Mereka menyerngit, meneliti surat pemberitahuan yang baru saja disebar oleh ketua kelas. Study Exclusive Kelas XII.
"Ini beneran? Kita ke Semarang? Emang di Semarang ada apaan dah, mendingan kr Bali, Jogja, atau Bandung kek." cetus Alia, merasa kurang sreg dengan tujuan destinasi studex mereka.
"Tujuan utama Semarang, kota lama, lawang sewu, pantai tirang." Kaily membaca barisan tujuan destinasi itu satu persatu.
"Lawang sewu kayaknya seru." sahut Maretha.
Beberapa mengangguk setuju. "Iya deh, gue jadi gak sabar. Foto sama setan." Teresa tertawa sendiri.
"Nih, kalo mau foto sama setan, gak usah jauh-jauh! Davi nih lagi free! 1000% terdeteksi, Davi ini beneran setan! Ori gais, ori!" Dul menyahut, dengan mengapit kepala Davi di sela-sela ketiaknya.
"Weh lepasin!"
Mereka tertawa bersama. Jam pelajaran setelah istirahat kosong, lagi. Jadi mereka habis kan dengan membicarakan soal study exclusive yang akan dilaksanakan pada dua minggu lagi.
Di dalam surat pemberitahuannya, tertera jika mereka akan pergi selama tiga hari dua malam. Seketika reflek berekspektasi tinggi. Penginapan sekelas villa seperti yang di tv-tv. Besar. Megah. Kamarnya banyak, meski pun nanti akan di isi banyak orang juga. Tapi tidak apa. Punya pemandangan indah. Intinya akan se-seru ituㅡbayangan mereka. Belum tau nanti.
Kegiatan study exclusive ini rutin dilakukan setiap tahun untuk anak kelas dua belas. Biasanya satu bulan sebelum ujian kelulusan. Tapi tahun ini acara classmeet juga diundur karena agenda ini. Guru-guru sepakat memajukan kegiatan study exclusivenya. Entah karena apa.
Informasi agenda studex itu melesat secepat kilat tersebar ke satu persatu wali siswa/i anak kelas dua belas. Mereka begitu excited. Lawang sewu, siapa yang tidak tertarik ke sana? Lagi pula, jarang-jarang ada sekolahan yang menggunakan Lawang sewu sebagai tujuan destinasi.
"Dua minggu lagi? Kok gak ada rapat?"
"Lho, ini kapan rapatnya kok tiba-tiba ada agenda studex? Haduh, udah kelas dua belas lho padahal."
"Kok Ibu gak tau ya soal agenda ini? Gimana sih, masa kepala sekolahnya gak ada ngasih kabar langsung ke wali siswa/i nya."
"Sekolahmu ini kebanyakan acara, udah mau lulus ya bukannya difokusin ke ujiannya malah disuruh jalan-jalan. Haduh."
"Owalah, berarti abis ini rapat ya? Tapi kok belum ada info soal kapan rapatnya? Katanya studexnya dua minggu lagi. Harus tanya ini mah."
Riweh. Anak-anaknya excited. Ibu-Ibunya ribut perkara rapat. Gak mau kalau anak-anaknya diajak jalan-jalan padahal abis ini bakalan sibuk sama ujiannya. Apa-apa rapat. Maunya Ibu-Ibu sih begitu. Tapi ada juga yang reaksinya biasa-biasa saja, danㅡuntuk apa juga aku nunjukin yang reaksinya biasa-biasa saja?
Tapi berbeda dengan Selvy. Dia diam-diam saja. Toh, Ibunya bakalan tau sendiri dari grup orang tua. Sekarang dia malah nimbrung santai di grup unfaedah, seperti biasa, nyimak dulu.
sirkel yg susah ditembus
Maretha
ancritt tau ga siii
mak gue marah2 masaa
cuma karena gada rapat cuyhh
bayanginnn
"kalo gak ada rapatnya, ya berarti gak jadi berangkat"
?!?!?!?!?!?Teresa
sama tha
knapa juga apa2 pake rapat duluAlia
lo belum jdi ibu ibu, jadi kaga ngertiTeresa
oh, lo ngerti?Alia
ya kaga
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 💭. we are classmate's ㅡ re-upload
Teen FictionIni kisah milik mereka. Di dalam cerita ini semuanya terlihat lebih indah, dari aslinya. Ini mungkin juga tentang 'Bagaimana cara mereka untuk menikmati apapun yang telah mereka punya, dan menghargai apa yang telah ada.' Sebelum akhirnya penyesalan...