2

550 34 0
                                    

"kejar Jere".

"Cepat ! ".

Titah James pada beberapa bodyguard yang ditugaskan mengawal mobil yang ditumpangi Jere dan Kael ke sekolah.

Sementara Kael yang baru saja datang setelah menyelesaikan urusannya di toilet,bingung dengan apa yang terjadi.

"Ada apa om??" Tanya Kael pada James pria 32 tahun ,orang kepercayaan papanya yang ditunjuk untuk menjaga Kael dan tentu saja terutama Jere.

Sebagai mantan anggota Kopasus tentu tidak diragukan lagi kemampuannya untuk menjaga dan melindungi Kael dan Jere tapi pagi ini James kecolongan sehingga jere bisa lolos dari pengawasannya.

"Jere kabur El". jawab James tenang , sepanik apapun James harus tetap bersikap tenang dan bisa berpikir jernih.

"Tapi om udah tugasin anak buah om buat ngejar Jere , sekarang om lagi cek GPS di ponsel Jere".

"Yaudah om tenang aja nanti Kael cari bantuan ke temen - temen Kael juga buat cari jere". ucap Kael kemudian sedikit tersenyum miring hampir tak terlihat.

Sementara ditempat lain jere sedang sibuk berlari sambil sesekali menengok kebelakang melihat apakah para bodyguard papanya itu masih mengejar atau tidak.

"Hahh , capek banget mereka gak capek apa ya ? Istirahat minum es apa ngopi -vngopi dulu gitu ? ". gerutu Jere sambil terengah karena kelelahan , padahal ia baru berlari 5 menit.

Sampai akhirnya matanya melihat gang kecil diantara dua ruko yang bersebelahan , Jere segera masuk ke celah dua bangunan itu sambil mengatur nafasnya yang memburu namun belum sempat mereda nafasnya , telinganya menangkap suara sepatu orang berlarian kearahnya dan dia yakin itu pasti orang - orang yang sedang mengejarnya , dirasa suaranya semakin mendekat Jere yang panik  pun segera menarik seorang gadis yang tidak sengaja lewat di depan tempat persembunyian jere.

"Anjing ! siap - ". umpat gadis itu kaget karena tiba-tiba seseorang menariknya tapi sebelum  gadis itu sempat menyelesaikan kalimatnya ,  Jere segera membekap mulutnya.

"hmmp..hmmmpp". gadis itu memberontak mencoba melepaskan tangan jere dari mulutnya.

"Ckk , anak muda sekarang , mesum gak tau tempat". ucap salah satu bodyguard yang menoleh sesaat ke arah mereka , kebetulan posisi mereka seperti dua orang yang sedang berciuman tak begitu peduli bodyguard itu melanjutkan kegiatannya lagi untuk mencari anak dari majikannya.

Setelah dirasa aman dan para bodyguard itu tidak terlihat lagi , Jere segera melepas bekapan tangannya dari mulut gadis itu.

"Brengsek ! Siapa lo ? mau mesum lo sama gue". teriak gadis itu emosi karena tindakan Jere yang tiba-tiba saja menariknya.

"Ckk , cewek bar - bar kayak Lo bukan selera gue".  saut jere tak mau kalah , tetapi sumpah demi apapun,jere baru tau ada spesies perempuan seperti gadis di hadapannya , jujur saja jere kaget ada gadis yang bisa berbicara keras dan sekasar itu , mengingat Yuan ibunya sangat lemah lembut dalam bertutur kata meski pada saat sedang marah sekalipun. semua anggota keluarganya juga mungkin ini pertama kali dalam hidupnya bertemu manusia dengan jenis seperti ini , luar biasa pikir jere.

"Apa Lo bilang ? ". Tiba - tiba saja gadis itu semakin tersulut emosi mendengar ucapan Jere dengan posisi tangan yang siap melayangkan tinju tertahan ke arah Jere.

"Terus maksud lo apa ? tiba - tiba narik gue dan satu lagi ngapain Lo peluk - peluk gue ? kalau bukan berniat mesum , hah ?! ". Ucap gadis itu menggebu - gebu sambil menarik lengan kaosnya ke bahu , lalu memposisikan tangannya didepan dada siap untuk menantang orang dihadapannya.

"Maju lo , gue udah vaksin 3 kali , dikira takut sama cowok mesum kayak lo ? ".

Jere yang sudah jengah dengan tingkah gadis itu segera menempelkan jari telunjuknya ke hidung gadis itu , menekannya sampai membentuk hidung babi.

"Sstt..".

"Iya deh , gue minta maaf karena udah gak sopan main narik - narik lo gitu aja sama peluk lo tapi demi Tuhan tadi gue cuma reflek dan terpaksa , gue dikejar orang tadi".

"Turunin , gak tangan lo!!". Jere panik ia segera menurunkan telunjuknya dari hidung gadis itu.

"Hehe , sorry keterusan ". ucap Jere cengengesan sambil mengusapkan  telunjuknya pada lengan kaos gadis dihadapannya , tanpa rasa berdosa sedikitpun.

"Beneran ? ". tanya gadis itu mulai melunak mendengar pengakuan Jere.

"Beneran , swear ! lo tau kan orang pakai  baju item - item tadi ? mereka yang ngejar gue". membuat gadis itu berpikir sejenak mencoba mencerna kata - kata jere.

"AAHH !". teriak gadis itu tiba - tiba membuat jere reflek menutup kedua telinganya dengan telapak tangan.

"Keluarga lo mafia , terus lo lagi dikejar musuh keluarga lo". tebak gadis itu , luar biasa sekali pikirnya , mirip seperti drama yang ditontonnya dilihat - lihat laki - laki dihadapannya anak dari orang kaya.

"Sembarangan". dengus jere

"Gini nih manusia dikasih jiwa tapi kepalanya diisi gelembung udara ! ". tambah Jere lagi - lagi tanpa rasa berdosa.

"By the way ,nama lo siapa?".

Gadis itu tersenyum "kenalin ,nama gue Gabriella joanna elethea , lo boleh panggil gue Gaby , Joan , thea kecuali sayang gue hajar lo ! " Sambil menunjukkan tinjunya yang seketika membuat jere merinding.

"Tapi kebanyakan orang manggil gua Joan". ucap gadis yang memperkenalkan diri sebagai Joan.

"Oh , uhmm , Joan thank you buat bantuan lo tadi , kalau gak ada Lo mungkin gue udah ketangkep."

"Sama - sama , gue bisa ngerti kalau alasannya kayak gitu , gak usah dipikirin , gue emang orangnya dasarnya baik". ucap Joan dengan mimik wajah dibuat - buat atau lebih tepatnya menyombongkan diri.

"Tapi beneran,mulai hari ini lo bakal gue jadiin pahlawan gue setelah orang tua gue,kakak gue,dan art gue tentunya".

'anjing ,ganteng sih tapi omongannya , manis , manis , manis eh nyakitin'. umpat Joan dalam hati.

"Dasar freak ! udah ah mau pergi gue ngapain juga disini lama - lama sama lo , gak baik buat kesehatan lambung gue". Joan lalu melenggang pergi begitu saja meninggalkan Jere.

"Joan , nama gue Jere ! ". Teriak jere karena tadi lupa memperkenalkan dirinya , Joan yang mendengarnya pun segera menoleh lalu mengacungkan jari jempolnya.

"Ok , bye jere". Joan melambaikan tangannya sambil berjalan mundur lalu segera berbalik meneruskan langkahnya ke tempat yang ingin dia tuju.

last Christmas [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang