18. Laluna Agnes M

109 15 2
                                    

Harapan Shaula untuk mengetahui siapa seseorang dengan nama Luna itu harus tertunda. Tiara bilang dia akan menjelaskannya namun dia tak mau sendirian, katanya dia akan menghubungi Shaula setelah pulang sekolah nanti untuk membicarakan nya di sebuah cafe dengan alasan lain sekalian nongki.

Dan selama menunggu waktu pulang sekolah juga Shaula hanya diam tanpa minat lagi untuk menjalani classmeet seperti hari kemarin.

Sejujurnya menatap wajah Shaula dengan raut wajah yang hanya diam dan terus-menerus melamun membuat hati Rigel sedikit goyah. Namun janji malam itu tak bisa dia lewatkan.

"Gue yakin dia bakal kembali kok, cepat atau lambat, dia juga kangen sama lo!" Raja mengambil potongan kue yang Rigel beli.

Malam dimana Kiano, Zeus dan Tiara mengikuti Rigel ke tempat yang sudah dua tahun dia kunjungi setiap bulan dan tanggal yang sama.

Raja mengatakan kekhawatirannya tentang Rigel dan Luna. Raja berterus terang mengatakan dia tak suka dengan Shaula yang dekat-dekat dengan Rigel.

Bisa dikatakan Raja memanipulasi Rigel untuk bertahan menunggu kembalinya gadis itu. Gadis yang tiba-tiba pergi tanpa pamit kepada Rigel disaat hampir ujian semester satu saat mereka masih duduk di kelas satu sekolah menengah atas.

Rigel diam membiarkan Raja mengatakan hal-hal yang dia yakini memang untuk memanipulasinya. Dia tahu Raja sedang mempertahankan dirinya agar senantiasa bersabar menunggu kehadiran gadis itu kembali. Rigel tak pernah menyerah menunggu dia kembali, malahan dia senang jika nantinya dia kembali kehidupannya.

Dia meyakini kalau dia akan sangat menjaga gadis itu, tak akan membiarkannya pergi lagi. Tapi itu dulu, itu adalah isi hatinya selama satu tahun lalu dimana dia duduk ditempat yang sama dengan beberapa orang lainnya lagi yang lain tak hadir disana.

Kini hatinya terasa bimbang karena entah kenapa dia tak bisa meyakinkan bahwa dia akan menunggu gadis itu kembali. Namun manipulasi Raja berhasil, hingga Rigel berucap hal-hal untuk menenangkan Raja bahwa dia akan menanti kehadirannya kembali.

Meski begitu, Raja tetap gencar membuat Rigel berjanji padanya agar Rigel tak mendekati Shaula lagi dengan alasan jika dia kembali maka dia akan pergi karena ada Shaula yang menghalangi.

Ya hati Rigel memang belum pasti. Masih diambang kecemasan antara bertahan atau memilih pergi bersama seseorang baru yang entah sejak kapan menjadi pusat perhatian Rigel.

Tak akan Rigel elak jika memang akhir-akhir ini Rigel memikirkan Shaula terus menerus, kelakuannya yang selalu diluar nalar dan mengejutkan membuat Rigel terus-terusan ingin mengenal lebih dalam sisi gadis itu.

Rigel tak mau ambil pusing dengan menatakan hal itu kepada Raja dengan harapan agar pemuda segera pergi dan membiarkannya sendiri di sana. Malahan kini sebenarnya dia mengharapkan kehadiran Kiano dan Zeus agar menghentikan omong kosong Raja.

Rigel tau Raja hanya membual, namun dia tak bisa kabur dari bualan itu karena imajinasi nya masih terjebak dalam kenangan indah bersama gadis cantik berambut panjang.

"Gue harap kalaupun gue nungguin lo, itu ga bakal jadi hal yang sia-sia" harap Rigel dalam hatinya.

Tepukan dibahunya membuat Rigel mengalihkan atensi dari yang tengah melamun memandangi Shaula berubah menjadi menatap sekeliling untuk mengecoh siapa tau dia tertangkap basah sedang memandangi gadis itu dari jauh.

"Gue ga ke basecamp dulu ya, ada janji sama orang" kata Kiano menjelaskan.

"Cie punya pacar lo? Kencan lewat aplikasi? Ngenes ngejomblo?" Ledek Raja yang baru datang membawa gitarnya.

Melihat Raja membawa gitar, siswa siswi segera berhamburan datang ketepian lapang untuk melihat aksi Raja yang terkenal suka menggenjreng gitar.

Mereka bukan di kantin, melainkan duduk di tribun lapangan basket yang tak terlalu panas karena mendung. Zeus tetap ada disana bersama dengan sahabat nya itu. Tentu dia tau kemana Kiano akan pergi nanti, sengaja tak ikut karena mencegah kecurigaan pada Rigel maupun Raja.

Shaula's StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang