akubudah bahagia. Dan semakin hari perasaan ini terus tumbuh," tutur Rafka  menggebu-gebu.

"Perasaan itu bukan tentang siapa yang
datang lebih awal, tapi siapa yang bisa
bertahan sampai akhir. Aku bahkan
nggak pernah menyangka kalau kamu
bakalan suka sama aku, apalagi kamu tau status aku sekarang pacar Althan, sahabat kamu," jelas Nazell membuat Rafka mengerti.

"Aku gak peduli. Aku duluan yang suka
sama kamu, tapi lagi-lagi aku kalah dari
Althan. Aku selalu telat dibelakang Althan. Bahkan untuk urusan asmara pun aku kalah sama Althan.

"Aku yang pertama kali suka sama kamu. Aku yang ngenalin kamu sama Althan. Dan aku juga yang ngajak kamu samanAlthan main bareng. Tapi kenapa yang kamu pilih malah Althan bukan aku? Apa kamu gak pernah sedikitpun melihat perjuangan aku?," Rafka terus memandangi wajah Nazell. Berharap Nazell luluh akan kata-katanya.

"Maaf, Raf, aku gak tau selama ini kamu
punya perasaan lebih sama aku. Maaf
karena aku gak peka. Maaf juga karena
udah biarin kamu nunggu lama."

Rafka tersenyum mendengar penjelasan
Nazell. Ternyata selama ini Nazell juga
memiliki perasaan yang sama dengannya. Rafka tidak perduli tentang Althan. Kali ini Rafka harus memperjuangkan cintanya.

"Tapi... Aku gak bisa terima kamu. Kamu juga tau sendiri kalau aku cinta banget sama Althan,"

Seketika senyum Rafka langsung pudar.
Seperti ini rasanya patah hati? Dan ini
semua karena Althan, kan?

Kalau saja Althan tidak ada dalam
hidupnya dan Nazell, maka sudah di
pastikan sekarang Rafka akan bahagia
bersama Nazell.

"Zell, aku mohon tolong pikirin
perasaan kamu baik-baik. Apa kamu nggak merasakan apapun?"

"Maaf, Raf, aku gak bisa. Dan ini untuk
yang terkahir kalinya kita ketemu. Aku
gak mau nantinya Althan berpikiran yang nggak-nggak," ucap Nazell sebaik mungkinnagar Rafka tidak tersinggung karenanperkataannya.

"Kamu laki-laki baik, aku yakin kamu
bisa menemukan gadis yang jauh lebih
baik dari aku."

Setelah mengatakan itu Nazell hendak
keluar rooftop, tapi Rafka menarik tangannNazell dan langsung memeluk tubuh gadis itu.

"Aku nggak mau jauh dari kamu, Zell. Kamu alasan aku hidup... aku mohon jangan menjauh dari aku," ujar Rafka semakin mengeratkan pelukannya.

"Udah cukup selama ini aku biarin kamu sama Althan. Sekarang giliran aku, Zell.NAku pengen kamu seutuhnya tanpanberbagi dengan siapapun."

"Raf, lepasin aku."

Rafka tidak menggubris Nazell. "Salah
kalau aku memperjuangkan kamu?
Tolong putusin Althan demi aku, Zell... Aku janji akan membahagiakan kamu..."

"Raf lepas. Aku gak bisa, kamu harus
terima kenyataan kalau aku ini pacar
sahabat kamu. Kamu gak boleh egois."
Nazell terus berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Rafka.

"Lepasin, Rafka," pinta Nazell
memberontak. Tapi mereka tidak
sadar kalau dilihat dari samping
posisinya seperti dua orang yang tengah
berpelukan.

Ceklekk..

"Kalian ngapain?"

~oOo~

Semangat yaw buat kalian 💙 apapun keadaannya jangan pernah berfikir untuk menyerah,okeyy💐
~

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT NYA YA⭐💌

See you next chapter selanjutnya

PESAN TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang