[END] Saya Tidak Ingin Menjadi Seorang Ojakgyo

84

"Apakah kamu baik-baik saja?"
"......"

Saya mulai berbicara dengan Swanhaden, yang masih terendam air dingin. Keluarga Blanche rupanya penuh dengan rahasia. Apakah mereka memiliki semacam hobi rahasia untuk membenamkan diri dalam air dingin dengan mengenakan pakaian formal atau semacamnya?

Swanhaden tampaknya menanggapi pertanyaan saya di bawah air. Aku bisa melihat gelembung terbentuk di sekitar wajahnya.

Cory mengikuti di mana saya berada dan berjongkok di sebelah saya. Cory membawa dahan pohon dan mulai menyodok Swanhaden dengan itu. Swanhaden merentangkan lengannya untuk meraih cabang untuk mematahkannya, lalu membiarkan lengannya jatuh kembali.

Swan terus mengambang di atas air seperti mayat sampai tiba-tiba dia memasukkan tangannya ke dalam jaket formalnya dan mencari sesuatu di sakunya.

Swan tanpa kata memberiku setangkai mawar basah.

Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi saya tetap mengambil bunga itu.

"Semoga berhasil, Swan. Aku akan memaafkanmu karena kau begitu menyedihkan. Saya pikir saya sedikit mengerti Anda. "

Ketika Cory berbicara dengan Swan, saya memutuskan untuk menambahkan baris juga.

"Um.... Selamat bersenang-senang."

Swan benar-benar diam. Saya khawatir dia benar-benar akan mati seperti itu. Ketika saya bertanya kepada Cory apakah dia baik-baik saja, dia menggelengkan kepalanya. Ketika saya bertanya kepada Cory apakah kita harus menyeretnya keluar dari air, dia menjawab bahwa pada dasarnya dia akan terbunuh dua kali jika kita melakukan itu. Aku tidak tahu apa yang dia maksud dengan itu, tapi aku hanya mengangguk saja.

"Kami menyapa Swan, jadi ayo kembali, Shushu."
"Tapi bukankah Swan kedinginan? Apakah keluarga Blanche kebal terhadap dingin atau semacamnya?"

Ketika saya mengkhawatirkan Swan, Cory mengeluarkan selimut putih dengan wortel di atasnya dari saku dimensinya. Kemudian, dia menyelimuti Swan yang masih tengkurap di kolam.

"Ayo pergi sekarang. Dia mungkin sangat bahagia sekarang."

Dan dengan itu, Cory memetik sekuntum bunga liar dari tanah dan meletakkannya di atas selimutnya.

Cory dan aku tiba, sekali lagi, di pesta itu. Pesta itu masih kuat. Musiknya masih keras dan orang-orang sibuk.

Hylli sepertinya sudah selesai dengan apa pun yang perlu dia lakukan sebelumnya. Dia kembali ke sofa yang dia duduki sebelumnya. Dia sepertinya mencariku-dia mengeluh menanyakan di mana aku begitu dia melihatku, tetapi tampak mengerti ketika dia melihat Cory di sebelahku.

"Semua orang sibuk menari."
"Mungkin karena kita belajar di kelas, tapi semuanya cukup bagus."
"Tidak juga. Lihat mereka. Mereka terus menginjak kaki pasangannya."

Kami semua duduk di sofa dan menyaksikan orang-orang menari sambil mengobrol. Hylli bertanya apakah saya ingin menari, tetapi saya menggelengkan kepala. Aku lelah karena berjalan-jalan jauh lebih awal. Selain itu, saya tidak memiliki banyak pengalaman menari di acara masyarakat kelas atas jadi saya merasa canggung karenanya.