3

419 34 3
                                    

"jadi gimana ini pa ? mama khawatir sekali sama Jere pa , kalau jere kenapa - kenapa diluar sana gimana ? ". Yuan yang sedari tadi duduk gelisah memikirkan anak bungsunya itu tidak berhenti bertanya hal yg sama pada suaminya.

"Hey , tenang sayang  inget omongan kamu itu do'a , aku mohon kamu mikirnya yang baik - baik aja ya?". Damian mendekatkan diri , merengkuh pundak istrinya mengusap lembut agar kegelisahan yang dirasakan istrinya mereda.

"Tapi aku cuma khawatir pa". Yuan menutup wajahnya dengan kedua tangannya lalu mulai menangis memikirkan ada dimana putra bungsunya.

"Sayang , kamu tenang dulu aku udah nyuruh James sama semua anak buahnya menyebar untuk mencari Jere". Damian memeluk istrinya erat menenangkan , meski sebenarnya Damian pun merasakan kekhawatiran yang sama dengan istrinya.

"Ma , pa". panggil kael pelan kepada kedua orang tuanya , Yuan dan Damian  langsung menoleh.

"Sebelumnya Kael mau minta maaf , Kael gak bisa jagain adek sampai adek bisa kabur tapi emmm..". ucap kael terjeda sambil menggaruk belakang lehernya gugup.

"Kenapa kita gak ngasih kesempatan buat Jere satu hari aja buat nglakuin hal yang dia mau , maksud Kael kita gak tau apa yang Jere rasain kan ? kita takut kehilangan Jere tapi pasti jere juga lebih takut kalau dia gak punya kesempatan buat ngarasin itu semua?".

"Jadi Kael pikir , kenapa kita gak nyoba percaya sama je6re aja , Kael yakin Jere anak yang bertanggung jawab sama ucapannya , selama ini Jere udah jadi anak baik , kenapa kita gak ngasih dia hadiah satu hari aja buat nikmatin apa yang dia mau , Kael percaya Jere bakalan baik - baik aja".

Sementara Yuan dan Damian hanya diam dengan air mata yang mengalir mendengar tiap kata dari anak sulung mereka , benar mereka selama ini terlalu mengekang si bungsu meski dengan tujuan baik tapi mengabulkan keinginan je6re sepertinya tidak ada salahnya , siapa tau setelah ini jere lebih semangat untuk sembuh.

"Kael minta maaf , kalau kata - kata kael membuat mama sama papa sedih tapi Kael gak bermaksud seperti itu , jujur Kael juga khawatir tapi kael gak mau menyesal nantinya". ucap Kael  sambil mengusap air mata yang keluar dari sudut matanya.

"Abang bisa kesini?". Panggil Damian agar kael mendekat lalu memeluk istri dan anak sulungnya.
"Terimakasih,sudah mengingatkan mama dan papa, ternyata anak sulung papa sudah besar,sudah dewasa."

"Kita berdoa bersama supaya adek baik - baik aja sampai pulang , semoga adek bersenang - senang hari ini". tambah Yuan dengan air mata yang masih mengalir sementara kael hanya mengangguk berulang kali dipelukan kedua orang tuanya.

Kael saat ini sedang duduk di meja belajarnya namun tiba-tiba terdengar bunyi notifikasi diponselnya

Jeremiah
Thank's Abang ...
Aku bakal baik - baik aja.
Jangan khawatir.

Kael hanya tersenyum membaca pesan dari adiknya.

"Sama - sama semoga kamu lebih bahagia setelah ini".

Flash back :

Setelah obrolan saat sarapan tadi pagi entah apa yang terjadi , sampai - sampai terlintas ide gila di pikiran kael untuk membantu adiknya kabur.dengan segera dia pun mengetikkan pesan ke adiknya itu.

Kael
Dek bisa ngobrol sebentar diatas gak?

Jere
Males banget bang , kalau disuruh naik lagi.
Capek banget , ogah.

Kael
Beneran , padahal mau gue bantuin kabur juga kalau gak mau ya gak apa - apa sih.

Jere
Mau bang , siap !.
Jangan ngambek , hehe .

Kael
Yaudah , naik ke kamar lo, sekarang siapin obat lo buat nanti , card , charger , pokoknya siapin semua yang penting buat lo.

Tanpa membalas jere langsung berdiri dari kursinya .
" Ma - pa , buku Jere ada yang ketinggalan jere keatas dulu".dengan cepat berjalan keatas menuju kamarnya .

Pintu kamar jere terbuka,menampakkan Kael yang langsung berjalan menghampiri adiknya.

"Udah semua ? sini Abang lihat ". Langsung diangguki oleh jere sambil menunjukkan isi tasnya pada Kael , dirasa sudah lengkap Kael langsung membisikkan rencananya agar nanti Jere bisa kabur dari pengawasan James dan anak buahnya. setelah jere paham keduanya segera turun dan mulai berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat sekolah.

Dalam perjalanan mereka  ke sekolah tiba - tiba kael berpura-pura sakit perut.
"Aduh om , perut kael sakit bisa minta tolong ke toilet sebentar gak , di minimarket depan kayaknya ada deh om".

"Oke , sebentar El , sabar dulu ". Saut James.

Sesampainya diparkiran minimarket kael segera turun dan masuk kekamar mandi yang ada di dalam minimarket.

"Om Jere , ijin mau beli minum sebentar boleh ? ".

"Om tunggu sini aja gak lama kok, sekalian nunggu Abang ".

"Boleh , jangan lama - lama je , kamu bisa telat".  jawab James.

"Ok om".  jere mulai masuk kedalam minimarket tapi bukannya membeli minum jere justru masuk ke toilet tempat sang kakak menunggu.

"Abang "

"Sst..udah, lo cepetan ganti baju dulu". kael segera mengeluarkan celana jeans , Hoodie , topi  hitam dan masker lalu diserahkan kepada jere.

Setelah selesai,jere segera bersiap keluar."Sebentar Abang telpon om James dulu". diangguki lagi oleh Jere , jujur dia sekarang sangat gugup sekaligus bahagia akhirnya dia bisa bebas satu hari ini .

"Halo om , tolong tanya jere dong dia mau beli minum gak?".
setelah melihat James sedang sibuk menjawab telepon dari kakakny,a jere segera keluar , mulai berlari sampai di tepi jalan tapi belum sempat berbelok tiba-tiba ada salah satu  bodyguard yang curiga.

'perasaan bentuk tubuhnya kayak mas jere ?'. ucapnya dalam hati .

"Mas Jere ! " panggil bodyguard itu sambil berteriak dan karena gugup dengan bodohnya Jere menengok kearah orang yang memanggilnya , saat menyadari kebodohannya sontak membuat jere langsung berbelok ke kiri dan berlari kencang.

" Lapor , Mas Jere kabur pak" dengan wajah panik bodyguard itu langsung melapor kepada james.

"Ckk..tunggu apalagi ?! ". Sentak james

" Kejar jere".

"Cepat ! ".



last Christmas [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang