Angkasa menyeringai kecil saat melihat Lina duduk di bangku meja kantin paling pojok sendirian. Waktunya dia beraksi. Dengan langkah sok cool, Angkasa memasukkan tangannya ke dalam saku celana menghampiri Lina.
"Kiw, cewek." Angkasa langsung duduk di hadapan cewek itu.
Lina menatap cowok dihadapannya dengan alis yang terangkat sebelah, terlebih lagi saat cowok itu mengeluarkan sesuatu dari saku kemeja sekolahhya dan meletakkannya di atas meja kantin.
Foto latar biru.
"Apaan nih?"
"Foto latar biru buat buku nikah kita, tinggal lo nya lagi." ujar Angkasa dengan santai.
"Gila lo! Gue cuma mau pengen jadi bini pns dpr, biar terjamin masa depan gue!"
"Kudet lo! Dengerin ya Lin, peminat pop es makin rame weh, sebelum makin banyak saingan, kita kudu buru-buru nikah Lin." kata Angkasa sok bijak. Apa-apaan, nikah abis itu diajak jualan pop es?
"Gila lo emang!"
"Apaan? Gue bahkan udah bikin tiga akun pesbuk sekaligus, Lin, satu buat posting foto Sariminㅡ"
"Siapa Sarimin?" sela Lina dengan cepat.
"Anak kita nanti."
"Gue maunya Paijo!"
"Iya dah Paijo. Akun kedua pemasaran pop es, dan ketiga akun olshop lo. Pulang sekolah nikah kita, Lin." ujar Angkasa dengan menyeringai dan bersedekap dada, udah percaya diri maksimal.
"Ogah."
"Ya kapan dong?"
"Minggu aja libur."
Angkasa menjentikkan jarinya sembari tersenyum lebar. "Oke, minggu."
"Bisa pasang kompor gas lo?" tanya Lina tiba-tiba, membuat Angkasa menyerngit dan mulai mendekatkan wajahnya, lalu menggeleng pelan. "Kagak."
"Kan bangsat."
Angkasa kembali memundurkan wajahnya, mengangkat satu alisnya. "Emang ada gitu orang berani masang kompor gas?"
"YA LO PIKIR GAS NYOLOK SELANGNYA SENDIRI?" Dengan kesal Lina mendorong dahi Angkasa dengan kuat.
"Sopan lo ngomong begitu ke gue?"
"NIAT LO EMANG NYARI RIBUT YE, SA, YE?" Lina yang emosinya sudah levek uo langsung menarik kera kemeja sekolah milik Angkasa.
"Gue talak lo, Lin."
"Belom nikah btw ya."
"Ntar hari minggu abis akad langsung gue talak lo."
"Terus nasib si Paijo gimana anjing?" tanya Lina random.
"Ya kan belom dibikin."
"Oh iyaa. Bikin dulu baru cere?"
"Oke!"
"Okee, sip." Lina kembali duduk tenang.
Nara, Selvy, dan Teresa yang tadinya ingin menghampiri Lina jadi terdiam di tengah jalan setelah menyimak pembicaraan dua sejoli itu. Random sekali pembahasannya.
"Gue shock." celetuk Nara.
"Kita nikah pake adat apa ya, Lin? Tiongkok? Jepang? Korea? Atau kebarat-baratan ya?"
#narashockpart2
Oke, ternyata pembicaraan mereka belum selesai. Dan mereka bertiga masih tidak ingin mengganggu.
"Lo ada blasteran?" tanya Lina bingung, kenapa dirinya baru tau?
"Gak sih. Mak Bapak gue orang betawi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 💭. we are classmate's ㅡ re-upload
Teen FictionIni kisah milik mereka. Di dalam cerita ini semuanya terlihat lebih indah, dari aslinya. Ini mungkin juga tentang 'Bagaimana cara mereka untuk menikmati apapun yang telah mereka punya, dan menghargai apa yang telah ada.' Sebelum akhirnya penyesalan...