36 || Kana Overthinking

4.3K 454 65
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.

Kana terkekeh melihat kelakuan Abang sepupu Mew yang memang tidak jauh berbeda sifatnya dengan Mew. 

Kana sedang berada di rumah Mew lebih tepatnya di rumah keluarga besar milik Mew.

Usia kandungan Kana sudah cukup berisi dan perutnya pun sudah mulai buncit, perut Kana terlihat sangat bulat dan menggemaskan.

Kana kembali terkekeh melihat Mew yang sedang beradu argumen dengan kakak sepupunya sendiri, Kana tengah menonton pertandingan Bola basket antara Mew dengan kakak sepupu nya itu.

Kana akui sebentar lagi Mew akan memiliki seorang anak tapi melihat tampang rupawan Mew Kana sangat suka, Mew masih saja tampan padahal akan menjadi seorang Ayah.

"Kana.." Kana menoleh pelan kemudian mengangguk dengan sopan, Mix menghampiri Kana dan duduk di samping Kana.

Mix masih terlihat sangat manis padahal baru selesai melahirkan. "Apa kabar? Maaf ya Kakak tadi di kamar terus Jagoan kakak nangis mulu gak tau kenapa rewel." Kana tersenyum dan mengangguk pelan.

"Gapapa kok Kak santai aja lagian Kana sedang tidak apa-apa hanya lihat Langit main Bola basket hihi.." mix tersenyum dan mengangguk dengan pelan.

"Sifat Daddy nya belum muncul kayaknya buat Mew, dulu Mas bumi keliatan banget mau punya anak tuh Gimana penampilan nya tapi mew masih kayak Bocah kuliahan aja." Mix berucap lagi hal itu membuat Kana menoleh dengan mengusap perutnya pelan.

"Mew masih muda Mix Wajar saja dia masih keliatan belum punya anak, Lihat saja penampilan Istri nya bagaimana. Kana walaupun sedang hamil kamu juga harus merawat diri dengan baik, saya dan Mix ketika mengandung bahkan tidak sebesar itu perutnya." Kana menoleh kebelakang dengan helaan napas yang terdengar.

"Tante Nyamber aja kayak petasan, kayaknya setiap yang Kana lakuin Tante selalu komentar deh. Tante punya masalah apa sih sama Kana?" Mix bertanya dengan kesal.

Dulu saat Kana belum bisa memberi anak dia terus menghasut papa nya Mew untuk menikahkan Mew dengan perempuan sekarang Kana sedang mengandung tetap saja mulut jahatnya tidak bisa diam.

"Saya bukan nya tidak suka dengan Kana hanya saja kasihan dengan Mew, menikah dengan orang yang tidak bisa merawat tubuhnya sendiri. Saya bahkan dulu tidak sebesar ini ketika mengandung." Pedasnya lagi.

Kana meremas kedua tangannya dengan menunduk pelan, ucapan Tante nya Mew itu cukup melukai Perasaan sensitifnya.

"Halah! Tante aja yang dulu hamil kurang Gizi, gak tau kan kalau hamil yang berisi gini pertanda anak nya sehat. Lihat anak tante sekarang dulu Tante mengandung dia tidak gemuk kelihatan anak tante otaknya ketinggalan setengah di Perut." Mix kembali melawan karena sebenarnya mix juga sudah muak mendengar ucapan pedas perempuan berumur yang sialnya malah menjadi Tante nya.

"Kana masuk duluan ya Kak Mix, Tante." Kana berpamitan untuk masuk ke dalam rumah. "Jangan lupa pesan Tante ya Kana, harus pinter jaga diri kalau gak mau Mew nya kabur." Kana tersenyum kecil.

"Kalau pun iya Mew kabur saya gak peduli tante, mungkin yang akan rugi juga keluarga Tante harus kehilangan pewaris tahta ini. Karena Bila itu terjadi saya tidak akan pernah menunjukan atau memberikan anak saya pada keluarga Mew. Permisi," ujar Kana. Ucapan Kana menjadi akhir dari ucapan pedas Tantenya Mew.

I love You My BadBoy (Lengkap Di Pdf) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang