Selamat datangDihari yang paling paling ditunggu🥳🤗
Guys guys aku tuh niat update pas malem, tapi cuaca tidak mendukung jadi gapapa lh namanya 'drama malam' update nya siang awokawok:'
Btw boleh ga si vote dulu sebelum baca?
Tengkyu banyak banayk buat Kelen
And
Happy Reading 🧚💗
————————————————————
"Eh neng udah pulang."
Ziva menoleh ke arah bi Imah dengan senyum terpaksa, "Iya bi."
"Sini bibi bantu bawa," ujar bi Imah sambil mengambil satu kreseknya.
"Makasih bi," ucap Ziva dengan senyum tulus.
Bi Imah mengangguk, "Ayok masuk neng."
B Imah dan Ziva masuk ke dalam Mension.
-
"Makasih bi," ucap Ziva tersenyum tulus.
Ni Imah mengangguk, "Sama-sama neng. Kalo gitu bibi ke bawah ya."
Ziva mengangguk, "Iya bi." Setelah kepergian bi Imah, Ziva masuk ke dalam kamarnya tak lupa untuk menutup pintu kamarnya.
"Fyuhh cape banget, padahal gak ngapa-ngapain." Kedua tangan Ziva mulai menumpahkan jajanan yang sudah ia borong dari plastik ke lantai. "Kan kan jadi keinget jajan itu ih, gua yang udah cape cape berjuang malah dia yang dapet!"
Dengan perasaan yang kembali dongkol, Ziva mulai menaruh jajanan di rak khusus tempat snack. Tangannya yang sedang bekerja tiba-tiba terhenti saat tak sengaja matanya membaca nama jajan yang saat ini ia pegang.
"I-ini ini, bukannya udah diambil si kamvret ya, ko bisa ada disini?"
Dibenaknya, muncul berbagai pertanyaan mengenai jajan dan orang yang sudah mengambil jajan ini. Tapi tak mau ambil pusing, Ziva langsung menaruh jajan tersebut di rak. Mungkin ini rejekinya, pikirannya.
Setelah selesai, Ziva langsung merebahkan tubuhnya. Sungguh, hari ini ia sangat merasa lelah padahal belum juga olahraga seperti di kehidupannya dulu.
"Tidur lebih enak, bisa ketemu sama suami-suami gua."
Sebelum Ziva menutup mata, ia tak lupa berdoa kepada Tuhan agar dinyatakan para suami khayalannya itu.
Perlahan mata Ziva mulai tertutup, deru nafasnya mulai teratur menandakan gadis itu sudah benar benar tertidur.
***
"Cantik," gumam seseorang sambil terus menatap layar laptopnya.
***
Seorang gadis menuruni tangga dengan penampilannya yang masih berantakan, seperti baru saja bangun dari alam mimpinya.Gadis itu berjalan menuju dapur dengan langkah pelan. Tangannya bergerak menarik salah satu kursi yang terdapat dimeja makan dan mendudukinya.
Beberapa menit gadis itu terbengong, kini mulai tersadar kala suara yang begitu familiar terdengar diindera pendengarnya.
"Eh neng udah bangun?" tanya bi Imah pada Ziva yang masih setengah sadar.
"Em iya bi," jawab Ziva dengan suara serak, seperti orang baru bangun tidur.
"Kenapa bibi gak bangunin aku semalem?" tanya Ziva sembari mengumpulkan nyawanya agar tersadar.
"Tadinya bibi udah mau bangunin eneng, tapi ibu melarangnya, katanya kasian sama eneng yang kecapean," jawab bi Imah sedikit menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐕𝐚'ʂ [RE-ROMBAK]
Fantasía[DILARANG KERAS MEMPLAGIAT!] Terkuak fakta penuh kenangan rumit membuat Sabit, jiwa asing yang terperangkap dalam raga salah satu figuran novel tertawa. Buana tenang dalam zona nyaman berubah penuh kenangan kelam. Bayang tenang hidup seorang figuran...