Aku tersadar pada pundak seseorang dan ketika dilihat aku tertidur disamping Dabi yang melihat kepadanya. Aku mencoba segera berdiri namun, kepala kembali pening dan dirinya memutuskan bersandar pada dinding. "Semua orang sudah siuman, kecuali kau." Aku terdiam cukup lama Dabi memintaku berdiri walau enggan karena tubuh yang lemas juga karena aku tidak ingat sama sekali hal terjadi semalam.
"Ikut aku," Dabi menunjukkan arah pada ruang yang berbeda dan kini dirinya berjalan dengan diam walau sesekali berhenti dan menatapku dari jauh sekedar menunggu lalu melanjutkan kembali.
"(Petname)-chan! Kau sudah siuman?" Aku melihat Toga yang ceria seperti biasa dan Shigaraki serta yang lainnya. Aku terduduk di sofa dengan pandangan masih buram dan tubuh yang lemas.
"Akan ku terima saranmu waktu itu, masukkan kami di dalam pertandingan itu. Saat itu terjadi berikan informasi tambahan yang lain setelahnya." Aku menatap Shigaraki yang tajam melihat kearah ku dan tentunya aku menghela nafas dan menganggap jika misi ini dimulai dari ini.
"Akan ku kerjakan dengan halus."
"Lalu, selama kau mengerjakan itu, kami akan menyergap dan akan menculik beberapa dari mereka." Ujar Shigaraki dan rapat berhenti sampai disini.
.
.
.
"Apa maksudnya kau ada di dalam reka tempat kejadian peristiwa hari ini huh?"
Ketua organisasi, Yokumiru Mera menatap tajam pada (name) yang seenaknya saja pergi tanpa ada perintah secara mutlak dari pihak organisasi. "Maaf tapi saya sedang menjadi mata-mata saat ini."
"Apa maksudnya!"
"Saya sedang menyelidiki LOV, dengan dipimpin oleh Shigaraki Tomura."
"Nak, mari kita bicara."
Aku melihat wanita itu, mantan ketua HPSC.
.
.
.
Sebulan setelah itu...Aku terbangun lebih cepat dari biasanya setelah mendapatkan booster antibiotik aku pergi menuju tempat ujian diadakan cukup ramai hingga aku dapat melihat bermacam quirk.
"Jangan lengah terhadap musuh (name)."
Hawks mengantarkan diriku sampai di dekat seberang jalan trotoar. "Usahakan berhasil (name)." Aku hanya mengangguk dan pergi meninggalkan setelahnya.
Aku melihat tidak jauh berdiri beberapa anak muda seusia kurang dariku, namun segera aku menghiraukan mereka. Dan setelah aku berada di tempat ruang ganti. Aku mulai berjalan menuju shower. Aku tau Hawks menguping jadi aku sengaja mendekatkan penyadap suara di sebelahku.
"Wah, dingin juga air disini."
Aku membiarkan diriku terdiam dan membiarkan air mengalir padaku. Namun, aku berjalan tidak jauh dari ruang ganti ke bilik lain dengan mengendap. Aku bertemu dengannya.
"Hehe, (name-chan)!"
.
.
.
Hawks terdiam cukup lama menatap tajam pada area pertandingan. Tidak yakin apa yang di dengar oleh dirinya namun, dia sempat mendengar suara air itu. Pikirannya sedikit kacau saat ini tapi yang terpenting saat ini hanya misi yang perlu ia selesaikan. Saat melihat (name) sudah berada di lapangan area, Hawks mematikan penyadapannya dan pergi meninggalkan area.
(Name) menatap tajam pada papan pengumuman yang dihadiri sendiri oleh pemimpin, Mera.
Mendengar dengan seksama (name) kini sangat fokus pada misinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Your Snow
Hayran KurguHidup itu... Entahlah setiap kalimat itu terlintas begitu saja di dalam pikiranku dan parahnya setiap saat kini aku meragukannya, meragukan diriku hal yang belum pernah aku pikirkan sebelumnya. Jalanan yang tertutup genangan air hujan dan udara yang...