146

45 6 0
                                    

"Itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu.....rahasia. Aku akan memberitahumu saat kita lulus."

Aku menyipitkan mataku padanya.

"Sihir macam apa yang kamu masukkan ke dalam ini sehingga kamu ragu seperti ini?"
"Aku baru saja memberitahumu bahwa itu rahasia."

Cory tertawa pelan sebelum memikirkan sesuatu. Dia diam.

"Jika kamu menginginkan satu petunjuk, ketika aku mengukir sihir ke dalamnya, aku berharap kamu akan meraih kembali kenangan indahmu bersama kenangan sedihmu."
"Apa maksudnya itu?"

Cory menghela nafas dan dengan kasar mengacak-acak rambutnya ketika dia melihat aku memiringkan kepalaku dengan bingung.

Dia mengulurkan tangannya ke telingaku dan meletakkan jari di dekatnya.

"Yah, memang begitu."

Kemudian, dia membuka sihir waktu di penindikan. Cory menuangkan sebagian sihirnya ke dalam lingkaran sihir yang terkunci dan mengaktifkan mantra di dalamnya.

Cahaya keemasan mulai bocor dari lingkaran sihir saat itu mengeluarkan lingkaran kecil dengan sendirinya.

Aku menatap pemandangan luar biasa dari lingkaran sihir waktu yang perlahan berputar saat tindikan terbuka. Beberapa saat kemudian, lingkaran sihir mulai memancarkan cahaya yang tampak berdenyut lebih terang dan berubah menjadi keadaan aktif.

Aku melepas tindikan dari telingaku dan hanya menatapnya dengan tatapan kosong ketika ketukan tiba-tiba terdengar.

"Eh, Pak Cory, seorang siswa sedang berlatih sihir dan secara tidak sengaja mengacaukan perangkat pengurangan kerusakan yang dipasang profesor, jadi ... Profesor mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan dan memanggil Anda."

Seorang siswa mengetuk dan memasuki ruangan, menanyakan Cory.

Siswa itu dengan hati-hati melirik Cory sebelum terlihat ketakutan. Mereka hampir menangis saat mereka meminta maaf. Mata Cory menyipit kesal mendengar kata-katanya.

Cory cemberut saat dia mulai merengek. Dia dengan kasar mengacak-acak rambutnya dan bergumam, "Tapi aku tidak ingin pergi...."

Pada akhirnya, Cory diseret oleh siswa yang takut padanya namun tetap menyelesaikan tugasnya. Ketika saya menyuruh Cory untuk mematahkan kaki saat dia dihujani cinta (pekerjaan) dari profesor, dia terlihat sengsara.

Kemudian, pintu ditutup. Aku sendirian lagi di ruang klub.

Aku mengalihkan pandanganku dari pintu dan ke tindikan di tanganku. Tindikan berbentuk oranye yang menyegarkan memancarkan cahaya terang. Lingkaran sihir waktu kabur menjadi jelas saat melayang sedikit di atas tindikan.

Saya menyentuh batu ajaib kecil yang tertanam di inti oranye dan menyentuh batu itu.

Begitu lingkaran sihir menjadi jelas, saya bisa melihat dengan tepat apa yang telah dilakukan lingkaran ini sampai sekarang.

[END] Saya Tidak Ingin Menjadi Seorang OjakgyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang