chapter 11

536 37 8
                                    

Sona nampak baru bangun tidur. Menuruni tangga, mencari-cari seseorang.

"Apa Ada yang hilang?" Tanya lady sitri.

"Belahan jiwaku" gumam Sona.

Lady sitri memiringkan kepalanya pertanda bahwasanya ia tidak mengerti ucapan sang anak.

Sona segera tersadar dengan apa yang telah ia ucapkan, wajahnya memerah malu.

"Maksud ku mori" ucap Sona. "Ibu melihatnya?" tanyanya.

"Ah pemuda itu. Dia keluar pagi-pagi sekali, katanya mau latihan" jawab lady sitri.

Sona sedikit berlari keluar. Ia takut mori kenapa-kenapa karena telah menjadi pusat perhatian, mori sangat berharga bagi Sona.

"Mori" seru sona melihat mori sedang push up.

Raut wajah Sona kembali memerah padam. Tenggorokan Sona terasa kering begitu melihat roti sobek Mori yang menggiurkan.

"Pagi" ucap mori tersenyum lebar.

"Ya. pagi" balas Sona yang masih sibuk melihat roti sobek Mori.

Mori mendekati sona. Tangan Pewaris klan sitri sedikit demi sedikit mengarah ke perut mori, seinci lagi tiba-tiba.

"Mori!" Teriak Rias entah datang darimana.

"Sial padahal sedikit lagi" batin Sona kesal kepada sahabatnya.

Rias tidak mempedulikan sona, tangan gadis berambut Crimson memeluk lengan kiri mori. Sejak kekalahan Riser, mori sudah dianggap tunangannya.

"Mori ayo kita pergi membeli banyak pisang" ucap Sona meraih lengan kanan mori.

"Tidak-tidak!. pergi dengan ku saja dan kita beli pisang sepuasnya" ucap Rias memerat pelukannya.

"Bagiamana kalau kita pergi bertiga" seru mori. "Munculah awan kinton!" Perintahnya menatap langit.

Dari langit muncul sebuah awan yang cukup besar dan mori melompat ke atasnya.

"Ayo" ucap mori.

"Kau yakin itu aman" tanya Sona teringat apa yang menimpa Riser.

"Kau takut Sona" ledek Rias.

"Mana mungkin" sangkal Sona.

Dengan ragu kedua gadis berbeda warna rambut dan ukuran tubuh naik keatas awan kinton. Siapa yang menyangka awan kinton begitu lembut, selembut kapas.

"Lembut" ujar Sona dan Rias bersamaan.

Dalam sekejap Awan kinton melesat seperti membelah langit dengan kecepatannya. Hal itu membuat Sona dan Rias kagum.

"Keren" ujar Rias melihat pemandangan dari atas.

"Aku tidak pernah secepat ini" ucap Sona kagum.

Tak lama kemudian awan kinton turun dan mendarat di sebuah supermarket. Siapa sangka, ada sebuah supermarket di undeworld.

"Aku tunggu diluar" ujar mori membantu Sona dan Rias turun.

"Jangan berkeliaran" perintah Rias.

"Dan jangan membuat masalah. Ini hanya sebentar" ucap Sona di angguki oleh Rias.

Mori memberikan jempol tangannya. Rias dan Sona masuk kedalam, sedangkan mori tetap diluar.

Tiba-tiba dirinya merasakan ada seseorang yang menyentuh pundaknya dari Belakang.

"Saya melihat pertarungan anda kemarin" ucapnya tersenyum.

"Benarkah" balas mori memandang pria itu secara keseluruhan.

jin mori X high school dxd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang