Asing namun Familiar

1.6K 112 8
                                    

Tandai bila ada Typo
&
Tinggalkan Vote terlebih dahulu


💐💙📖HAPPY READING 📖💙💐

Edisi Panjang!
2000+ kata

"Aelah, niat amat mikirin masalah Panya sama Shaka yang bikin mumet." Ziva melempar pelan handphonenya ke atas ranjang. Ia menatap langit yang dihiasi oleh awan beragam bentuk dari dalam kamar. "Keknya udah nggak terlalu panas. Apa gue keluar aja ya? Cari udara seger."

Tanpa berpikir ulang, ia langsung beranjak untuk mengganti pakaiannya. Setelah selesai, ia langsung turun dan pergi dengan berjalan kaki. Niatnya kan mau jalan-jalan, bukan motor atau mobil-mobilan.

Sesekali ia berlari santai menikmati udara segar, ya walaupun tidak se-segar udara di pagi hari. Beruntungnya, cahaya matahari tak langsung menyorot ke bumi karena terhalang oleh banyaknya awan. Tujuannya saat ini yaitu taman.

"Sebelum ke sana, beli jajan dulu nggak sie? Biar nggak bolak-balik."

Ziva berbelok, mengubah tujuan utamanya yaitu minimarket untuk membeli beberapa snack dan minuman sebelum akhirnya pergi ke taman. Gadis itu tak membeli banyak snack dan minuman, hanya beberapa, tetapi habis belanjaannya habis ratusan, max tiga ratus lah yaa.

"Walaupun sekarang gue udah jadi anak holkay, tapi jiwa-jiwa gue masih bocah miskin yang selalu merasa ini itu mahal huhuu...." batin.

Menghela napas berat, Ziva memutuskan untuk tidak melanjutkan meratapi rasa penyesalan itu. Ia terus berjalan mencari tempat duduk yang masih kosong. Cukup lama ia berjalan hingga akhirnya perjuangannya membuahkan hasil, ia pun segera mendekati tempat tersebut lalu duduk di sana.

"Hah, untung aja masih ada tempat. Kalo nggak ada, malu gue muter-muter kaya orgil," ucapnya seraya memejamkan mata sejenak menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

"Oiya, gue baru inget. Udah seminggu berlalu gue tinggal di dunia novel ini, tapi kenapa belum ada alur novel yang nampak ya? Bukannya seharusnya ini udah masuk adegan? Atau alurnya diulur?" Ziva mencoba mengingat-ingat kejadian novel pada minggu-minggu awal memasuki semester baru.

"Minggu pertama, harusnya ada adegan antara perut ce sama perut co. Tapi ko.. waktu itu nggak ada? Bukannya alur dimulai saat awal semester kedua? Dan ini.. udah memasuki, bahkan udah lewat dari seminggu tapi belum ada adegan yang sejalan dengan alurnya." perut itu singkatan dari 'pemeran utama' ya sengg ya...

"Apa emang sebenarnya adegan itu dimulai beberapa minggu setelah memasuki semester dua, tapi berhubungan itu sebuah cerita yang dirangkai menjadi sebuah narasi yang saat dibaca akan terasa unik, maka penulisannya langsung pada adegan itu tanpa menjelaskan waktunya?"

"Huft...."

Terlalu rumit untuk dipikirkan. Ziva memilih untuk memakan snack yang sempat ia beli sebelum ke sini. Pertama yang dibukanya ialah ice cream, walaupun harganya murce tapi rasa tak kaleng-kaleng.

Ya karena 'wadah' nya bukan terbuat dari kaleng:v

Udah gj. Back cerita!

Satu... dua... dan tiga. Sudah tiga ice cream dihabiskan tanpa disadari, dan itu membuat tenggorokannya terasa sedikit tersumbat, padahal tekstur dari ice cream itu lembut dan mudah melebur. Satu botol kecil dari minuman bening yang bersoda diminumnya sampai habis, lalu berlanjut menikmati keriuknya kripik yang terbuka dari singkong yang dipotong setipis harapanmu untuk bisa bersanding dengannya.

𝐒𝐚𝐕𝐚'ʂ [RE-ROMBAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang