Chapter 7

86 6 15
                                    

Fredrinn pergi menuju area taman sekolah yang terletak di pojok paling belakang sekolah bersama Yu Zhong. Ketika keduanya sampai, Yu Zhong melihat ekspresi Fredrinn yang kebingungan sembari mengencangkan genggamannya pada tangan lelaki di depannya tersebut. Yu Zhong bisa merasakan keringat dingin di telapak tangan Fredrinn.

"Ada apa Fred? Dan apa maksud dari perasaanmu barusan?" Tanya Yu Zhong.

"Anu, soal itu... Aku mau jujur dulu kepadamu."

Fredrinn menunduk, tidak tahu harus mulai dari mana. Yu Zhong terus menggenggam tangan sahabatnya itu dengan sabar. Keduanya terdiam selama beberapa menit, hingga akhirnya Fredrinn mendengus dan mengangkat kepalanya.

"Zhong, aku suka sama Zhask. Tapi kenapa tiap aku deket sama Zhask, aku gak pernah ngerasain apapun? Tapi aku selalu ngerasain perasaan yang gak tau itu apaan tiap sama adiknya yaitu si Argus. Apa semua perasaanku ke Zhask tuh cuma caraku buat menipu perasaanku sendiri atau gimana ya?"

Yu Zhong berusaha untuk tidak terkejut saat tahu Fredrinn menyukai Zhask. Tapi dari cengkeramannya yang mengeras pada tangan Fredrinn, terlihat bahwa Yu Zhong kesal dengan lelaki di depannya itu. Dia mendengus, tidak tahu harus membalas apa. Namun Yu Zhong harus terlihat tenang, bagaimanapun juga Fredrinn bukanlah lelaki yang harus dia kasari begitu saja seperti orang "normal" lainnya yang melakukan hal serupa.

"Fred, sejak kapan kau suka Zhask?" Tanya Yu Zhong. Fredrinn menelah ludah kemudian berpaling, berusaha menghindari tatapan Yu Zhong. Dia menyadari bahwa Yu Zhong mengencangkan pegangannya, tahu bahwa dia tidak suka terlalu lama menunggu jawaban.

"Fred?"

"Ah, iya?" Balas Fredrinn lirih. Yu Zhong masih menatapnya serius sembari terus memegang tangan Fredrinn.

"Serius Fred, jangan sampe kejadianmu dengan Terizla dulu terulang lagi."

Tiba-tiba Fredrinn menoleh ke arah Yu Zhong dengan tatapan tajam. Dia berusaha melepaskan tangannya, namun Yu Zhong seakan sudah tahu dengan reaksi Fredrinn tiap kali dirinya menyebut nama Terizla jadi dirinya mengencangkan cengkeramannya.

"Tiap kali aku nyebut Terizla, reaksimu pasti gini." Kata Yu Zhong datar.

"Gak usah sebut-sebut nama dia lagi, Zhong. Hubunganku dan dia udah lama berakhir! Selera Terizla tuh om-om, bukan orang sepertiku!" Seru Fredrinn yang mulai emosi. Yu Zhong mengusap wajahnya, Fredrinn masih saja menuduh selera Terizla meskipun hubungan keduanya sudah berakhir lebih dari setahun lalu.

"Fred, plis gunain kejadian Terizla kemarin buat—"

"Aku gak ada waktu buat ini, selalu gini tiap mau ngomong sama lu. Biarin aku pergi, lepasin!"

Fredrinn mulai memberontak, berusaha melepaskan diri. Yu Zhong yang tahu bahwa tidak ada gunanya menahan Fredrinn pun akhirnya membiarkannya pergi. Dengan cepat Fredrinn berlari pergi, meninggalkan Yu Zhong yang hanya berdiri di sana sembari mengeluhkan kelakuan Fredrinn yang belum berubah.

"Hadeh, selalu gini akhirnya."

***

Di ruang osis, Zhask hanya memasang wajah datar saat Fredrinn mulai mengoceh soal kelakuan Yu Zhong barusan. Sementara di dekat mereka, Argus sedang menjelaskan proposal untuk acara sekolah kepada anggota yang lain. Beruntung Fredrinn tahu bahwa Argus tidak suka diganggu saat "rapat" dan memilih untuk mengoceh ke Zhask dengan suara kecil.

"Padahal aku paling gak suka kalo sampe bawa-bawa Terizla, tapi selalu aja diungkit sama Yu Zhong. Apa dia emang benci aku?"

Zhask masih memilih diam sembari menepuk-nepuk pundak Fredrinn. Lelaki itu tahu Yu Zhong selalu keras ke Fredrinn apalagi soal hubungan percintaan.

Perfect WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang