chapter 31

331 18 3
                                    

- warning 18+

Akeno tengah berjalan menuju apartemen milik mori berada. Kalawarna tengah keluar dan akan kembali besok.

Setelah sampai dirinya membunyikan bel dan beberapa detik kemudian, pintu terbuka.

"Akeno" ucap mori.

"Oppa bolehkah aku menginap di sini?" Tanya akeno memohon.

"Tentu" jawab mori.

Akeno membuka jaketnya, terlihat dia hanya memakai tangtop crop berwarna hitam, memperlihatkan bahu mulusnya serta lekuk tubuh indahnya.

"Aku takut tidur sendirian" ucap akeno.

Mori yang berjalan ke kamarnya untuk tidur tiba-tiba berhenti begitu mendengarnya.

"Aku juga kedinginan" ujar akeno memegang bahunya. "Maukah oppa menghangatkan ku?" Lanjutnya bertanya.

Tiba-tiba saja kedua lengan akeno di kalungkan dileher mori dan nampak kedua iris mata mereka bertemu. Bagian belakang Tangtop crop akeno terbuka.

"Aku menginginkan mu" ucap akeno dengan wajah penuh nafsu. "Ahh itu sakit" lanjutnya mendesah saat leher di cumbu.

Tangan mori menyelinap, memasuki celana dalam akeno, memasukkan kedua jarinya kedalam vagina akeno.

"Enghhh" lenguh akeno merasakan ngilu di selangkangannya.

Akeno mengarahkan tangan kiri mori ke dadanya untuk di mainkan. Mori memasukkan puting kanan akeno ke mulutnya.

"Ahhhh ssstt" desah akeno.

Tubuh akeno digendong dengan cukup mudah lalu di himpitkan ke dinding. Celana dalamnya sudah terlepas.

"Sudah basah?" Tanya mori.

Wajah akeno nampak memerah lalu mengambil inisiatif untuk mencium bibir mori. Mori memasukkan penisnya kedalam vagina akeno dengan lembut.

"Hang" ringis akeno mencakar punggung mori.

Dalam satu kali dorongan selaput dara yang menghalangi akhirnya robek. Akeno tak kuasa menahan air matanya, begitu merasakan ngilu dan sakit di selangkangannya.

"Maafkan aku" ucap mori.

"Kumohon gerakan" pinta akeno.

Sedikit demi sedikit mori mulai bergerak intens dan desahan akeno mulai memecah keheningan malam.

"Ahhhh.... Enghhh... " Desah akeno.

Alunan suara indah terus-menerus keluar dari mulut akeno. Mori membawanya ke kamar, lalu menurunkannya di tempat tidur.

"Ahhhh yaaa" lirih akeno ketika sesuatu yang besar memasuki intinya.

Vagina akeno berkedut-kedut tanda bahwa dia akan mengalami yang namanya orangsme.

"Oppa... Ahhkku..." Ucap akeno terputus-putus.

Kedua kaki akeno lemas saat cairannya keluar dan tubuhnya sekarang dipeluk mori dari belakang. Kini tulang selangka nya dipenuhi bercak merah, juga punggungnya.

"Aku belum keluar" ujar mori.

"Pelan-pelan.... Urgghh... Terlalu... Keras.. ahhhh" ucap akeno terpotong-potong.

Akeno merem melek karena kenikmatan yang terus-menerus menerpa tubuhnya. Vaginanya kembali berkedut-kedut.

"Engghh" erang keduanya orangsme.

Mata akeno terpejam menikmati rasa hangat diperutnya dan Tubuhnya benar-benar lemas. Bibir mereka berdua bertemu lalu saling beradu lidah.

Sepanjang malam akeno di buat kepayahan karena staminanya benar-benar terkuras habis.

jin mori X high school dxd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang