Chapter 58 🐼

8.3K 605 3
                                    

Hai, sebelum masuk kedalam cerita silahkan Follow akun aku terlebih dulu ya, dan jangan lupa votmen nya

Follow akun Ig: @ayqhn_ , @wattp_adpanda , serta akun Rp lain nya

Follow akun tiktok: @istrieunwoo

Part ini sudah aku Revisi, apabila masih terdapat kesalahan dalam kata-kata, kalian bisa komen!!

Selamat Membaca><


~ Dewa ♡ Atha

"Dewa, kenapa ya Atha itu cantik" Atha berucap dengan pd sembari bercermin di kamera hp miliknya

"Haha pd banget, tunangan siapa sih" gurau Dewa

"Pd itu harus" ucap Atha

"Kita mau kemana wa?" Tanya Atha bingung saat mobil mereka cukup jauh masuk kedalam hutan

"Ke suatu tempat yang dulu sangat aku suka" jawab Dewa halus

Atha mengangguk saja, hingga mereka sampai ditempat tujuan

"ayo turun, kamu duluan aja tapi jangan pergi jauh, aku mau siapin bahan piknik kita dulu" kata Dewa

Atha pun keluar dari mobil, ia menatap sekeliling yang dipenuhi pohon rindang, Dewa pria itu membawanya ke sebuah hutan

"Ihh indah banget" puji Atha terpukau, bagaimana tidak didalam hutan tersebut terdapat sebuah kolam yang cukup besar, namun terlihat sangat indah dan sejuk

"Kamu menyukai nya manis?" Tanya Dewa

"Sangat, ini cantik banget tauu" jawab Atha antusias, lalu berjongkok sedikit bermain air

Sedangkan Dewa hanya menggelengkan kepala pelan sembari menyusun barang piknik mereka.

Hari Minggu memang jadwal hari Dewa bersama Atha, dan itu kesempatan yang digunakan Dewa untuk pergi berpiknik

"Sayang berhenti main airnya, kemari kita makan bekal dulu" ucap Dewa persis seperti seorang ayah yang sedang memanggil anaknya untuk berhenti bermain

Atha tak menjawab, melainkan langsung berjalan dan duduk dihadapan dewa. Mereka duduk dengan alas tikar yang sudah disusun oleh dewa

"Dewa kok bisa tau ada tempat indah kaya gini?" Tanya Atha sambil memperhatikan dewa yang menyusun makanan

"Dulu setiap aku ada masalah atau hal apapun itu, aku pergi kesini untuk menenangkan diri" jawab Dewa sembari membuka kotak bekal nya

"Nah makan, yang banyak" suruh Dewa

"Emm enak" puji Atha, karna memang masakan Dewa sangat enak, kenapa Dewa? Ya karna memang Dewa yang menginginkan memasak untuk Atha dari pagi-pagi hari

Setengah jam berlalu, menghabiskan makanan sembari bercengkrama dengan suasana sejuk membuat keduanya merasa nyaman

"Dewa kan bilang dulu sering kesini buat nenangin diri, terus sekarang masih kesini gak?" Tanya Atha penasaran

"Udah enggak" jawab Dewa lugas

"Why?" Bingung Atha

Dewa terdiam sebentar sembari memandang lekat wajah cantik gadisnya "karna aku sudah menemukan ketenangan yang bahkan lebih menenangkan dari tempat ini" jawab nya lembut

"Atha? Menenangkan?" Ucap Atha ragu

"Iya kamu, bagi aku kamu tempat yang paling menenangkan" ucap Dewa tegas tanpa ragu

Atha tersenyum manis, walaupun awalnya cukup ragu "terimakasih" ucap Atha membuat dewa mengernyit bingung

"For?"

"Makasih karna sudah menjadikan aku untuk menjadi tempat penenang mu" jelas Atha lembut

"Bukan kamu yang berterima kasih sayang tapi aku, aku sangat berterima kasih karna Tuhan mempertemukan kita" ucap Dewa tak kalah lembut sembari mengecup singkat kening serta bibir Atha

"Mau naik rumah pohon?" Tawar Dewa

"Rumah pohon?" Beo Atha bingung, lalu ia menatap sekeliling dan menemukan rumah berukuran sedang diatas pohon yang begitu besar

"Mau naik?"

"Mau mau mau" Atha menjawab riang

Dewa mengangguk, keduanya berjalan mendekati rumah pohon tersebut "pelan pelan naiknya"

"Iyaa Dewa"

Keduanya naik dengan tangga yang sudah bergelantung, hingga mereka sampai diatas rumah tersebut

Dewa membuka gembok pintu rumah, lalu mempersilahkan gadisnya masuk

"Woahh" mata Atha terpesona dengan isi didalam nya, yang sangat persis seperti rumah sungguhan

Rumah pohon tersebut lengkap dengan kasur, televisi, lemari baju, rak buku, kulkas berukuran sedang, sofa dan meja kecil, serta lemari cemilan yang penuh berisi makanan

"Suka?"

Atha menatap Dewa dengan senyum manis nya "suka bangettt"

Dewa tertawa pelan, ia melepaskan sepatu gadisnya, lalu menghidupkan televisi dan mengeluarkan cemilan serta minuman kesukaan gadisnya, lalu meletakkan nya dimeja

"Duduk sini" perintah Dewa

Atha menurut, ia duduk disofa disamping pria itu.

"Sejak kapan ada rumah pohon ditengah hutan gini Dewa?" Tanya Atha dengan memakan makanan nya

"Sejak kemarin, aku menyiapkan nya sejak kemarin karna kita akan menghabiskan waktu seharian, jadi aku sengaja membuatnya supaya kamu bisa beristirahat dan bersantai diatas sini"

Jawaban Dewa membuat Atha tidak habis pikir, namun ia suka. Dengan wajah tak luntur senyum ia menatap pemandangan dari luar jendela

"Dewa" panggil nya

"Hm?" Jawab Dewa mendekap tubuh mungil itu

"I--"

"No!" Sela Dewa tegas membuat Atha tersentak

"Maaf membuat kamu terkejut, jangan mengucapkan kata itu duluan Atha"

Kening Atha sedikit berkerut dengan kedua alis menyatu bingung "maksud nya?"

"Biar aku yang ngucapin kata itu duluan, karna harus aku yang mencintaimu pertama kali" jawaban Dewa membuat Atha tercengang.

Dewa menatap lekat gadisnya, ia memajukan wajahnya hingga bibirnya menyentuh benda kenyal yang selalu menjadi kesukaan nya

"I love u Agatha"

Atha tersenyum manis "i love u too Dewaku"

Pria berwajah sangat tampan itu terkekeh, ia mengecup dan melumat bibir gadisnya

Beberapa menit kemudian Dewa melepaskan pangutan nya saat merasakan gadisnya mulai kehabisan oksigen

Ia mengusap lembut bibir itu "manis, sangat manis" gumamnya

"I love u, i love u, i love u more Atha!" Ucapnya berulang kali, membuat Atha gemas

Keduanya berpelukan menatap pemandangan dari atas, yang terlihat sangat indah, sangat memanjakan mata keduanya.

Tbc.

Ayacute
837 kata

Agatha [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang