"kenyang banget gue , makasih ya je". ucap Joan sambil mengusap perutnya , saat ini mereka sudah berjalan kembali ke ruko milik Joan .
"Hmm , sama - sama , lo emang biasanya gitu ya ? makan kayak orang kesurupan". tanya Jere penasaran dan Joan langsung melayangkan pukulan kencang pada bahu Jere.
"Enak aja , itu gara - gara lo bikin gue nangis jadinya gue laper lagi". kilah Joan tidak terima dituduh seperti itu.
"Biasanya gue cuma habis 2 mangkok ya!".
"Udahlah , iyain aja". jere malas berdebat.
"By the way lo udah mikir mau kemana?".
"Sebenarnya belum Jo , gue bantu lo buka toko aja gimana ? gak lo gaji juga gak apa-apa?". Jere masih bingung mau kemana , pikirnya mengikuti Joan bukan ide yang buruk.
"Boleh juga sih , ya udah deh ayo cepet".
Sesampainya di ruko milik Joan mereka bergegas masuk berniat membuka toko kelontong milik Joan tapi tiba- tiba saja mata jere melihat sebuah motor matic terparkir di salah satu sudut ruko .
"Eh , Jo sebentar". Jere menahan lengan Joan yang akan membuka rolling door toko sepenuhnya.
"Apalagi si Je?".
"Itu motor punya Lo?".
"Bukan , motor orang gue begal semalem".
"Jadi lo begal motor???". Jere menutup mulut dengan kedua tangannya , menatap Joan tidak percaya.
"Ck , ya gak lah , ya kalau ada disini ya punya gue Jere , besok - besok kalau ada yang ngasih lo permen buruan lari ke kantor polisi deh".
"Oh , oke - oke". mulut jere membentuk huruf O sambil mengangguk - anggukkan kepalanya.
"Apaan oke - oke , kayak lo ngerti ! ".
"Ya enggak sih". jawab Jere dengan cengirannya tapi tak lama kemudian dia menarik tangan Joan lalu mengajaknya duduk di sofa , lalu menatap Joan serius.
"Gini Jo , gimana kalau gua beli waktu lo hari ini , lo temenin gua keliling kota naik motor lo".
"Enggak , gak mau mendingan buka toko gue nanti langganan gue pada nyariin".
"10 juta?".
Joan kaget , mulai goyah apa ia terima saja tawaran jere , jumlah uang yang ditawarkan jere cukup besar tapi dia sedang malas lebih baik membuka tokonya daripada berpanas-panasan menaiki motor dengan Jere.
"Enggak , males gue".
"20 juta ? Deal ! ". Jere mengulurkan tangannya kehadapan Joan
"Ok deal ! ". dengan cepat Joan menyambut uluran tangan Jere hanya butuh 2 detik untuk Joan berubah pikiran , tidak mungkin juga untuk menolak 20 juta sama dengan penghasilannya hampir 2 bulan.
"Nih tulis no rekening lo". ucap Jere sambil menyodorkan ponselnya pada Joan , setelah mengetikkan nomor rekeningnya Joan segera mengembalikan ponsel Jere.
"Udah masuk , cek dulu".
"Anjir Je , kelebihan ini 30 juta"
"Gak apa-apa salah pencet gue , salahin angkanya deketan". Ucap jere enteng.
"Buset , ngabisin duit , kayak ngabisin duit monopoli". saut Joan pelan
Tit..tit..tit.
Tiba-tiba jam tangan yang digunakan jere berbunyi "Jam tangan lo bunyi tuh Je". ucap Joan
"Oh , waktunya gue minum vitamin , gue boleh minta minum gak Jo ? ".
"Boleh , sebentar gue ambilin". tak membutuhkan waktu yang lama , Joan sudah kembali dengan segelas air di tangannya lalu segera menyodorkan air itu kepada jere.
![](https://img.wattpad.com/cover/330095976-288-k880710.jpg)