[END] Saya Tidak Ingin Menjadi Seorang Ojakgyo

106

Setelah mendengarkan percakapan mereka dengan cermat, saya belajar tentang beberapa detail baru yang menarik.

Berbeda dengan kehidupan nyata Swanhaden yang masih menjadi pewaris pangkat seorang duke, mimpi Swanhaden sudah mengambil posisi dan menjadi adipati. Dia pertama kali masuk sekolah selama akademi senior, dan sepertinya dia sudah menjadi seorang duke ketika dia masuk akademi.

"Kasihan kelas biru. Sejujurnya, bukankah seharusnya mereka menutup akademi?"
"Dengan serius. Mengapa kepala sekolah dan kaisar membiarkan dia bebas berkeliaran seperti ini? Ada seorang psikopat berjalan di sekitar akademi tempat para siswa berada."
"Kamu tahu bagaimana akademi itu. Rasanya seperti mereka memadati kita semua di satu tempat alih-alih melindungi kita. Lagi pula, apakah Anda mendengar tentang apa yang terjadi ketika seorang siswa kelas biru itu secara tidak sengaja terseret ke dalam insiden dengan Blanche Duke?
"Ya. Itu terkenal. Dia memotong semua lengan dan kaki mereka dan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menemukan semuanya. Tubuhnya hanya memantul di sekitar lorong seperti serangga. Saya tidak bisa melihat. Saya hanya menutup telinga saya dan melarikan diri.
"Serius, tidak ada yang bisa menghukumnya? Tidak bisakah mereka mencabut posisinya?"
"Tidak bisa. Dia tidak terikat oleh hukum. Dia sama jeniusnya dengan psiko, jadi dia pandai bermain dengan aturan. Dia pandai mengurus hal-hal dalam kegelapan juga. Dia memiliki banyak prestasi dari zona perang sehingga tidak ada yang bisa melakukan apapun padanya. Kecuali semua orang yang telah dirugikan olehnya bersatu atau semacamnya.

Saya mempertanyakan apakah saya mendengarkan kebenaran ketika saya mendengarkan percakapan mereka.

Memotong lengan dan kaki hanyalah permulaan, dan jika ada yang menarik perhatiannya, dia akan dengan kejam mencabik-cabiknya atau menghancurkannya dan memperlakukannya untuk membuatnya kesakitan, lagi dan lagi. Dia akan menyembuhkan orang lain, tetapi dia membuat mereka sangat malu ketika dia memberi mereka ramuannya.

Rupanya, ada beberapa frasa terlarang terkait Swanhaden. Itu adalah 'Tolong sembuhkan aku.' dan 'Tolong selamatkan saya.' Rupanya, dia akan membuat mereka mengalami lebih banyak rasa sakit jika dia mendengarnya. Bagi mereka yang meminta untuk diselamatkan, dia akan melakukan persis seperti yang mereka minta dan menyelamatkan mereka. Tapi tetap hidup akan sangat menyakitkan sehingga mereka akhirnya berkata, 'Tolong bunuh aku.' dan memohon kematian, tetapi dia tampaknya menolak untuk membunuh mereka sampai mereka menjadi gila.

"Hei, hei, hei! Swanhaden ada di sana!"
"Dia sudah gila. Ayo cepat kembali."

Para siswa yang mondar-mandir di lorong asrama semua melihat seseorang di ujung koridor dan bergegas masuk ke kamar mereka. Semua siswa pergi dalam sekejap. Itu menjadi sangat sunyi.

Aku bisa mendengar langkah kaki datang dari ujung lorong. Dengan langkah yang rata, setiap langkah terdengar di lorong. Lorong itu begitu sunyi sehingga langkah kakinya terdengar jelas. Itu sangat keras beberapa saat sebelumnya, tetapi keheningan menyelimuti daerah itu hanya dengan suara langkah kaki yang menyertainya.