4. Salting

75 14 6
                                    

"Lo ga ada niatan bantuin gue berdiri, setelah kata lo nggak sengaja itu udah nimpuk gue pake bola itu?" Suara Rigel terdengar sambil dirinya menunjuk bola menggunakan ujung matanya.

Seluruh siswa yang ada disana terkejut bukan main, yang tadi masih kaget sekarang sudah pingsan, ga. Shaula sendiri sudah party di dalam dirinya. Pengen loncat-loncat tapi masih tau kondisi. Apalagi dengan jelas dia diminta untuk membantu Rigel untuk bangkit. Danielle dan Kalila juga mendadak diam memperhatikan keduanya. Berpikir jika mungkin Shaula pakai pelet yang bisa dengan ampuhnya melelehkan suara Rigel yang mahal. Tak jauh berbeda Raja dan Kiano juga sudah plonga plongo ditempat tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Shaula menjulurkan tangannya, berniat melaksanakan apa yang Rigel perintahkan tadi tentunya dengan hati yang dugun-dugun bahagia tak karuan.

Dengan sengaja Rigel memberatkan dirinya, mengerjai Shaula yang dengan susah payah menarik dirinya untuk bangkit. Kesal karena dirinya kini jadi pusat perhatian gara-gara hantaman bola dari Shaula. Wajah Shaula merah, bukan karena merona salting tapi karena usahanya yang sangat kesusahan menarik tubuh Rigel yang tak mau berdiri. Shaula paham jika Rigel sengaja. Sangat tidak mungkin jika pria itu tidak ada niatan.

Masih dengan tangan yang saling bertautan, Shaula menyeletuk karena kesal dengan Rigel.

"Kak, kakak makan apa ya?" Shaula terlihat menelusuri tubuh Rigel dengan tatapannya.

"Pantesan berat, kakak suka olahraga ya sampe berotot gitu badannya keren, masa berotot gini ga bisa bangun sendiri si kak" sindir Shaula. niatnya tadi mau dugun-dugun ala anak drakor jatuh cinta. Tapi rupanya gagal, keisengan Rigel mampu membakar emosinya rupanya.

Lagi-lagi orang yang mendengar ucapan Shaula hanya mampu diam menunggu apa yang selanjutnya akan terjadi. Kalila sudah tepok jidat menghadapi kelakuan Shaula yang menurutnya keren si sebenarnya.

Kesal dengan pertanyaan Shaula, Rigel menarik tangan gadis itu hingga hampir terjatuh jika saja Shaula tidak sigap menahan dirinya. Dan dengan itu Rigel juga membangkitkan dirinya sendiri.

"Karena lo ga sengaja, gue maafin" kata Rigel lagi-lagi segera melenggang pergi meninggalkan tempat setelah merapihkan diri diikuti dengan Raja dan Kiano yang menatap heran kearah Shaula lalu melewati gadis itu juga.

Dirasa seluruh siswa kelas Rigel sudah tak terlihat, teman-teman yang masih memperhatikan kepergian rombongan kelas Rigel itu mulai melanjutkan kegiatan mereka tanpa kepo dengan keberanian Shaula. Mereka pikir Shaula polos tidak tahu apa-apa.

Shaula diam ditempat nya tersenyum seperti smile potato sambil menatap tangannya yang multi fungsi. Dia pakai untuk mencelakai sekaligus menolong dengan modus. Danielle dan Kalila masih heran.

"Nyesel gue taruhan sama lo la"  Kalila.

"Lo berdua sekarang jadi babu gue" kata Shaula lalu berjingkrak jingkrak ditengah lapangan seperti kesetanan.

"Woi, maksudnya lo cowok semalem itu apa? Lo pesen cewek gitu terus dia yang.."  Raja.

"Gak!!" Potong Rigel

"Istighfar Ja, muka polos macem anak baru gitu masa open BO, ya emang si tampang Rigel tampang mesum boy tapi ya gak pedo kali" Kiano.

Rigel menatap tajam Kiano di sampingnya. Memilih tak bersuara lagi dan lanjut menatap jendela yang juga ada disampingnya. Hari ini pelajaran musik dan itu sangat membosankan bagi Rigel, anak yang kurang suka musik. Apalagi guru yang mengajari itu membosankan. Rasanya hanya bercerita soal perjalanan karir saja. Rigel tak perduli, pemuda itu tetap sibuk menatap jendela yang mana jendela itu menampilkan lapangan bawah yang sudah kosong. Tak ada lagi kelas yang dimana ada anak gadis pengganggu bagi Rigel.

Shaula's StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang