" pukul yang kenceng Je , lemes bener ". ucap Joan gemasv, kali ini mereka sedang bermain whack a mole di arena time zone setelah satu jam berkeliling mall mencari beberapa baju untuk jere , niatnya membeli satu atau dua baju tapi kalau kata Jere sekalian membeli beberapa baju yang dia suka dan membelikan beberapa baju juga untuk Joan.
"Udah bener ini mukulnya kayak gini Jo , emang lo kenceng banget , mukul campur emosi apa gimana?". Saut je tidak terima , lagipula dilihat - lihat Joan memang memukul tikus - tikus itu dengan sekuat tenaga seakan sedang meluapkan semua emosi dan bebannya , Jere khawatir mesin permainan itu akan remuk.
Sementara Joan tidak menanggapi dia tetap sibuk memukul tikus - tikus yang bergantian keluar dari lubang dengan palu,sampai akhirnya waktunya habis.
" Udah , jangan bawel sekarang ayo kesana je ". Joan dengan cepat menarik tangan jere menuju mesin pump it up.
" Sini berdiri di sebelah gue je ". jere yang sebenarnya tidak mengerti hanya menurut saja meski hanya pernah melihat dan tidak bermain toh tidak ada salahnya mencoba untuk menyenangkan hati Joan yang sudah merelakan waktunya untuk dia hari ini.
" Yaelah , kaku amat je cosplay jadi kanebo kering Lo ? ". Ucap Joan 30 detik setelah permainannya dimulai .
"Ckk...bawel , namanya juga gak pernah main ". kesal jere yang selalu dikomentari Joan. Setelah beberapa saat jere mulai terbiasa melakukan permainan dance itu bahkan sesekali tertawa lepas bersama Joan dan itu terasa sangat menyenangkan.
"Aduh , capek gue" . Ucap jere dengan nafas terengah sambil menumpukan kedua tangannya pada lutut.
"Satu kali lagi please je?". Mohon Joan yang masih ingin bermain.
"Enggak capek gue tapi kalau Lo masih mau , main sendiri aja gue tungguin".
"Oke , beneran gak apa - apa ? . "ucap Joan tersenyum senang , sementara Jere hanya mengangguk dan segera mundur kebelakang berdiri memperhatikan Joan yang menari menggerakkan kaki dan badannya dengan lincah kemudian sesekali tersenyum kearah Jere.
'si cewek bar - bar kalau banyak senyum sama ketawa kayak gini cantik juga'. ucap jere dalam hati sambil tersenyum kearah Joan yang kebetulan sedang tersenyum juga kearahnya.
'gue harap mulai hari ini dan seterusnya lo lebih banyak ketawa sama senyum lagi Jo'
Namun tiba - tiba, pandangan jere mulai memburam , telinganya berdenging dengan sakit yang teramat dikepalanya lalu darah mulai menetes dari hidungnya. samar - samar ia melihat Joan yang baru selesai segera berlari kearahnya
"Je , lo mimisan , lo kenapa?". ucap Joan panik
Jere yang mendapat pertanyaan itu , mengerjapkan matanya beberapa kali mencoba mengembalikan kesadarannya.
"Gue gpp Jo , gue cuma sedikit capek aja". ucap Jere dengan tangan yang sibuk menutup hidungnya tapi percuma darah itu tetap menetes mengotori bajunya. Joan yang melihat hal itupun segera mengajak Jere duduk dikursi tunggu yang ada di dekat mereka lalu mengeluarkan tisu dari dalam tas ransel kecilnya
"Maaf , kalau gue keasyikan main Je , Sampai bikin lo kecapekan kayak gini". sesal Joan dengan tangan yang masih sibuk membersihkan darah yang keluar dari hidung jere berharap segera berhenti.
"Gak usah minta maaf Jo , emang sebenarnya fisik gue aja yang gak begitu kuat , capek dikit udah biasa kayak gini lo gak usah merasa bersalah lagian gue yang ngajak lo main". ucap Jere saat mimisannya sudah berhenti dan Joan yang masih sibuk membersihkan darah yang ada di tangan jere.
"Udah , muka lo gak usah ditekuk gitu nanti image lo sebagai cewek ter bar - bar rusak , kan gak lucu". ucap jere berhasil membuat Joan menatap sinis jere.
"Tingkah ngeselin lo emang bawaan dari lahir kayaknya ya je?". ucapan Joan membuat Jere terkekeh.
"Gue ke toilet dulu deh Jo , bersih - bersih dulu sekalian ganti baju".
"Yaudah sana deh cepetan , gue tunggu sini aja". ucap Joan hanya dibalas anggukan oleh Jere lalu ia segera berdiri meninggalkan Joan menuju toilet namun setelah beberapa langkah tiba-tiba jere membalikkan badan , berjalan mundur dan berteriak.
"GABRIELLA JOANNA ELETHEA , JANGAN SEDIH , JANGAN KANGEN GUE YA ? GUE CUMA KE TOILET" . teriak Jere dengan sangat kencang sontak membuat semua orang yang ada disitu menoleh kearah Jere dan Joan.
"Jere brengsek , liat aja nanti gua bales lo". ucap Joan malu menutup wajah dengan kedua tangannya sementara Jere sudah berlari ke tolilet sambil tertawa terbahak-bahak setelah berhasil mengerjai Joan.
"Yuk Jo , gue udah selesai". ucap Jere yang sudah berganti dengan jaket varsity baseball hitam , kaos putih dan celana Jeans hitam berdiri didepan Joan tanpa rasa bersalah.
"Yuk". saut Joan tersenyum sambil menggandeng lengan je , tapi sebenarnya sedang merencakan balas dendam kepada jere dan benar saja ketika mereka hampir sampai dipintu keluar, Joan tiba-tiba saja menjatuhkan diiri dilantai dan menangis sambil menggerakkan kakinya brutal
"Kamu jahat banget sih beb , aku cuma minta Boba tapi kamu gak beliin , kalau anak kamu lahir nanti jadi ileran gimana ? ". rengek Joan seperti anak kecil jangan lupa dengan tangisan palsunya , persetan dengan rasa malunya , keinginan Joan saat ini hanya balas dendam.
"Lo kesurupan apa gimana deh Jo". ucap jere panik karena orang - orang yang akan keluar dan masuk termasuk satpam yang ada didekat pintu mulai memperhatikan mereka.
Bukanya menjawab Joan malah semakin menjadi-jadi "Kamu jahat katanya kamu kaya tapi beli Boba aja gak mampu".
"Aduh , turutin aja deh mas istrinya daripada nangis kayak gitu".
"Gini nih kalau masih muda tapi nekat nikahin anak orang".
"Paling juga hamil diluar nikah makanya gak siap jadi suami".
"Tampang sama penampilan sih orang kaya tapi gak mampu beli Boba buat istrinya ".
"Kasian banget anaknya".
Itulah beberapa komentar orang - orang yang mengerumuni mereka , Jere yang sudah tidak tahan mendengar itu semua , memejamkan mata , menarik nafasnya dalam tersenyum kemudian berjongkok sambil mengelus rambut Joan.
"Sayang , bukannya aku gak mau beliin , aku cuma gak mau kamu batuk , kamu kan punya asthma nanti takutnya kamu batuk terus bengek , kalau mati gimana ? emang mau mati ? ". Ucap Jere tersenyum dengan emosi yang tertahan.
"Yuk bangun,kita pulang nanti aku beliin pulau".Joan mengangguk.
"gendong".
Tak ingin membuang waktu menanggung malu , Jere segera membangunkan Joan dari duduknya kemudian langsung menggendong Joan dipundaknya seperti menggendong karung beras dan dengan cepat berjalan menuju parkiran motor.
"Turun lo".
"Ckk , malu - maluin banget". Jere menurunkan Joan dengan kasar sampai Joan terjungkal tapi bukannya marah Joan malah tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya sungguh tadi adalah hal paling gila yang pernah Joan lakukan dan melihat wajah Jere yang sangat kesal membuat Joan sangat puas.
Jere yang melihat Joan tertawa seperti itu entah mengapa rasa kesalnya tiba-tiba saja meluap begitu saja perlahan berganti dengan senyum tipis di bibirnya.
"Gak tau kenapa gue kesel tapi gue merasa hari ini hari yang paling bahagia dihidup gue dan itu semua karena Tuhan mempertemukan gue sama lo hari ini , thanks jo". gumam Jere pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/330095976-288-k880710.jpg)